Kenapa Alam Bisa Bikin Manusia Lebih Muda? Begini Penjelasan Ilmiahnya

ADVERTISEMENT

Kenapa Alam Bisa Bikin Manusia Lebih Muda? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 22 Des 2023 09:00 WIB
ilustrasi hutan pinus tempat wisata alam
Ilustrasi alam. Foto: Getty Images/iStockphoto/Alexander Fattal
Jakarta -

Berada di alam memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Kesehatan mental dapat menjadi lebih baik. Selain itu, fisik juga akan menjadi lebih sehat.

Penelitian terbaru dalam jurnal Science of the Total Environment memiliki penjelasan atas hal tersebut. Masyarakat yang tinggal di wilayah dikelilingi alam cenderung memiliki usia biologis yang lebih muda.

Para peneliti mengamati 7.827 orang dan lingkungan rumahnya. Mereka menemukan orang yang tinggal di daerah dengan lebih banyak taman, kebun, pepohonan, dan tumbuhan lainnya memiliki telomer yang lebih panjang. Telomer adalah suatu wilayah dalam rangkaian DNA yang berkaitan dengan umur panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Telomer adalah bagian berulang dari DNA yang ditemukan di ujung setiap 46 kromosom manusia. Telomer mencegah molekul genetik menjadi terurai.

"Bukti ini tidak memandang ras, status ekonomi, apakah mereka peminum atau perokok," jelas ahli ekologi sosial Aaron Hipp dari North Carolina State University, Amerika Serikat, dikutip dari Science Alert.

ADVERTISEMENT

Setiap kali sel membelah, telomer di dalamnya menjadi lebih pendek, hingga sel tidak dapat lagi membagi materi genetiknya dan garis selnya mati.

"Hal ini membuat telomer menjadi penanda penting usia biologis atau seberapa rusaknya sel-sel kita," kata analis geospasial Universitas Edinburgh, Skotlandia, Scott Ogletree.

"Kami tahu bahwa banyak variabel seperti stres, dapat mempengaruhi seberapa cepat telomer kita rusak," lanjutnya.

Ruang Hijau Mempermuda Usia Biologis sampai 2,6 Tahun

Ruang hijau dapat mengurangi stres dengan berbagai cara. Tumbuhan membantu melindungi dan mengisolasi kita dari lingkungan. Tumbuhan dapat menjaga lingkungan kita hingga beberapa derajat lebih dingin selama gelombang panas serta mengurangi polusi udara dan suara.

Ruang hijau mendorong aktivitas fisik dan interaksi sosial, serta dikaitkan dengan rendahnya risiko kejahatan. Pada saat yang sama manusia belajar bahwa secara intrinsik pikiran dan tubuh bergantung pada alam, tetapi menjadi semakin terpisah dari alam baik dalam persepsi maupun realitas fisik.

"Mempertimbangkan tingkat rata-rata pengurangan sampel, ruang hijau dapat mempermuda usia biologis seseorang sebesar 2,2 hingga 2,6 tahun," ujar Ogletree dan rekannya.

Sayangnya manfaat alam hanya berfungsi sampai pada titik tertentu. Ketika peneliti memperhitungkan faktor-faktor risiko seperti polusi udara, dampak positif dari ruang hijau menghilang.

Penelitian ini juga menyoroti dampak ketidakadilan rasial dalam akses masyarakat terhadap ruang hijau. Orang kulit putih non-hispanik dalam penelitian ini tinggal di daerah paling hijau, yang secara keseluruhan cenderung memiliki keragaman ras/etnis yang lebih rendah.

"Studi ini menegaskan gagasan bahwa menciptakan ruang hijau di suatu komunitas adalah hal yang penting, tetapi sama pentingnya atau bahkan lebih krusial bagi kita untuk mengatasi kerusakan lingkungan, khususnya yang terkait dengan rasisme sistemik," terang Hipp.

Meski lingkungan kekurangan ruang hijau, kita bisa menemukan cara untuk mencoba terhubung kembali dengan alam, misalnya hanya dengan memperhatikan serangga di sekitar rumah atau dengan membuat taman di balkon.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads