Kemampuan daya ingat akan menurun seiring bertambahnya usia. Namun, hal ini bisa dilatih sejak dini dengan kebiasaan-kebiasaan tertentu agar daya ingat bisa tetap tajam, bahkan meningkat.
Studi di Harvard Health Publishing melaporkan bahwa orang yang melakukan kebiasaan tertentu bisa memiliki daya ingat yang tetap tajam hingga lanjut usia. Studi juga menunjukkan bahwa gaya hidup dengan pola makan tertentu cenderung lebih rendah risiko terhadap penyakit yang menyerang daya ingat.
Lantas apa saja kebiasaan-kebiasaan yang bisa mempertajam daya ingat? Berikut ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
6 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Mempertajam Daya Ingat
1. Olahraga
Harvard Medical School mencatat bahwa orang yang berolahraga secara teratur cenderung tetap tajam secara mental hingga usia 70an, 80an, dan seterusnya.
Meskipun "dosis" olahraga yang tepat tidak diketahui, penelitian menunjukkan bahwa olahraga tersebut harus dilakukan dengan intensitas sedang hingga berat dan teratur.
Contoh olahraga ringan antara lain jalan cepat, lari santai, bersepeda statis, aerobik air, dan tenis meja. Aktivitas berat meliputi joging, tarian aerobik berdampak tinggi, square dancing, dan tenis.
Olahraga teratur meski ringan sangat penting untuk paru-paru. Orang yang memiliki fungsi paru-paru baik mengirimkan lebih banyak oksigen ke otaknya.
Studi juga menunjukkan bahwa olahraga membantu membangun koneksi baru antar sel otak dan meningkatkan komunikasi di antara sel-sel tersebut.
2. Mengatur Pola Makan
Pola makan juga penting dalam mempertajam daya ingat. Mengonsumsi beberapa porsi buah dan sayur diketahui dapat melindungi daya ingat. Makanan dari tumbuhan kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat usia.
Salah satu pola makan yang dikenal sehat adalah pola makan ala Mediterania. Pola makan ini menonjolkan biji-bijian, buah-buahan dan sayuran, serta lemak sehat dari ikan, kacang-kacangan, dan minyak sehat.
Gaya makan ini membantu meningkatkan kesehatan jantung dan juga dapat mengurangi risiko masalah memori dan berpikir di kemudian hari.
Sebuah penelitian yang diikuti lebih dari 2.000 orang selama empat tahun, menunjukkan bahwa mereka yang paling banyak mengikuti pola makan ala Mediterania memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer.
Sebuah penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa mengikuti pola makan ala Mediterania dapat memperlambat konversi gangguan kognitif ringan menjadi demensia parah.
3. Memiliki Hubungan yang Sehat
Hal yang tak kalah penting dari pola makan adalah memiliki hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita. Menurut pakar, memiliki hubungan yang berkualitas dapat menghasilkan kehidupan yang bahagia dan memuaskan.
Dikutip dari situs Public Relations Society of America, seorang pakar menyarankan untuk mengevaluasi sebuah hubungan di kehidupan kita.
Kemudian, dilakukan analisis, hubungan mana yang memberi nilai paling besar dan hubungan lain yang ingin ditingkatkan.
Dengan hubungan yang sehat, sel-sel otak ternyata dapat menjadi hiperaktif, yang pada gilirannya menekan fungsi sirkuit otak dan pembentukan memori.
4. Habiskan Waktu dengan Bijak
Bagi kamu yang sibuk sekolah, kuliah, maupun sudah bekerja dan pada usia berapapun, sangat penting untuk tetap bijak menghabiskan waktu.
Dalam aktivitas sehari-hari misalnya, agar bisa memiliki daya ingat yang tajam, perlu melakukan aktivitas atau hobi yang berbasis kognitif.
Misalnya, mengamati burung karena memerlukan pemrosesan dan mengingat informasi, membaca untuk kesenangan (terutama setidaknya selama 90 menit) karena dapat memperkuat keterampilan memori.
Selain itu, pakar juga menyarankan untuk melakukan aktivitas yang merangsang mental seperti teka-teki, permainan otak, dan teka-teki silang dan sebagainya.
5. Mengelola Stres
Melansir India Today, mengelola stres dan kecemasan ternyata dapat membantu memperbaiki fungsi kognitif. Beberapa cara untuk mengelola stres adalah dengan meluangkan waktu dari jadwal sibuk dan melakukan aktivitas santai, seperti mendengarkan musik, jalan-jalan, atau healing.
6. Tidur yang Cukup
Banyak studi telah membuktikan bahwa tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan otak. Dalam sehari, targetkan tujuh hingga sembilan jam setiap malam untuk tidur.
Kurang tidur kerap dikaitkan dengan kehilangan ingatan karena memengaruhi produksi hormon melatonin. Maka dari itu, mendapatkan tidur yang cukup dan nyenyak harus menjadi prioritas untuk meningkatkan daya ingat.
(faz/twu)