Siapa yang gemar berjalan-jalan ke alam? Detikers tau gak sih, rasa sejuk dan segar yang kita dapatkan dari menghabiskan waktu di alam ternyata bermanfaat bagi kesehatan kita lho.
Hal ini bukan tentang manfaat berolahraga atau melakukan kegiatan melelahkan di luar ruangan. Aktivitas sederhana yang dilakukan di alam terbuka dapat membantu tubuh kita merasa lebih baik.
Kegiatan seperti bermain di lapangan, mendaki gunung, berjalan-jalan ke hutan, atau sekedar rebahan di taman sembari mengamati hewan-hewan kecil seperti kupu-kupu dan lebah ternyata bermanfaat bagi mental dan fisik kita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut seorang psikolog perkembangan, Anne Schutte, yang bekerja di Universitas Nebraska-Lincoln mengungkapkan bahwa orang yang menghabiskan waktu di alam cenderung menghirup udara yang lebih bersih.
Meningkatkan fokus dan menenangkan pikiran
Saat kita bekerja di dalam ruangan seperti kantor, gedung, atau bangunan lainnya, otak ternyata harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan fokus. Hal tersebut disebabkan pertemuan dengan banyak orang, kendaraan, atau benda-benda yang mampu menimbulkan pergerakan dan suara yang konstan.
"Hal semacam ini (bekerja di dalam ruangan) seperti sumber daya yang terbatas. Dan ketika kita mencapai titik tertentu (dari pemusatan perhatian), kita harus istirahat dan membiarkannya beristirahat," kata Schutte. Berbeda dengan ruang hijau yang terdiri dari tanaman, pepohonan, dan sebagainya dapat meningkatkan ketenangan.
Schutte bersama rekan-rekannya melakukan tes perhatian dan memori pada anak-anak yang dilakukan di dalam ruangan dan di luar ruangan dengan pemandangan rumput, pohon, dan taman. Pada tes kedua, anak-anak tersebut mengenakan jaring sensor electroencephalogram (EEG) untuk melihat lonjakan kerja otak.
Hasilnya, puncak lonjakan lebih rendah ketika anak-anak melakukan tugas di luar ruangan. "Mereka tidak perlu bekerja sekeras yang mereka lakukan di dalam ruangan," kata Schutte dikutip dari Science News Explores pada Selasa (17/10/2023).
Selain itu menurut ahli saraf lingkungan, Sudimac, yang bekerja di Institut Max Planck Berlin, diketahui bahwa alam juga memberikan efek ketenangan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di kota lebih mungkin mengalami gangguan mood, kecemasan, dan depresi dibandingkan mereka yang tinggal di daerah pedesaan.
Penelitian yang terbit di jurnal Molecular Psychiatry pada (5/9/2022) silam, dilakukan pada orang dewasa dengan wawancara pertanyaan tentang tingkat stres dan suasana hati. Orang-orang tersebut juga diminta untuk menyelesaikan tes berupa tugas memori dan dilakukan pemindaian MRI pada otak mereka.
Setelah itu, mereka diminta untuk berjalan-jalan selama 60 menit. Sebagian berjalan ke hutan-hutan, dan sebagian lainnya menyusuri jalanan kota. Setelah 60 menit mereka kembali ke laboratorium untuk dilakukan pemindaian MRI dan pengerjaan tes.
Pemindaian tersebut mengungkap aktivitas amigdala, yaitu bagian otak yang aktif ketika mengalami stress atau sesuatu yang menakutkan. Aktivitas amigdala setelah berjalan-jalan di kota selama satu jam masih sama dengan sebelumnya. Sedangkan pada kelompok yang berjalan-jalan ke hutan, terjadi penurunan amigdala dibandingkan sebelumnya.
Penelitian Sudimac berpendapat bahwa alam mampu menenangkan amigdala. "Mungkin amigdala menjadi lebih sulit untuk diaktifkan setelah berjalan-jalan di alam terbuka, katanya.
Peningkatan Kesehatan Fisik
Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, alam juga bermanfaat bagi kesehatan fisik. Menurut Marcia Pescador Jimenez, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Boston, tingkat stres yang lebih rendah dapat meningkatkan kesehatan fisik karena mampu menurunkan tekanan darah.
Aktivitas fisik yang dilakukan di ruang terbuka hijau dapat meningkatkan kualitas tidur yang lebih nyenyak dan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Selain itu, data terkait manfaat tambahan juga muncul ketika hormon stress dapat meningkat saat kita menghirup udara kotor. Sedangkan tumbuhan dalam hal ini dapat menyerap sejumlah polutan udara yang terkait dengan masalah jantung dan paru-paru. Oleh karena itu, tanaman dapat mengurangi stress.
Sejalan dengan hal tersebut, dari penelitian yang terbit di jurnal Environmental Research pada November 2022 lalu, menyebutkan bahwa tanaman bahkan mampu mengurangi suara keras yang dapat memicu stres dan telinga berdenging. "Kebisingan dapat diserap lebih baik oleh pepohonan dibandingkan dengan rumput," ujar Pescador Jimenez.
Beberapa penelitian lain juga mengungkap bahwa, menghabiskan waktu di luar dengan melihat-lihat tanaman mampu membantu penglihatan kita. Dengan memberi pemandangan dekat ke jauh dan kembali lagi, mampu mengalihkan fokus literal kita.
Dari Jendela Saja Tetap Bisa Bermanfaat
Terkadang, kita tidak bisa keluar ruangan. Namun, dengan melihat ruang hijau melalui jendela dapat berdampak baik bagi kesehatan kita.
Berdasarkan beberapa penelitian lampau, orang-orang yang baru pulih dari operasi mengamati pemandangan hijau dari kamarnya. Mereka yang bisa melihat alam menjadi lebih baik lebih cepat pulih dan rata-rata meninggalkan rumah sakit lebih dari sehari sebelumnya.
Secara umum, "kami menemukan bahwa kehijauan memiliki manfaat yang lebih tinggi di lingkungan perkotaan," kata Pescador Jimenez. Oleh karena itu, cobalah untuk menanam pohon atau sekedar menanam bunga dalam pot dan meletakkannya di ambang jendela. Dengan demikian, kita dapat memperoleh manfaat dan terus menjaga kelestarian ruang hijau.
(pal/pal)