Meme (dibaca mim) adalah salah satu kreasi dalam kebudayaan di internet yang berkaitan dengan konteks lelucon atau komedi. Meme bisa berbentuk berbagai hal, seperti teks, gambar, hingga video.
Dalam perkembangannya, meme telah menjadi suatu objek hiburan bagi banyak pengguna di berbagai platform media sosial. Maka dari itu, seorang profesor literasi pada akhirnya tertarik untuk mengaitkan meme dengan aspek pendidikan.
Ia adalah Mary Rice, profesor dari College of Education & Human Sciences (COEHS). Menurutnya, pada masa pergolakan sosial dan politik seperti saat ini, penting untuk membantu siswa memahami jenis teks yang mereka lihat di ruang dan media online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya hal ini mengejutkan saya karena banyak penelitian menilai teks online didasarkan pada siapa yang membuatnya dan memutuskan apakah itu informasi yang baik," ucapnya dikutip dari laman resmi The University of New Mexico (UNM Newsroom).
Dalam hal ini, Rice menghubungkan meme sebagai literasi visual dan digital bagi guru, yang kemudian hasilnya diterbitkan dalam English in Education untuk pengajaran Bahasa Inggris.
"Meme muncul begitu saja dan harus benar-benar memahami meme itu dalam konteks budaya atau diri sendiri," imbuh Rice.
Memahami Apa Itu Meme
Kata meme pertama kali muncul pada tahun 1976 sebagai cara untuk menjelaskan transmisi budaya oleh ahli biologi evolusi Richard Dawkins.
Dalam budaya populer, meme pada akhirnya didefinisikan sebagai hal yang lucu dan menarik dalam bentuk gambar atau video yang tersebar luas secara online melalui media sosial, sebagaimana yang ada pada Merriam Webster tahun 2015.
"Dalam hal ini meme juga dapat digunakan untuk menunjukkan suatu gagasan yang awalnya hanya untuk menghibur, tetapi juga bisa memberikan pesan moral dan sosial," jelas Rice.
Rice memahami perubahan minat, relevansi, dan ketepatan waktu dalam mengintegrasikan meme ke dalam lingkungan pendidikan.
"Kami berbicara tentang apakah bagaimana siswa peduli dengan pembelajaran. Perlunya memikirkan reaksi siswa," katanya.
Rice melihat bahwa meme bisa meningkatkan pemikiran kritis dan memberi hubungan yang baik di antara siswanya.
"Ketika seseorang mengirimkan sesuatu kepadaku dan menurutku itu lucu maka aku akan berkata 'oh, itu kuno'. Hal seperti ini yang menunjukkan adanya keterlibatan untuk membantu mengetahui apa yang diminati siswa dengan hal yang sedang tren," papar Rice.
Manfaat Meme bagi Pendidikan
Sebagai guru di COEHS, Rice menganalisis beberapa tren seperti meme ini. Ia yakin meme dapat dimanfaatkan untuk belajar mengajar melalui pemahaman konstruksi teknis, estetika formal, respon estetika, konteks media, dan konteks sosial.
Beberapa meme yang Rice gunakan adalah meme Bernie Sanders, Larry the Cat, tamparan Chris Rock dan Will Smith, serta meme Mar A Lago.
"Mar A Lago adalah salah satu cerita yang menyenangkan dan di dalamnya terdapat hal menarik yang dapat dimanfaatkan akademisi untuk memberi keterangan pada meme tersebut, tanpa adanya unsur politis," ujarnya.
Menurut Rice, para guru juga perlu menghubungkan literasi digital dengan pemahaman tentang kebijakan tertentu.
"Mencari tahu apa yang baik dari media sosial adalah penting bagi generasi muda. Masih ada hal-hal baik dari media sosial yang dapat diambil, salah satunya dengan menggunakan meme," katanya.
Oleh karena itu, siswa di COEHS bereksperimen membuat petualangan meme dengan mempelajari isu klasik hingga isu terkini, baik di dalam atau di luar bidang pendidikan.
"Saya punya banyak karya yang dibuat oleh para siswa UNM. Kami membahas beberapa hal yang membuat mereka tertarik dan mereka membuat meme tentang parkir yang sebenarnya membahas tentang birokrasi kampus," tutur Rice.
Meme Jadi Bentuk Baru Komunikasi Berbasis Seni
Menurut Rica, kini meme telah menjadi cara atau bentuk baru untuk berkomunikasi dengan basis seni. Ia juga menekankan kepada para guru bahwa pentingnya memikirkan semua jenis literasi untuk para siswa.
"Ada banyak pilihan dan perlu memanfaatkan berbagai jenis literasi bagi para siswa termasuk penggunaan meme untuk memberi pengalaman belajar yang sebenarnya," ucap Rice.
Menurut Rice, semua meme sejak dulu tidak akan hilang dengan cepat. Setiap meme terus berevolusi dan mengikuti tren masa kini. Ini yang kemudian dinilai olehnya sebagai pengalaman belajar yang patut untuk ditelusuri.
(faz/faz)