Kerajaan kuno selalu menarik bagi para peneliti terutama arkeolog sebagai objek riset. Namun entah kenapa, jika mendengar kerajaan kuno, sepertinya nama yang terbesit dalam pikiran adalah Mesir, yang berada di kawasan Afrika Utara.
Padahal tak hanya peradaban Mesir kuno yang berkembang di salah satu benua terluas tersebut. Hanya saja seringkali perspektif Barat mengabaikan penemuan seperti kerajaan lain selain di Mesir.
Dikutip dari laman Live Science, berikut adalah 7 kerajaan Afrika kuno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kerajaan Mali
Kekaisaran Mali memerintah sebagian besar Afrika Barat mulai tahun 1235, ketika sebuah konfederasi kerajaan menggulingkan Kekaisaran Sosso di wilayah tersebut.
Pada puncaknya di abad ke-14, menguasai lebih dari 400 kota di sejumlah negara modern seperti Senegal, Gambia, Guinea, dan wilayah lainnya. Meskipun begitu besar, keberadaannya yang kuat telah diabaikan dalam buku-buku sejarah, memicu penyesalan dalam komunitas ahli sejarah.
Kekaisaran Mali diyakini diperintah sebagai konfederasi wilayah dengan beberapa wilayah hampir mandiri namun yang lain diperintah oleh gubernur yang ditunjuk. Kekaisaran Mali mengontrol pasokan emas wilayah tersebut, yang membuat penguasanya, Mansa Musa, dianggap sebagai orang terkaya di dunia.
Namun, setelah abad ke-15, kekaisaran ini meredup seiring penurunan kontrol mereka atas perdagangan emas.
2. Kerajaan Aksum
Meskipun kurang dikenal saat ini, kerajaan Aksum adalah salah satu kerajaan terkuat di dunia kuno yang terletak di sebelah Laut Merah di wilayah yang sekarang menjadi utara Ethiopia, Eritrea, dan Yaman.
Dulunya, kerajaan Aksum diyakini berperan sebagai pusat perdagangan untuk gading, emas, rempah-rempah, dan tekstil dari abad ke-1 SM hingga abad ke-9, berdagang dengan Kekaisaran Romawi.
Selain itu, kerajaan Aksum berhasil mengembangkan sistem tulisan sendiri dan menjadi kerajaan pertama di Afrika yang menerima agama Kristen pada abad ke-4, meskipun alasan pastinya tidak sepenuhnya jelas.
Setelah pengendalian Laut Merah oleh khalifah Arab pada abad ke-7, pengaruh Aksum menurun, tetapi tradisi Kristen mereka tetap bertahan.
3. Kerajaan Kush
Kerajaan Kush berlokasi di wilayah Nubia, di sekitar Sungai Nil yang sekarang menjadi bagian utara Sudan dan selatan Mesir. Awalnya diperintah oleh Mesir, Kush kemudian menjadi independen sekitar 1070 SM. Mereka memerintah Mesir sebagai Dinasti ke-25 sekitar 712-664 SM sebelum dikuasai oleh Asyur.
Meskipun menyembah dewa Amun seperti orang Mesir kuno, orang Kush memiliki bahasa, etnis, dan budaya yang berbeda, termasuk sistem tulisan mereka sendiri.
Kerajaan ini berasal dari budaya Kerma sejak 2500 SM. Ibukotanya berpindah ke Meroe sebelum berakhir sekitar 330 M setelah diserbu oleh Aksumite.
Pada abad ke-4, Kerajaan Kush mulai merosot karena iklim yang semakin kering. Akhirnya, mereka digantikan oleh orang Noba di wilayah itu dan berakhir sekitar tahun 330 setelah diserbu oleh tetangga mereka, Aksumite.
4. Kerajaan Zimbabwe
Kerajaan Zimbabwe didirikan oleh suku Shona pada abad ke-13 di tengah Afrika bagian selatan sekitar tahun 1200 dan bertahan hingga sekitar tahun 1600. Kerajaan ini terkenal dengan Great Zimbabwe yang merupakan struktur batu terbesar di Afrika selatan sebelum kolonialisme.
Kota ini, dengan rumah bagi hingga 18.000 orang, memanfaatkan sistem irigasi canggih untuk bertahan dari kekurangan air yang parah, sementara perdagangannya mencakup emas, tembaga, dan gading dengan wilayah lain di Afrika dan Timur Tengah.
Namun, pada abad ke-15, kebangkitan kerajaan Mutapa di utara Harare menandai akhir dari kejayaan Great Zimbabwe.
5. Kerajaan Garamantes
Kerajaan Garamantes berkembang di wilayah Fezzan yang sekarang menjadi barat daya Libya setelah sekitar tahun 400 SM. Kerajaan ini berhasil bertahan di tengah Sahara dengan melakukan perdagangan emas, gading, dan budak dari selatan.
Selain itu, kerajaan ini terkenal akan kekuatan militer yang kuat dengan pasukan terlatih baik dilengkapi dengan kereta perang, kuda, dan unta yang digunakan Kerajaaan Garamantes untuk memperluas wilayah dan melindungi rute perdagangan mereka.
Namun, pada abad ke-2 SM, penurunan air akuifer mengakhiri kejayaan mereka, dan kehadiran Kekaisaran Romawi semakin mengakhiri keberadaan mereka.
6. Kerajaan Benin
Kerajaan Benin merupakan kerajaan kuno yang didirikan pada abad ke-12 hingga ke-19 berlokasi di Nigeria selatan dan dikenal juga sebagai pusat perdagangan dan pembelajaran. Meskipun terlibat dalam perdagangan budak untuk kolonisasi Amerika pada abad ke-17, mereka juga terkenal dengan patung "perunggu" unik pada abad ke-15.
Patung-patung ini, terbuat dari cincin logam yang diimpor Portugis, sering menggambarkan tokoh terkemuka dalam gaya yang khas. Setelah jatuh ke tangan Britania pada tahun 1897, ribuan patung ini dicuri dan diekspor ke seluruh dunia.
Wilayah ini kemudian menjadi bagian dari Nigeria, yang telah meminta pengembalian "patung-patung perunggu Benin" ke negara tersebut.
7. Kerajaan Zulu
Kerajaan yang berasal dari suku Zulu di Afrika Selatan, tumbuh saat Shaka berkuasa pada akhir abad ke-18 dan masih bertahan hingga saat ini sebagai bagian dari Afrika Selatan modern.
Sebagai pemimpin kala itu, Sha mengenalkan inovasi militer seperti tombak pendek dan taktik pertempuran yang baru, sehingga membuatnya berhasil menguasai suku-suku di wilayah itu, termasuk suku Zulu dan pada puncaknya yang memimpin 40.000 prajurit.
Selain itu, pengaruh strategi militer Shaka terlihat dalam pertempuran melawan Inggris pada 1879. Meskipun awalnya berhasil, Zulu akhirnya kalah, menyusulnya adalah pembagian, perang saudara, dan penindasan. Pada abad ke-20, mereka mengalami kesulitan dari segregasi dan apartheid, menghadapi kekerasan etnis di 1980-an dan 1990-an.
Namun, pada abad ke-21, Zulu menjadi bagian vital dari Afrika Selatan, menyumbang hampir seperempat dari populasi.
Meskipun kekalahan dari Inggris pada akhir 1879, peristiwa-peristiwa ini mengarah pada pembagian, perang saudara, serta penindasan yang tragis. Sehingga, pada abad ke-21, Zulu menjadi bagian penting dari Afrika Selatan modern, membentuk hampir seperempat dari populasi negara itu.
(pal/pal)