Benarkah Ada Air di Bulan? Ini Temuan Baru Ilmuwan

ADVERTISEMENT

Benarkah Ada Air di Bulan? Ini Temuan Baru Ilmuwan

Noor Faaizah - detikEdu
Sabtu, 02 Des 2023 11:00 WIB
A picture taken from the camera of the lunar landing spacecraft Luna-25 shows the Zeeman crater located on the far side of the moon, August 17, 2023. Roscosmos/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT./File Photo Acquire Licensing Rights
Foto: Roscosmos/Handout via REUTERS/File Photo Acquire Licensing Rights
Jakarta -

Air merupakan aspek penting dan telah menjadi sumber kehidupan bagi seluruh makhluk di Bumi. Salah satu zat penyusun air adalah hidrogen.

Senyawa hidrogen merupakan energi alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan dihasilkan dari sumber yang melimpah di Bumi yaitu air.

Tapi, tahukah detikers jika senyawa ini ternyata juga dapat ditemukan di Bulan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan Hidrogen dari Sampel Tanah di Bulan

Sebuah analisis yang dilakukan oleh para peneliti US Naval Research Laboratory (NRL) terhadap sampel batuan dari Bulan mengungkap adanya kandungan hidrogen.

Berdasarkan penelitian yang terbit di jurnal Communications Earth & Environment, kandungan hidrogen ditemukan dalam sampel tanah Bulan 79221 yang dibawa pulang oleh misi Apollo.

ADVERTISEMENT

Hidrogen yang terdeteksi ini diperkirakan muncul dari hujan, angin matahari, dan bahkan serangan komet yang terjadi secara terus-menerus di Bulan.

Temuan ini menjadi langkah awal yang menunjukkan kemungkinan bahwa astronaut masa depan dapat menggunakan air yang tersedia di Bulan.

"Hidrogen berpotensi menjadi sumber daya yang dapat digunakan langsung di permukaan Bulan ketika terdapat instalasi yang lebih teratur atau permanen di sana," kata Katherine Burgess, ahli geologi, dikutip dari laman Laboratorium Penelitian Angkatan Laut AS (NRL) (21/11/2023).

Penemuan yang Berharga untuk Eksplorasi Masa Depan

Para peneliti mengaku bahwa penemuan sumber daya ini merupakan hal yang sangat berharga untuk eksplorasi luar angkasa ke depannya.

"Menemukan sumber daya dan memahami cara mengumpulkannya, sebelum mencapai Bulan, akan sangat berharga untuk eksplorasi ruang angkasa," ungkap Burgess.

Sebelumnya, pada tahun 2020, data dari teleskop inframerah SOFIA menunjukkan bahwa air di Bulan kemungkinan besar tersebar di seluruh permukaan dalam bentuk es.

Bukan dalam bentuk genangan air yang terbatas pada daerah-daerah yang terkena bayangan permanen seperti di dekat kutub utara dan kutub selatan Bulan.

Hal ini telah menantang asumsi sebelumnya mengenai distribusi sumber daya yang terkumpul di kutub selatan Bulan, tempat banyak negara berharap dapat menemukan dalam jangka panjang.

Akan tetapi, temuan dari sampel Apollo ini merupakan sampel batuan yang banyak di ambil di daerah dekat ekuator Bulan.

Berdasarkan perkiraan NASA, dibutuhkan biaya ribuan dolar untuk mengirimkan sebotol air ke bulan.

Oleh karena itu, temuan baru ini dikatakan memiliki implikasi penting bagi stabilitas dan persistensi molekul hidrogen di wilayah di luar wilayah kutub Bulan.

Hemat Biaya untuk Eksplorasi Jarak Jauh

Penemuan hidrogen dalam batuan Bulan juga diakui peneliti bisa memberikan solusi alternatif dan hemat biaya untuk penyediaan air di luar angkasa.

Melansir laman Space, berdasarkan perkiraan NASA, dibutuhkan biaya ribuan dolar untuk meluncurkan sebotol air ke Bulan.

Dengan penemuan ini, kita dapat menghemat biaya tersebut dengan menggunakan es di Bulan untuk sumber ketersediaan air bagi para astronaut.

Meski pada kenyataannya es tersebut akan dipecah menjadi komponen-komponen penyusunnya yaitu hidrogen dan oksigen guna dimanfaatkan sebagai bahan bakar roket.

Tidak hanya bahan bakar roket perjalanan Bulan-Bumi, sangat mungkin bila suatu hari temuan ini dipergunakan untuk membawa manusia ke Mars atau bahkan lebih dari itu.

Dengan adanya hidrogen sebagai senyawa pembentuk air, ketersediaan sumber daya dan bahan bakar telah menjadi faktor kunci perencanaan eksplorasi ruang angkasa jarak jauh.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads