Marginalisasi adalah suatu fenomena sosial yang ada di masyarakat. Secara sederhana marginalisasi ini dipahami sebagai bentuk pengucilan terhadap kelompok atau golongan tertentu di masyarakat.
Fenomena ini dapat dijumpai pada berbagai aspek kehidupan masyarakat dan disebabkan oleh berbagai faktor. Lantas seperti apakah bentuk marginalisasi tersebut beserta faktor penyebabnya? Berikut ini telah dirangkum informasi lengkapnya.
Marginalisasi Adalah
Dikutip dari buku Geografi Sejarah Indonesia oleh Yulia Siska, secara etimologi, kata marginalisasi berasal dari kata marginal yang berarti berhubungan dengan tepi, pinggir, dan batas. Marginalisasi ini berarti suatu proses yang menjadikan kelompok tertentu berada pada posisi terpinggirkan dan tidak berdaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marginalisasi merupakan sebuah proses sosial yang membuat sekelompok orang terpinggirkan oleh keadaan yang alamiah maupun sengaja dibuat oleh masyarakat. Mereka yang terpinggirkan tersebut adalah orang yang dianggap kalah.
Bersumber dari Pengenalan Masyarakat Marginal oleh Alfitri dari Universitas Sriwijaya, marginalisasi menjadi fenomena ketidakseimbangan dalam memperoleh peluang di beberapa aspek, seperti ekonomi, sosial, dan pendidikan oleh masyarakat.
Konsep marginalisasi ini dikaitkan dengan fenomena penyingkiran sosial karena adanya ketidakseimbangan unsur dalam masyarakat.
Penyebab Marginalisasi
Marginalisasi dapat terjadi akibat adanya sikap sengaja untuk mengucilkan orang-orang atau kelompok tertentu dari masyarakat. Namun juga dapat secara tidak sengaja apabila disebabkan oleh adanya struktur yang hanya menguntungkan pihak tertentu saja.
Dikutip dari buku Masyarakat Marginal dan Status Gizi oleh Dr. Ahmad Syaekhu, berikut beberapa penyebab marginalisasi secara umum:
1. Diskriminasi dan bias
Kekuatan sosial seperti rasisme, seksisme, atau kebencian agama, dapat menyebabkan pembuat kebijakan di masyarakat menciptakan struktur yang menghalangi kelompok tertentu untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat. Contoh kasusnya adalah adanya Apartheid yaitu sistem pemisahan ras, agama, dan kepercayaan. Di mana kelompok mayoritas mendominasi kelompok minoritas.
2. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan penyebab utama marginalisasi. Masyarakat miskin sering kali tidak mempunyai waktu atau sumber daya melakukan advokasi untuk kepentingan mereka. Sebagai contoh adalah banyak orang yang terbebani oleh tunawisma yang tidak dapat mengakses layanan kesehatan mental atau manfaat sosial lainnya untuk kehidupan mereka.
3. Kerugian struktural
Terkadang ada masyarakat yang mengucilkan kelompok tertentu dengan tidak memberikan ruang atau akomodasi yang mereka perlukan untuk mengadvokasi kebutuhan dan membuat suara mereka didengar. Misalnya adalah kurangnya perumahan yang mudah diakses bagi penyandang disabilitas dan meningkatkan tingkat kemiskinan pada kelompok tersebut.
Ciri Marginalisasi
Untuk mengenali seperti apa masyarakat marginal, perlu mengetahui ciri-cirinya yang sebagaimana bersumber dari buku Masyarakat Marginal dan Status Gizi oleh Dr Ahmad Syaekhu dan Mobilitas Sosial Ekonomi Perempuan oleh Dr. Asmirah dkk, ini:
1. Masyarakat tidak mempunyai mata pencaharian yang jelas dan kehidupan mereka tergantung pada kondisi yang ada. Kemungkinan lain adalah mereka memiliki mata pencaharian tetapi dengan penghasilan yang rendah.
2. Masyarakat memiliki pola kehidupan yang lebih emosional, peka, dan sensitif terhadap masalah-masalah yang berkenaan dengan kebutuhan pokok sehari-hari.
3. Kebanyakan masyarakat marginal tidak memiliki tempat tinggal tetap yang jelas, sehingga bisa disebut sebagai tunawisma karena hidupnya selalu berpindah-pindah.
4. Masyarakat marginal memiliki tingkat pemahaman, pengetahuan, sikap, dan persepsi tentang keagamaan yang relatif rendah.
5. Marginalisasi sebagai proses adanya ketimpangan ekonomi. Dalam hal ini yang dimaksud ketimpangan adalah perbedaan upah antara tenaga kerja tertentu dengan lainnya, misal tenaga kerja laki-laki mendapat upah lebih besar dari perempuan.
Dimensi Masyarakat Marginal
Dalam kehidupan masyarakat, kurang lebih terdapat tiga dimensi penting untuk memahami masyarakat marginal. Dikutip dari Pengenalan Masyarakat Marginal oleh Alfitri dari Universitas Sriwijaya, tiga dimensi tersebut antara lain:
1. Dimensi ekonomi
Marginalisasi pada bidang ekonomi ini bisa terlihat ketika banyak buruh yang kesulitan mencari pekerjaan karena diskriminasi tertentu. Sebagai contoh masyarakat golongan kulit hitam dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin kesulitan mendapatkan pekerjaan karena diskriminasi oleh majikan di masyarakat setempat.
2. Dimensi politik
Marginalisasi juga bisa terjadi pada aspek politik, di mana ada golongan tertentu yang lebih diistimewakan daripada golongan lainnya. Misalnya ada golongan yang tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah.
3. Dimensi kemudahan fisik
Marginalisasi terlihat ketika ada golongan yang sulit mengakses fasilitas komunikasi karena tidak memiliki alat-alat yang mendukung. Misalnya pada golongan masyarakat miskin akan kesulitan dalam menerima bantuan dan bertahan hidup.
Nah, detikers itu dia penjelasan mengenai marginalisasi dari pengertian, penyebab, ciri, dan contoh dimensinya di masyarakat.
(pal/pal)