Apakah detikers tahu apa itu kamera obscura? Alat ini merupakan nenek moyang kamera fotografi.
Dalam bahasa Latin, obscura berarti ruang gelap. Kamera obscura sudah ada sejak 400 SM, bahkan mungkin lebih lama dari ini.
Catatan tertulis paling awal mengenai kamera obscura diberikan oleh seorang filsuf Tiongkok bernama Mo-tzu (atau Mozi) pada tahun 400 SM. Dia mencatat bahwa cahaya dari objek diterangi yang melewati lubang jarum ke dalam ruangan gelap menciptakan gambar terbalik dari objek aslinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada abad ke-4 SM, filsuf Yunani Aristoteles menyadari bahwa gerhana sebagian dapat dilihat dengan melihat tanah di bawah pohon. Bentuk bulan sabit dari gerhana matahari sebagian diproyeksikan ke tanah melalui lubang saringan dan melalui celah di antara dedaunan sehingga dia dapat melihatnya dengan aman.
Beberapa ilmuwan lain bereksperimen dengan cahaya yang melewati lubang kecil, tetapi baru pada abad ke-11 layar penglihatan digunakan untuk melihat gambar terbalik. Alhazen (atau Ibn al-Haytham) dikatakan sebagai penemu kamera obscura serta kamera lubang jarum yang didasarkan pada ide yang sama.
Ibn al-Haytham melakukan eksperimen dengan lilin dan menjelaskan bagaimana bayangan dibentuk oleh sinar cahaya yang merambat dalam garis lurus.
Empat abad kemudian Leonardo da Vinci (1452-1519) mengemukakan bahwa mata manusia itu seperti kamera obscura. Dia kemudian menerbitkan deskripsi jelas pertama tentang kamera obscura dalam Codex Atlanticus (1502).
Seorang sarjana Italia bernama Giambattista della Porta (1535 - 1615) kemudian datang dan menambahkan lensa cekung di dekat tempat masuknya cahaya ke lubang jarum.
Beberapa tahun kemudian Johannes Kepler menggunakan istilah kamera obscura untuk pertama kalinya pada tahun 1604. Kepler menggunakan kamera obscura untuk aplikasi astronomi dan menciptakan versi portabel yang ia bawa sebagai tenda untuk survei Austria hulu.
Jadi sekarang kamera obscura telah dideskripsikan, diberi nama, dan bahkan diperbaiki, tetapi masih merupakan benda yang cukup besar untuk dibawa ke mana-mana. Hal ini menyebabkan terciptanya versi seperti kotak portabel, yang digunakan oleh banyak seniman pada abad ke-17 dan ke-18, seperti Vermeer dan Canaletto.
Penemuan Konsep Kamera Obscura
Ibn al-Haytham lahir pada 965 di Basra, Irak. Mengutip ibnalhaytham.com, cendekiawan muslim tersebut pada mulanya mempelajari karakteristik cahaya dan mekanisme atau proses penglihatan.
Berdasarkan pengamatannya terhadap cahaya yang masuk ke ruangan gelap, Ibn al-Haytham membuat suatu terobosan besar dalam memahami cahaya dan penglihatan. Penemuannya itu menghasilkan revisi signifikan terhadap pandangan kuno atas bagaimana mata manusia melihat.
Menurut Ibn al-Haytham, cahaya merupakan bagian yang penting dan independen dari proses visual. Dia menyimpulkan penglihatan hanya akan terjadi saat sinar cahaya keluar dari sumber bercahaya atau dipantulkan dari sumber itu sebelum masuk ke mata.
Dia lantas menjelaskan sifat cahaya dan penglihatan melalui penggunaan ruang gelap yang disebut "Albeit Almuzlim" yang mempunyai terjemahan Latin "camera obscura" yaitu perangkat yang membentuk dasar fotografi.
Penemuan dan karya Ibn al-Haytham pun memengaruhi para pemikir abad pertengahan dan renaisans Eropa seperti Roger Bacon RenΓ© Descartes, dan Christian Huygens yang mengenalnya sebagai Alhazen.
(nah/nwk)