Ahli Temukan Spesies Baru Katak Kerdil Bertaring di Sulawesi

ADVERTISEMENT

Ahli Temukan Spesies Baru Katak Kerdil Bertaring di Sulawesi

Novia Aisyah - detikEdu
Sabtu, 23 Des 2023 12:00 WIB
Spesies Baru Katak Kerdil Bertaring di Sulawesi
Foto: Frederick et al., doi: 10.1371/journal.pone.0292598. via Sci.News
Jakarta -

Para ahli biologi menemukan spesies baru katak terestrial bertaring dari genus Limnonectes di Sulawesi. Katak tersebut memiliki tubuh dewasa terkecil di antara para kodok Limnonectes di Pulau Sulawesi.

Limnonectes adalah genus besar katak berlidah garpu dalam keluarga Dicroglossidae. Genus tersebut mencakup lebih dari 75 spesies yang diakui secara ilmiah.

Mereka disebut sebagai katak bertaring karena cenderung memiliki gigi besar yang tak biasa. Fitur ini sedikit dimiliki atau bahkan tidak dimiliki sama sekali oleh katak-katak lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gigi tersebut digunakan untuk berkelahi dengan sesamanya untuk memperebutkan teritori dan pasangan. Terkadang taring tersebut juga digunakan untuk berburu mangsa bercangkang keras seperti kelabang raksasa atau kepiting.

Seberat Uang Receh

Spesies Limnonectes tersebar di India ke Tiongkok dan Indochina, melalui Semenanjung Thailand-Malaysia, dan melintasi daratan Paparan Sunda (Kalimantan, Sumatra, dan Jawa), Kepulauan Maluku, rangkaian pulau Sunda Kecil, sebagian barat New Guinea, dan Filipina.

ADVERTISEMENT

Spesies katak berbadan besar lebih menyukai sungai yang deras, sedangkan yang lebih kecil hidup di antara sampah daun atau di tepi sungai.

"Katak bertaring memiliki biologi reproduksi yang sangat kompleks," kata peneliti Field Museum of Natural History Jeffrey Frederick dan rekan-rekannya, dikutip dari Sci.News.

"Contohnya, dua spesies Melayu Limnonectes hascheanus dan Limnonectes limborgi menunjukkan telur terestrial yang dijaga oleh pejantan bersama dengan larva nidicolous yang bersifat ontogeni: larva menetas sebagai kecebong yang hidup bebas, tetapi tetap berada di sarang yang dijaga oleh pejantan dan hanya bertahan hidup dengan nutrisi dari kantong kuning telur," jelas mereka.

Para ahli menyebut empat spesies Limnonectes dari Borneo yaitu Limnonectes kuhlii, Limnonectes blythii, Limnonectes ibanorum, dan Limnonectes ingeri tidak memiliki suara.

"Sulawesi adalah pulau raksasa dengan jaringan pegunungan yang luas, gunung berapi, hutan hujan dataran rendah, dan hutan awan di pegunungan," kata Dr Frederick.

"Keberadaan berbagai habitat yang berbeda ini menandakan besarnya keanekaragaman hayati pada banyak tumbuhan dan hewan yang kami temukan di sana sungguh luar biasa, menyaingi tempat-tempat seperti Amazon," kata dia.

"Limnonectes phyllofolia berukuran kecil dibandingkan dengan katak bertaring lainnya di pulau tempat ia ditemukan, berukuran sekitar seperempatnya," tambahnya.

Frederick mengatakan banyak katak dalam genus ini berukuran raksasa dan beratnya mencapai dua pon. Sementara spesies baru ini memiliki berat yang hampir sama dengan uang receh.

Pejantan yang Menjaga Telur

Yang mengejutkan tim peneliti, yang merawat telur Limnonectes phyllofolia semuanya berjenis kelamin jantan. Peneliti menjelaskan katak jantan menjaga satu atau lebih telur yang menempel di dedaunan atau batu besar berlumut, berlokasi satu hingga dua meter di atas aliran sungai kecil yang mengalir lambat, tetesan air, atau rembesan.

"Perilaku seperti ini tidak sepenuhnya diketahui oleh semua katak, tetapi jarang terjadi," kata ahli.

Mereka berhipotesis bahwa perilaku reproduksi katak yang tidak biasa mungkin juga berkaitan dengan taring mereka yang lebih kecil dari biasanya.

"Beberapa kerabat katak mempunyai taring yang lebih besar, yang membantu mereka menangkal persaingan untuk mendapatkan tempat di sepanjang sungai untuk bertelur di air," kata peneliti.

"Karena katak-katak ini mengembangkan cara bertelur jauh dari air, mereka mungkin tidak lagi membutuhkan taring sebesar itu," imbuh mereka.

"Sangat menarik bahwa pada setiap ekspedisi ke Sulawesi, kita menemukan cara-cara reproduksi yang baru dan beragam," Dr Frederick menyimpulkan.

"Sebagian besar hewan yang hidup di tempat-tempat seperti Sulawesi cukup unik dan perusakan habitat merupakan masalah konservasi yang terus menghantui untuk melestarikan keanekaragaman spesies yang kita temukan di sana," ungkapnya.

Penemuan Limnonectes phyllofolia dilaporkan dalam makalah di jurnal PLoS ONE bertajuk A new species of terrestrially-nesting fanged frog (Anura: Dicroglossidae) from Sulawesi Island, Indonesia.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads