Universitas Pertahanan (Unhan) adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang memiliki keunikan dengan spesialisasi studi pertahanan pada tingkat S1, S2, dan S3.
Kampus ini dipimpin perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan pangkat bintang tiga. Meski rektor Unhan berasal dari kalangan militer tapi kampus ini merupakan lembaga pendidikan tinggi yang terbuka.
Tak hanya bagi perwira TNI, Unhan juga memberikan peluang belajar bagi warga sipil untuk mendalami Ilmu Pertahanan dari berbagai perspektif, termasuk segi militer, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Unhan
Unhan didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tanggal 7 Februari 2011 tentang Universitas Pertahanan Sebagai Perguruan Tinggi Yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah.
Dikutip dari laman resmi kampus, secara akademik Unhan dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan secara fungsional dibina oleh Kementerian Pertahanan.
Unhan atau Indonesia Defence University berkedudukan di Jakarta, Bogor, dan Bandung. Pendirian Unhan resmi ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tentang pendirian Unhan dan diresmikan pada tanggal 11 Maret 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta.
Sejarah berdirinya Unhan bermula dari program kursus di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) pada tahun 2006.
Pada waktu itu, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), menugaskan Mayjen TNI Syarifudin Tippe sebagai Komandan Seskoad untuk menciptakan Kursus Strategi Perang Semesta.
Kursus ini menjadi titik awal ide mendirikan perguruan tinggi yang fokus pada studi pertahanan, yang sebelumnya sudah menjadi gagasan Presiden SBY saat masih aktif di militer. Pendirian Unhan juga tak lepas dari peran Juwono Sudarsono, Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Bersatu I.
Saat berpidato dalam peresmian Unhan di Istana Negara, Juwono menyebut pendirian Unhan dilandaskan ide dari Presiden SBY tentang perlu penyiapan SDM handal di bidang pertahanan.
Lulusan Unhan dengan bekal wawasan strategis militer dan ekonomi diharapkan mampu membawa bangsa menghadapi perubahan nasional, regional dan global. "Mereka yang mengenyam pendidikan di Unhan diharapkan dalam 10-15 tahun ke depan bakal menjadi pemimpin bangsa," kata Juwono dikutip dari arsip detiknews.
Hingga kini, Unhan terus beroperasi sebagai lembaga pendidikan tinggi, menyediakan program Sarjana/Strata 1, Magister/Strata 2, dan Doktoral/Strata 3 dalam Ilmu Pertahanan.
Unhan juga didukung oleh beberapa kampus ternama di dunia, termasuk Cranfield University, US National Defense University, serta kampus di Jerman dan Australia. Kerjasama ini mencakup pengiriman tenaga pengajar, kurikulum, beasiswa, dan studi banding.
Selain itu, kampus ini juga mendapatkan dukungan dari universitas di dalam negeri seperti UI dan ITB yang aktif mengirim guru besar untuk membantu membangun dan menjalankan proses belajar mengajar di Unhan.
Saat ini, jabatan Rektor Unhan dipegang oleh Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, Ph.D., sejak tahun 2023.
Rektor Universitas Pertahanan dari Masa ke Masa
1. Letnan Jenderal TNI Syarifudin Tippe, SIP, MSi (2009 - 2013)
2. Letnan Jenderal TNI Ir Drs Subekti, MSc, MPA (2013 - 2014)
3. Laksamana Madya TNI Dr Desi Albert Mamahit, MSc (2014 - 2015)
4. Letnan Jenderal TNI Dr I Wayan Midhio, MPhil (2015 - 2018)
5. Letnan Jenderal TNI Dr Yoedhi Swastanto, MBA (2018)
6. Letnan Jenderal TNI Dr Tri Legionosuko (2018 - 2020)
7. Laksamana Madya TNI Prof Dr Ir Amarulla Octavian, ST, MSc, DESD (2020 - 2023)
8. Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, PhD (2023 - Sekarang)
(pal/erd)