Para arkeolog dari Universitas Jagiellonian, Polandia Selatan, berhasil menemukan lukisan dan ukiran batu kuno di perbatasan negara bagian Colorado-Utah, AS. Temuan ini diperkirakan telah berusia ribuan tahun.
Penelitian yang dipimpin oleh RadosΕaw Palonka, seorang profesor di Universitas Jagiellonian dan ahli arkeologi Dunia Baru, diketahui telah dimulai sejak tahun 2011.
Setelah melakukan eksplorasi intensif selama lebih dari satu dekade, tim akhirnya mengungkap misteri budaya Pueblo yang telah berusia 3.000 tahun, sebagaimana dilansir dari laman Arkeonews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arkeolog Temukan Petroglif Pemukiman Kuno
Melansir laman Archeology Magazine, tim Profesor Palonka menemukan petroglif yang menampilkan spiral dengan diameter hingga satu meter. Karya seni ini dihubungkan dengan sistem kalender atau penanda terhadap tanda alam pada masa kuno.
Petroglif ini ditemukan di kompleks pemukiman Castle Rock Pueblo di dataran tinggi Mesa Verde di perbatasan Colorado dan Utah.
"Komunitas pertanian Pueblo mengembangkan salah satu budaya Pra-Columbus paling maju di Amerika Utara," kata Palonka.
Diketahui, Castle Rock dulunya pernah dihuni sekitar tahun 1260 hingga sekitar tahun 1280-an Masehi. Daerah ini pun ditandai dengan tiga ngarai yang berisi sisa-sisa puluhan situs kuno Pueblo yang semuanya berasal dari abad ke-13.
Adapun petroglif ini dulunya digunakan untuk pengamatan astronomi dan menandai hari-hari penting seperti titik balik matahari dan ekuinoks.
Keterampilan Seni Cadas dan Membangun Rumah Batu Bertingkat
Peneliti juga menemukan banyak karya seni cadas dari budaya Pueblo kuno yang berasal dari masa lampau hingga hampir 3.000 tahun yang lalu.
"Mereka menyempurnakan keterampilan membangun rumah batu bertingkat, menyerupai rumah kota abad pertengahan atau bahkan blok apartemen yang lebih baru. Masyarakat Pueblo juga terkenal dengan seni cadas, perhiasan berornamen rumit, dan keramik dengan motif berbeda yang dilukis dengan pigmen hitam dengan latar belakang putih," terang Palonka.
Penemuan Petroglif Prajurit dan Dukun
Selain itu, tim Palonka menemukan galeri besar dan petroglif yang sebelumnya tidak dikenal, yang diyakini berasal dari berbagai periode sejarah.
Petroglif tertua yang menampilkan prajurit dan dukun, diduga berasal dari abad ke-3 Masehi yakni pada era Pembuat Keranjang saat mereka berkebun dan membuat keranjang serta tikar khas.
Bentuk ukiran pun sangat beragam, dengan menampilkan figur geometris dan spiral yang kompleks. Selain seni cadas, petroglif ini menggambarkan dukun, pejuang, bison, rusa, dan domba bertanduk besar, sementara beberapa di antaranya menggambarkan adegan berburu.
Kolaborasi dengan Peneliti dari University of Houston
Untuk lebih meningkatkan penelitian mereka, para arkeolog Polandia telah berkolaborasi dengan Universitas Houston, yang terkenal dengan keahlian mereka dalam teknologi LiDAR.
Para peneliti Universitas melakukan survey menggunakan drone, helikopter, dan pesawat terbang rendah, sehingga menghasilkan peta 3D ngarai yang sangat akurat.
Ke depan, Palonka berharap ada kemajuan terkait penemuan lanjutan situs-situs yang belum diketahui sebelumnya.
"Kami berharap dapat menemukan situs-situs yang sebelumnya tidak diketahui, terutama situs-situs yang berasal dari periode sebelumnya," tuturnya.
(faz/faz)