Komisi Pemilihan Umum (KPU) memilih 2 pakar dari Universitas Pertahanan (Unhan) sebagai panelis dalam debat calon presiden (capres) yang digelar Minggu, (7/1/2024) malam di Istora Senayan, Jakarta.
Pada debat ini, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, akan diuji pandangan dan pemikirannya dalam tema pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional dengan sub tema globalisasi serta geopolitik dengan sub tema politik luar negeri.
Ditunjuknya 2 panelis dari Unhan dikritik calon wakil presiden Muhaimin Iskandar. Ia menilai Unhan merupakan kampus di bawah naungan Kementerian Pertahanan yang kini dipimpin rivalnya Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakar dari Unhan tersebut adalah Laksamana TNI Purn Prof Dr Marsetio dan Dr Kusnanto Anggoro. Sebenarnya siapa dua panelis debat capres asal Unhan ini? Berikut profilnya:
1. Laksamana TNI Purn Prof Dr Marsetio
Marsetio merupakan peraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1981. Puncak kariernya di bidang militer adalah dinobatkan sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) sejak 17 Desember 2012 sampai 31 Desember 2014 .
Marsetio merupakan sosok prajurit intelektual yang ditunjukkan dengan deretan penghargaan lulusan terbaik dalam berbagai program pendidikan. Ia menjadi lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando AL (Seskoal) pada 1996 dengan meraih tanda penghargaan Dharma Wiratama.
Selain itu, Marsetio juga meraih gelar lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) pada tahun 2001, serta lulusan terbaik Lemhannas dengan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha KRA 37/2004.
Marsetio juga kerap menempuh pendidikan di luar negeri seperti di Belanda (Royal Ducth Navy Operation School, 1986), di Inggris (ISC Royal Naval Collage, 1991), di Italia (Naval Operation Course, 2002), serta di Amerika Serikat (APCSS Senior Executive Course, 2007).
Tak hanya dalam bidang militer, pria kelahiran 3 Desember 1956 itu berhasil meraih gelar doktor bidang culture studies di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2002.
Dia kemudian dikukuhkan menjadi Guru Besar Pertama Ilmu Pertahanan di Bidang Budaya Teknologi Kemaritiman Universitas Pertahanan pada 2018. Saat itu, ia menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Perubahan Tatanan Geo Maritim Pasca Pembentukan US Indo Pacific Command dan Implikasinya Terhadap Konflik Laut China Selatan dalam Perspektif Indonesia."
Orasi ilmiah ini merupakan rangkuman hasil penelitian dan publikasi Marsetio di berbagai terbitan baik skala nasional maupun internasional yang telah dimuat di jurnal internasional. Berselang lima tahun, ia lantas diangkat sebagai Ketua Dewan Guru Besar Unhan sejak 29 Maret 2023.
Lebih detailnya, berikut beberapa jabatan yang pernah diduduki oleh Marsetio:
1. Wakil Kepala Staf Angkatan Laut
2. Asisten Operasi Panglima Koarmatim
3. Kepala Staf Gugus Tempur Laut Koarmatim
4. Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf Angkatan Laut
5. Wakil Asisten Operasi Panglima TNI
6. Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjung Pinang
7. Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil)
8. Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangkoarmabar)
2. Dr Kusnanto Anggoro
Pria yang dikenal sebagai pakar pertahanan Unhan ini lahir di Klaten, Jawa Tengah, 9 Februari 1960. Ia hampir menjadi insinyur karena kuliah di Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB).
Namun ternyata ia lebih tertarik pada ilmu sosial. Kuliahnya di ITB tak lama. Kusnanto pindah kampus ke Hubungan Internasional Universitas Indonesia pada 1980 dan selesai 1985.
Ia meraih gelar doktor dalam bidang transformasi rezim internasional dari Institute of Russian and East European Studies, Universitas Glasgow, Skotlandia pada 1994. Setelah itu , ia mengajar di Pascasarjana UI dan menjadi peneliti politik militer di Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Kusnanto juga pernah tercatat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Bidang Kerja Sama Internasional.
(cyu/pal)