.webp)
Salah satu teknik pernapasan yang berdampak baik dalam kesehatan adalah pernapasan diafragma. Teknik pernapasan diafragma memiliki kegunaan dalam yang baik jika dilakukan secara benar. Lantas, bagaimana cara melakukan pernapasan diafragma?
Pernapasan perut atau pernafasan diafragma adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Diafragma sendiri merupakan sekat atau pemisah antara rongga dada dengan rongga perut yang terdiri dari otot-otot yang dapat bergerak naik dan turun, sebagaimana yang dikutip dari buku "Gasing: Science untuk Kelas 5A" oleh Yohanes Surya.
Pernapasan diafragma yang efektif dinilai bisa efektif dalam merangsang aktivitas perut, usus, dan paru-paru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegunaan Pernapasan Diafragma
Dikutip dari buku "Gadis Icarus" karya Helen Oyeyemi, teknik pernapasan diafragma memiliki peran yang signifikan karena bisa menyimpan udara dalam jumlah besar. Teknik ini bermanfaat dalam berbagai aktivitas kehidupan seperti penyelam, olahraga yoga, bahkan saat bernyanyi.
Ada banyak penyelam yang mahir tanpa menggunakan alat bantu tabung oksigen secara khusus, karena telah menguasai teknik pernapasan diafragma.
Kondisi ini bisa terjadi karena teknik tersebut memungkinkan bisa menahan napas dalam penyelaman lebih lama daripada kebanyakan orang.
Selain itu, pernapasan diafragma juga membantu saat olahraga yoga. Penggunaan teknik pernapasan diafragma berguna untuk mencapai stabilitas dalam posisi diam yang berkepanjangan serta mengendalikan emosi dengan lebih efektif.
Sementara dalam bernyanyi, penguasaan pernapasan diafragma menjadi hal yang penting untuk dikuasai. Salah satunya, karena napas yang panjang sangat dibutuhkan agar mencapai nada tinggi dan menghasilkan rangkaian nada yang panjang dalam sebuah lagu.
Proses Pernapasan Diafragma
Saat melakukan pernapasan diafragma, maka akan melewati dua proses, yakni proses inspirasi dan proses ekspirasi.
Proses Inspirasi
Berikut adalah skema pada proses inspirasi
1. Otot diafragma berkontraksi
2. Diafragma mendatar
3. Volume rongga dada membesar
4. Tekanan udara rongga dada turun
5. Paru- paru mengembang
6. Tekanan udara paru-paru turun
7. Tekanan udara luar
8. Udara luar masuk ke dalam rongga paru-paru
Proses Ekspirasi
Sementara dalam proses ekspirasi, maka skema yang terjadi adalah sebagai berikut.
1. Relaksasi pada otot diafragma
2. Otot dinding perut kontraksi
3. Isi rongga perut terdesak ke arah diafragma
4. Diafragma cekung ke arah rongga dada
5. Volume rongga dada mengecil
6. Tekanan rongga dada naik
7. Paru-paru mengempis
8. Volume rongga paru-paru mengecil
9. Tekanan rongga paru-paru naik
10. Tekanan rongga paru-paru
11. Tekanan udara luar
12. Udara di dalam rongga paru-paru terdorong ke luar
Teknik Melakukan Pernapasan Diafragma
Menurut Redaksi Health Secret dalam bukunya yang berjudul "Awet Muda Ala Korea", mengatakan bahwa tujuan utama dari teknik pernapasan diafragma adalah memastikan kontraksi yang optimal pada area perut.
Untuk dapat melakukan pernapasan ini dengan benar, berikut adalah teknik atau langkah-langkah dalam melakukan pernapasan diafragma.
1. Berdirilah dengan kaki dibuka selebar bahu untuk memastikan stabilitas postur tubuh. Pastikan tubuh dalam keadaan rileks sambil menarik perut ke dalam secara perlahan dan bertahap ke arah atas.
2. Ambil napas melalui hidung sambil memperpanjang area dada kanan dan kiri. Pastikan bahu tetap rileks dan fokus pada sensasi tekanan yang muncul di daerah perut dan pinggul. Seiring dengan kebiasaan, kontraksi pada perut akan terjadi secara otomatis.
3. Lanjutkan pernapasan hingga merasa nyaman hingga kontraksi perut akan terjadi secara alami. Lakukan ini secara berulang kali.
(faz/faz)
