Ahli Temukan Peluru Berusia 2.000 Tahun Bertuliskan Nama Julius Caesar

ADVERTISEMENT

Ahli Temukan Peluru Berusia 2.000 Tahun Bertuliskan Nama Julius Caesar

Novia Aisyah - detikEdu
Sabtu, 13 Jan 2024 20:00 WIB
Ahli Temukan Peluru Berusia 2.000 Tahun Bertuliskan Nama Julius Caesar
Foto: Moralejo Ordax et al via LIve Science/Peluru Berusia 2.000 Tahun Bertuliskan Nama Julius Caesar
Jakarta -

Sebuah peluru berusia 2.000 tahun dengan nama Julius Caesar ditemukan. Peluru ini kemungkinan besar digunakan dalam perang saudara.

Tulisan pada peluru tersebut mengisyaratkan bahwa masyarakat adat di Spanyol kala itu mendukung calon diktator, Julius Caesar, selama perang saudara Romawi. Pada peluru itu juga tertulis nama kota tak dikenal. Kemungkinan besar peluru ini ditembakkan dari ketapel.

Sebagai jenderal, Caesar memimpin pasukan Romawi meraih kemenangan dalam Perang Galia (58 hingga 50 SM). Namun, karena tidak mau melepaskan kekuasaan barunya, ia menyeberangi Sungai Rubicon pada 10 Januari 49 SM. Peristiwa itu mendorong pemimpin saingan politik utamanya, Pompey the Great, menyatakan tindakan Caesar sama dengan pernyataan perang saudara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Kuno yang Tak Tercatat dalam Sejarah

Perang saudara Caesar (49 hingga 45 SM) terjadi di Eropa termasuk Italia, Yunani, Mesir, Afrika, Spanyol, dan Semenanjung Balkan. Pertempuran terakhir pada tanggal 17 Maret 45 SM dikenal sebagai Pertempuran Munda.

Peristiwa itu kemungkinan besar terjadi di Andalusia, Spanyol selatan. Puluhan ribu pasukan Pompey terbunuh, dan Caesar kembali ke Roma dengan kemenangan.

ADVERTISEMENT

Kini, analisis proyektil timah itu mengungkap rincian tentang pertempuran Spanyol tersebut. Misalnya, tulisan pada ujung peluru merujuk ke kota kuno yang tak pernah disebut di catatan sejarah perang saudara Julius Caesar, menurut penelitian yang diterbitkan pada Juni 2023 di jurnal Zephyrus.

Artefak ini dikenal oleh para spesialis sebagai "glans inscripta" atau sebuah peluru bertulisan. Ukurannya 1,8 kali 0,8 inci (4,5 kali 2 sentimeter) dan berat 2,5 ons (71 gram).

Proyektil tersebut dibuat menggunakan cetakan yang di dalamnya dituangi timah cair. Terukir di kedua sisi cetakan adalah tulisan timbul bertuliskan "IPSCA" di satu sisi dan "CAES" di sisi lain. Ada bagian yang proyektil berubah bentuk, kemungkinan besar karena benturan benda keras saat ditembakkan pada zaman dahulu.

Para peneliti berpendapat dalam penelitian, tulisan "IPSCA" hampir pasti mengacu pada sebuah kota kuno yang terlibat dalam perang saudara antara Caesar dan Pompey. Namun, tidak ada sumber tertulis awal tentang pertempuran Spanyol yang menyebutkan Ipsca.

Mengingat proyektil tersebut ditemukan di dekat kota Montilla, kemungkinan lokasi Munda pada zaman Romawi, Ipsca kemungkinan besar terlibat dalam pertempuran terakhir yang menentukan dalam perang saudara Caesar, kata peneliti.

"Pada abad ke-1 SM, banyak kelenjar bertulis dibuat karena merupakan instrumen yang sangat berguna untuk menampung pesan-pesan singkat dan sangat spesifik," kata penulis utama studi Javier Moralejo Ordax, asisten profesor arkeologi di Autonomous University of Madrid, kepada Live Science.

Menurutnya, pesan proyektil khusus ini kemungkinan besar dimaksudkan sebagai propaganda politik dan dorongan bagi pasukan Caesar sendiri yaitu bahwa Ipsca lebih mendukung Caesar daripada Pompey.

Hanya satu peluru lain dengan nama Caesar yang ditemukan di Spanyol. Yang itu dari provinsi JaΓ©n, juga mempunyai prasasti ganda. Bunyinya "CAE/ACIPE", padanan bahasa Latin dari "Suck it, Caesar" dan kemungkinan besar merupakan pesan dari pasukan Pompey kepada musuh mereka.

Robert Morstein-Marx, sejarawan Romawi di Universitas California, Santa Barbara yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada Live Science menurutnya penemuan ini menarik karena jika penulisnya benar tentang singkatan Caesar, maka ini adalah kemunculan pertamanya pada peluru yang digunakan oleh para tentara slinger di pasukannya.

Menurutnya penduduk Ipsca secara terbuka menyatakan kesetiaan mereka kepada Caesar kepada pihak lain yang telah memilih untuk berperang demi putra Pompey.

Moralejo Ordax mengatakan peluru kecil ini memberikan informasi baru yang penting bagi para sejarawan karena sebagian besar kota pribumi setia kepada Pompey dan putra-putranya. Ipsca, di sisi lain, tampaknya bersekutu dengan Caesar dan mungkin memproduksi amunisi untuk pasukan Caesar dan menyediakan pasukan slinger untuk pasukannya.

Pada akhirnya, kota Ipsca mungkin telah membantu Caesar meraih kemenangan yang menentukan di Spanyol, menggerakkan serangkaian peristiwa, mulai dari penunjukan historisnya sebagai diktator hingga jatuhnya Republik Romawi dan akhirnya bangkitnya Kekaisaran Romawi.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads