Bagaimana Jika Otak Kekurangan Pasokan Oksigen? Ini yang Bakal Terjadi

ADVERTISEMENT

Bagaimana Jika Otak Kekurangan Pasokan Oksigen? Ini yang Bakal Terjadi

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 10 Jan 2024 10:30 WIB
Ilustrasi kanker otak
Ilustrasi otak. Foto: iStock/Lars Neumann
Jakarta -

Pasokan oksigen sangat menentukan kerja otak seseorang. Tanpa oksigen, sel-sel otak beserta neuron pengirim sinyal tidak bisa berpikir, bahkan mati.

Seberapa lama sebenarnya otak bisa bertahan tanpa suplai oksigen? Mengutip Live Science, Dr Danny Gonzalez, ahli saraf vaskuler dan asisten profesor di Barrow Neurological Institute di Phoenix, Arizona menjelaskan penyebabnya.

Ia mengatakan otak membutuhkan setidaknya 20% darah mengandung oksigen. Organ yang beratnya hanya 2% dari tubuh ini harus selalu menerima oksigen yang telah dipompa oleh jantung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fungsi dari oksigen ini tentunya sebagai penjaga keseimbangan elektrolit atau mineral yang membawa muatan listrik. Dengan elektrolit yang seimbang, maka sistem saraf manusia akan berjalan normal.

ADVERTISEMENT

Jika elektrolit dalam tubuh tidak seimbang, maka akan mengganggu kerja neuron dalam mengirim pesan. Hal ini juga berkaitan dengan sel yang membutuhkan natrium dan kalium.

Selama bekerja, sel membutuhkan natrium dan kalium keluar masuk dari membrannya. Aliran tersebut ditentukan dalam membran neuron yang berfungsi jika pasokan oksigen lancar.

Ketika oksigen kurang, maka proses pompa akan disfungsi sehingga membuat natrium dan air menumpuk dengan cepat.

Kerusakan Permanen Otak

Gonzalez menyebut beberapa kondisi kekurangan oksigen bisa disebabkan oleh beberapa faktor internal juga seperti penyakit stroke, cedera kepala, atau serangan jantung. Kasus tersebut bisa menyebabkan potensi kematian akibat kekurangan oksigen semakin tinggi.

Walaupun stroke tidak akan langsung membuat sel-sel otak mati seketika, tetapi semakin kekurangan pasokan oksigen maka semakin parah juga kerusakan otak.

Gonzalez mengacu pada Jurnal National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) mengatakan kondisi kekurangan oksigen pada orang stroke tidak akan langsung menyebabkan kematian jika penanganan segera dilakukan.

Dalam laporan MedlinePlus dari National Library of Medicine pun Gonzalez mengatakan hasilnya menunjukkan bahwa saat aliran darah seseorang terhenti, maka kerusakan permanen otak bisa terjadi dalam waktu 4 menit saja.

Sel-sel Otak Mati

Kemungkinan jika pasokan oksigen berhenti adalah sel-sel otak akan mati dalam hitungan menit. Misalnya pada kasus serangan jantung, aktivitas listrik pada permukaan otak bisa saja berhenti dalam 10-30 detik.

"Setiap cedera otak anoksik berkepanjangan yang disebabkan oleh kekurangan oksigen yang mengakibatkan kematian sel dalam jumlah besar meningkatkan risiko diagnosis kematian otak selama rawat inap," kata Gonzalez.

Walaupun kerusakan otak akibat kekurangan pasokan oksigen ini diprediksikan dalam waktu beberapa menit, tetapi kondisi bisa saja berbeda setiap orangnya.

"Hal ini tentu tergantung pada individu dan faktor risiko apa yang mungkin dimiliki seseorang, seperti tekanan darah, kolesterol, dan kebiasaan merokok," kata Gonzalez.

Gonzalez mengingatkan bahwa pola makan berlebih yang menyebabkan lemak bertumpuk pun bisa menjadi salah satu pemicu. Penumpukan lemak bisa mempersempit pembuluh darah, sehingga membatasi aliran darah ke jaringan dan organ, termasuk otak.

"Seseorang yang memiliki sejarah panjang faktor risiko dapat mengembangkan arteri atau pola aliran kompensasi untuk membantu mereka ketika jaringan otak mulai kehilangan oksigen," kata Gonzalez.

(cyu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads