Kuil Kuno Ini Ungkap Proses Pindah Agama di Kekaisaran Romawi

ADVERTISEMENT

Kuil Kuno Ini Ungkap Proses Pindah Agama di Kekaisaran Romawi

Trisna Wulandari - detikEdu
Sabtu, 20 Jan 2024 14:00 WIB
Konstantinus
Kuil kuno di puncak bukit Italia ungkap bagaimana warga butuh waktu puluhan tahun untuk pindah keyakinan dan keberadaan Kultus Kekaisaran. Foto: Wikimedia Commons
Jakarta -

Kuil Romawi kuno ditemukan di Spello, kawasan di puncak bukit Abad Pertengahan di Roma, Italia. Penelitian baru-baru ini mengungkap kuil zaman Konstantinus tersebut merupakan saksi transisi orang-orang Romawi kuno pemuja dewa-dewi Pagan untuk memeluk agama Kristen.

Konstantinus merupakan Kaisar Romawi pertama yang dikenal luas pindah keyakinan memeluk Kristen. Kendati kaisar sudah memeluk keyakinan baru, dan Romawi kuno kelak dikenal sebagai kekaisaran beragama resmi Kristen, sebenarnya konversi tersebut tidak serta-merta diikuti para penduduk.

Butuh 70 tahun proses transisi memeluk keyakinan baru bagi warga Abad Pertengahan di Romawi kuno saat itu. Bagaimana kisahnya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuil di Puncak Bukit

Douglas Boin, ahli Romawi kuno dan transisi keagamaannya memilih Spello untuk diteliti berdasarkan reskrip surat abad ke-4 dari Kaisar Konstantin pada penduduk setempat.

Surat itu menyatakan, warga Spello boleh merayakan hari keagamaan di kampungnya saja, tidak harus melakukan perjalanan jauh untuk memperingati hari raya. Namun jika demikian maunya, warga harus membangun sebuah kuil untuk leluhur ilahi Konstantinus, keluarga Flavia, dan memuja mereka.

ADVERTISEMENT

Boin menjelaskan, surat tersebut, diperkuat dengan temuan kuil Spello, menunjukkan keberadaan Kultus Kekaisaran dan masyarakat multikultural di Italia di Abad Pertengahan, saat Kristen mulai dianut Kaisar sendiri dan warga lain.

"Ada kesinambungan keagamaan yang luar biasa antara dunia Romawi dan dunia Kristen awal," kata dosen sejarah di Saint Louis University itu, dikutip dari laman resmi kampus.

"Segala sesuatunya tidak berubah dalam semalam. Sebelum penemuan kami, kami tidak pernah membayangkan ukuran situs keagamaan dan fisik sebenarnya yang dapat dikaitkan dengan 'praktik pemujaan kekaisaran' akhir ini. Lokasi kuil ini tidak pernah teridentifikasi secara pasti, tetapi karena prasasti dan rujukannya ke sebuah kuil, Spello menawarkan potensi yang sangat menggiurkan untuk penemuan besar mengenai pemujaan Kekaisaran di bawah penguasa Kristen," tuturnya.

Studi ini disampaikan Boin di pertemuan tahunan Archaeological Institute of America.

Penemuan Kuil Kuno

Pada musim panas lalu, Boin dan rekan peneliti menemukan tiga dinding struktur monumental di Spello. Karakteristiknya menunjukkan struktur tersebut semula bagian dari kuil Romawi zaman Konstantinus.

"Ini sangat membantu pemahaman akan kota kuno, lanskap kota kuno, dan masyarakat kota di masa Kekaisaran Romawi. Sebab, ini menunjukkan kontinuitas antara dunia Pagan klasik dan dunia Kristen Romawi awal yang sering kali dikaburkan atau dihapuskan dari narasi sejarah yang luas," kata Boin.

Sisa dinding kuil.Sisa dinding kuil. Foto: Luca Primavesi, Spello Project

Peneliti semula mengamati pencitraan bawah tanah untuk mengecek keberadaan reruntuhan di bawah permukaan tanah Spello. Berminggu-minggu setelahnya, Boin mendapati gambar di bawah tempat parkir yang diduga lokasi kuil kuno.

Tim peneliti lalu melakukan penggalian hingga menemukan dinding yang bersebelahan. Penggalian lanjutan mendapati struktur yang diperkirakan dinding dalam kuil.

"Kami tahu orang Pagan melakukan pemujaan di kuilnya pada abad ke-4, namun temuan itu selama ini kecil-kecil dan tidak berkesinambungan. Sebelumnya, kami juga tahu bahwa penguasa Kristen di masa itu masih mendukung Kultus Kekaisaran, tetapi kami tahu itu tanpa memikirkan di mana tempat terjadinya. Kuil ini menjembatani keduanya," kata Boin.

"Karena itu, kuil ini tidak seperti kuil lainnya yang saya tahu dari dunia Mediterania khas Kekaisaran Romawi abad ke-4. Studi apapun soal Kultus Kekaisaran di abad ke-4 Romawi kini perlu memperhitungkan kuil ini, yang merupakan temuan luar biasa," tuturnya.

Transisi Memeluk Keyakinan

Hampir 70 tahun kemudian, di bawah Kaisar Theodosius. Kekaisaran Romawi akhirnya menjadikan Kristen sebagai agama resmi. Menurut Boin, temuan ini menjelaskan butuh waktu yang tidak sebentar dan bertahap bagi warga untuk berpindah keyakinan.

"Bangunan ini, dengan cara yang sangat radikal, menunjukkan kepada kita kekuatan tradisi pagan yang telah ada selama berabad-abad sebelum munculnya agama Kristen, dan ini menunjukkan kepada kita bagaimana kaisar Romawi terus menegosiasikan kepentingan mereka sendiri, nilai-nilai, harapan dan impian mereka sendiri untuk masa depan kaisar dan kekaisaran tanpa meruntuhkan atau mengubur masa lalu," katanya.

"Hal ini mengubah cara kita memandang laju perubahan sosial dan kesan kita terhadap dampak perubahan sosial dan budaya," sambungnya.

Ia berharap, penemuan selanjutnya menjelaskan perubahan monumental, area abu-abu antara adat istiadat dan warga, serta budaya yang lebih luas.




(twu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads