6 Studi Sains Teraneh yang Pernah Dilakukan, Ada Eksperimen Pisau dari Kotoran

ADVERTISEMENT

6 Studi Sains Teraneh yang Pernah Dilakukan, Ada Eksperimen Pisau dari Kotoran

Fahri Zulfikar - detikEdu
Minggu, 14 Jan 2024 20:00 WIB
Ilustrasi tanaman Kantong Semar
Foto: Thinkstock/cusoncom/Tanaman kantong semar
Jakarta -

Penelitian banyak dilakukan ilmuwan untuk memecahkan misteri secara sains. Namun, ada beberapa penelitian sains yang dinilai aneh karena objeknya yang unik. Apa saja itu?

Ada penelitian di Skotlandia yang meneliti keberadaan monster yang menjadi mitos di sebuah danau. Ada juga penelitian tentang tanaman kantong semar yang memakan hewan salamander.

Berikut ini beberapa penelitian sains yang dinilai aneh, sebagaimana dikutip dari Live Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


6 Studi Sains Teraneh yang Pernah Dilakukan:


1. Pisau yang Terbuat dari Kotoran

Ada kisah terkenal di kalangan antropolog, tentang pisau yang terbuat dari kotoran mereka sendiri yang membeku.

Penulis utama studi, Metin Eren, menerapkan "diet Arktik" selama delapan hari untuk memasok 'bahan mentah' yang dibutuhkan. Kemudian dibekukan oleh tim dan dibentuk menjadi bilah dengan kikir logam.

ADVERTISEMENT

Namun ketika tim mencoba untuk mengukir kulit babi dengan pisau baru mereka, bilahnya hanya meninggalkan garis-garis coklat di sepanjang daging. "Gagasan bahwa seseorang membuat pisau dari kotorannya yang beku, secara eksperimental, hal ini tidak didukung," kata Eren.

2. Perburuan DNA Monster Loch Ness

Ada cerita populer tentang monster Loch Ness yang konon hidup di danau dalam Skotlandia selama lebih dari 1.000 tahun. Namun menurut penelitian yang dilakukan tahun 2019, Loch Ness tampaknya tidak memiliki tanda-tanda "DNA monster".

Para ahli genetika mengambil lebih dari 250 sampel air dari danau yang luas dan memeriksa potongan DNA yang mengambang di dalamnya.

Survei tersebut mengungkap jejak genetik lebih dari 3.000 spesies yang hidup di dalam dan sekitar Loch Ness, termasuk ikan, rusa, babi, bakteri, dan manusia.

Namun tim tidak menemukan bukti adanya reptil raksasa atau dinosaurus air, atau bahkan ikan sturgeon atau ikan lele berukuran besar yang dapat disalahartikan sebagai monster danau misterius.

Namun, mereka menemukan banyak sekali belut, sehingga ada kemungkinan (meskipun sangat mustahil) bahwa "monster" sebenarnya adalah belut yang tumbuh terlalu besar.

3. Tumbuhan yang Memakan Salamander

Tanaman kantong semar utara karnivora (Sarracenia purpurea) biasanya menjebak serangga yang tidak waspada di daunnya dan mencerna serangga untuk mendapatkan nutrisinya.

Namun pada 2019, para ilmuwan terkejut menemukan tanaman kantong semar juga memakan salamander.

Sebuah tim peneliti mengambil sampel beberapa ratus tanaman kantong semar di Taman Provinsi Algonquin di Ontario dan menemukan bahwa sekitar 20% tanaman tersebut mengandung setidaknya satu salamander remaja, sementara banyak tanaman menangkap beberapa amfibi sekaligus.

"Salamander tenggelam, kelaparan atau mati dimasak dalam cairan kendi asam dan, setelah mati, membusuk dalam waktu sekitar 10 hari. Tanaman yang rakus ini mungkin melahap sebanyak 5% populasi salamander remaja di rawa tersebut setiap tahunnya" kata studi tersebut.

4. Suara Bawah Air

Para ilmuwan mencoba menembakkan laser sinar-X kecil ke aliran air. Para peneliti menciptakan suara bawah air yang paling keras, hanya dengan menggunakan pengaturan ini.

Pancaran sinar dari laser sinar-X bertabrakan dengan pancaran air setipis silet, seketika membelah pancaran itu menjadi dua dan menguapkan cairan di setiap sisinya.

Gelombang tekanan keluar dari titik kontak dan mengeluarkan suara 270 desibel yang akan membuat suara peluncuran roket NASA yang paling keras yang pernah ada menjadi senyap jika dibandingkan. Jika suaranya lebih keras, mungkin cairan yang dibawanya telah mendidih.

5. Lubang Hitam Menguap

Fisikawan teoretis dan kosmolog terkenal Stephen Hawking pernah meramalkan bahwa lubang hitam tidak hanya menyedot benda-benda langit ke kedalamannya tetapi juga memancarkan partikel ke luar angkasa.

Pada 2019, tim peneliti akhirnya menemukan radiasi Hawking yang sulit dipahami ini dalam percobaan laboratorium.

Tim menciptakan "air terjun" dari aliran gas yang sangat dingin untuk memodelkan cakrawala peristiwa lubang hitam, batas tak kasat mata yang tidak dapat dilewati oleh apa pun.

Kemudian, gelombang suara kuantum yang dimasukkan ke dalam gas dapat mengalir menjauh dari air terjun jika dimasukkan ke dalam "aliran" di dekatnya. Namun gelombang suara di dalam air terjun itu sendiri menjadi terperangkap oleh arus yang tiada henti.

Gelombang suara yang lepas dapat dianalogikan dengan partikel cahaya yang lepas dari tarikan lubang hitam, sehingga menunjukkan bahwa teori Hawking benar.

6. Lidah Bisa Berbau seperti Hidung

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan April 2019, para ilmuwan memaparkan sel-sel pengecap manusia yang dikembangkan di laboratorium terhadap molekul-molekul bau.

Hasilnya studi menemukan bahwa sel-sel tersebut bereaksi terhadap aroma dengan cara yang sama seperti sel-sel penginderaan bau di saluran hidung kita.

Ketika molekul bau menyentuh salah satu sel pengecap, ternyata bahan kimia tersebut terhubung ke reseptor di permukaan sel. Di dalam tubuh, interaksi antara bau dan reseptor biasanya akan memicu reaksi berantai di dalam sel, menyebabkan sel mengirimkan pesan ke otak.




(faz/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads