Organ gerak manusia memiliki peran penting untuk memungkinkan manusia bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari. Organ gerak manusia bekerja sama dalam berbagai jenis gerakan yang memungkinkan kita untuk menekuk, meluruskan, mengangkat, menurunkan, dan bahkan memutar anggota tubuh kita.
Namun, pada organ gerak manusia juga bisa mengalami kelainan maupun gangguan yang disebabkan oleh cedera akibat aktivitas saja, dan juga disebabkan oleh penyakit atau sebab lainnya.
Pengertian Organ Gerak Manusia
Sistem gerak manusia atau organ gerak manusia adalah organ-organ yang berperan dalam pergerakan tubuh yang terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat gerak aktif melibatkan otot-otot yang melekat pada tulang dan rangka manusia, sebagaimana dikutip dari Modul pembelajaran SMA: Biologi Kelas XI oleh Icih Tresnaasih, M Pd.
Di sisi lain, alat gerak pasif terdiri dari kumpulan tulang yang membentuk rangka tubuh manusia. Rangka, yang merupakan susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu, terletak di dalam tubuh dan dilindungi oleh otot dan kulit.
Komponen rangka dalam atau endoskeleton ini memberikan struktur dan dukungan yang diperlukan untuk pergerakan tubuh manusia.
Mengutip dari buku "Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V" yang disusun oleh Tim Tunas Karya Guru, organ gerak manusia terdiri dari tiga bagian utama, teknik rangka yang terdiri banyak tulang, sendi, serta otot.
Rangka Manusia
Rangka tubuh manusia terdiri 206 tulang yang saling bersambung dengan bantuan sendi dari satu tulang dengan yang lainnya. Rangka manusia juga dibedakan menjadi tiga macam, yakni rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka anggota gerak
Untuk rangka tengkorak terdiri dari:
1. Tulang pelipis
2. Tulang dari
3. Tulang rahang atas dan bawah
4. Tulang ubun-ubun
5. Tulang pipi
6. Tulang kepala
7. Tulang hidung
8. Tulang air mata
Rangka badan terdiri dari:
1. Tulang belakang (tulang leher, tulang punggung, tulang pinggang, tulang kelangkang dan tulang ekor)
2. Tulang dada
3. Tulang rusuk (tulang rusuk sejati, tulang rusuk palsu, tulang melayang)
4. Tulang bahu (tulang selangka, tulang belikat)
5. Tulang gelang panggul (tulang usus, tulang duduk, tulang kemaluan)
Rangka gerak terdiri dari:
1. Anggota gerak atas (tangan) yang meliputi, tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang jari tangan
2. Anggota gerak bawah (kaki) yang meliputi tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki, dan tulang jari kaki.
Adapun fungsi dari rangka manusia dapat ditinjau berikut ini.
- Sebagai alat gerak pasif.
- Membentuk tubuh.
- Membuat tubuh tegak.
- Area melekatkan otot.
- Area pembentukan darah sel.
- Melindungi beberapa bagian tubuh.
- Tengkorak menjaga otak, telinga, hidung, dan saluran pernapasan bagian atas.
- Tulang leher melindungi tenggorokan dan kerongkongan.
- Tulang belakang melindungi saraf dan sumsum tulang.
- Tulang rusuk dan dada menjaga jantung, paru-paru, dan sebagian organ pencernaan.
- Tulang pinggul melindungi organ pencernaan dan reproduksi.
Sendi
Sendi adalah tempat di mana dua tulang bertemu untuk memungkinkan gerakan. Adapun sendi dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan arah geraknya, antara lain:
1. Sendi engsel, yang hanya bisa digerakkan ke satu arah, misalnya pada siku dan lutut.
2. Sendi pelana, yang bisa digerakkan ke samping dan ke depan, seperti pada pangkal pergelangan tangan dan tulang pangkal ibu jari.
3. Sendi peluru, yang memungkinkan gerakan ke segala arah, seperti antara tulang lengan atas dan gelang bahu.
4. Sendi putar, yang mengizinkan gerakan memutar, seperti antara tulang leher pertama dan kedua.
Otot
Otot adalah alat gerak aktif yang bertanggung jawab atas pergerakan tubuh, seperti menggerakkan tulang. Otot bekerja dengan cara memendek dan memanjang kembali (berkontraksi).
Berdasarkan letak dan bentuk selnya, otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
1. Otot polos terdiri dari sel-sel yang panjang, tidak melekat pada tulang, dan terdapat di organ dalam seperti lambung dan usus. Otot polos bekerja tanpa sadar atau tanpa perintah dari otak.
2. Otot rangka atau lurik melekat pada tulang, terdiri dari sel-sel silinder, dan bekerja atas perintah otak.
3. Otot jantung dapat ditemukan di jantung yang terdiri dari sel-sel berbentuk silinder yang bercabang, dan bekerja tanpa sadar atau tanpa perintah otak.
Adapun otot juga melakukan beberapa jenis gerakan, di antaranya sebagai berikut.
1. Menekuk, seperti pada siku dan lutut.
2. Meluruskan, seperti pada lengan.
3. Mengangkat, seperti membuka mulut.
4. Menurunkan, seperti mengatupkan mulut.
5. Memutar lengan, membuat telapak tangan menghadap ke atas atau ke bawah (menelungkup).
6. Membuka atau mengarahkan tungkai kaki ke samping atau ke arah sebaliknya.
Kelainan dan Gangguan pada Tulang
Kelainan dan gangguan pada organ gerak manusia tidak hanya terjadi saat kita melakukan gerakan tubuh yang salah, seperti cedera saat berolahraga. Melainkan, Kelainan dan gangguan pada organ gerak manusia dapat muncul akibat penyakit atau sebab lainnya.
Sehingga hal tersebut pun dapat memengaruhi tulang, rangka, otot, dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, seperti gangguan mekanik, fisiologis, tulang belakang, persendian, peradangan, dan infeksi pada sendi.
Berikut adalah beberapa gangguan kelainan dan gangguan pada tulang manusia yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA: Biologi karya Icih Tresnaasih.
1. Fisura atau retak pada tulang pipa yang disebabkan oleh kecelakaan
2. Fraktura atau patah tulang yang disebabkan oleh kecelakaan. Patah tulang dibedakan menjadi dua. Yakni patah tulang terbuka, jika tulang patah dan menembus otot serta kulit, dan patah tulang tertutup, jika tulang patah tanpa menembus otot dan kulit..
3. Polio, penyakit di mana tulang menjadi lumpuh karena infeksi virus polio.
4. Sipilis, kondisi di mana tulang menjadi lumpuh karena infeksi bakteri Treponema pallidum.
5. Layuh sendi, keadaan tulang yang tidak berdaya karena kerusakan pada discus epifise.
6. Kelainan pada tulang belakang, kelainan yang membuat tulang belakang bengkok akibat sikap duduk yang salah. Kelainan bengkoknya tulang belakang dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
- Skoliosis, tulang belakang yang bengkok ke kanan atau kiri.
- Kifosis, tulang belakang yang bengkok ke belakang (bongkok).
- Lordosis, tulang belakang yang bengkok ke depan.
7. Subluksasi, gangguan pada daerah vertebra leher yang mengubah posisi kepala ke kiri atau kanan.
8. Osteoporosis, kondisi tulang yang rapuh dan rentan patah.
9. Nekrosis, kematian sel-sel tulang akibat kerusakan periosteum yang membangun sel tulang.
10. Osteomalasia, kelambatan proses osifikasi pada bayi yang dapat menyebabkan pembentukan kaki bertipe O atau X saat dewasa.
11. Rachitis, penyakit tulang di mana tulang kurang keras karena kekurangan vitamin D. Akibatnya, tulang kaki (tibia dan fibula) bisa membengkok, membentuk huruf O atau X, dan juga dapat menyebabkan penyakit dada tertekan karena batang tulang belakang yang memendek.
12. Mikrosefalus, kondisi kepala kecil karena pertumbuhan tulang tengkorak terhambat akibat kurangnya zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak pada masa bayi. Dampak lebih lanjut bisa menyebabkan gangguan mental.
13. TBC tulang, akibat infeksi penyakit TBC atau tumor ganas, menyebabkan kerusakan dan pembusukan tulang.
Kelainan dan Gangguan pada Sendi
Mengutip dari e-Modul Biologi karya Dian Mercuningsari, berikut penjelasan terkait kelainan dan gangguan pada sendi manusia.
1. Dislokasi, gangguan yang terjadi ketika tulang-tulang yang membentuk sebuah sendi bergeser dari posisi mereka yang semula karena ligamen-ligamen yang robek atau meregang.
2. Terkilir, gangguan yang timbul ketika ligamen sendi tertarik secara tiba-tiba atau oleh gerakan yang tidak biasa. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan peradangan di sekitar sendi.
3. Ankilosis, gangguan yang terjadi ketika sendi tidak dapat berfungsi secara normal.
4. Artritis, adalah gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada sendi. Jenis-jenis artritis antara lain: menurun yang dapat muncul pada segala usia.
Ditandai dengan pertumbuhan jaringan penghubung di dalam sendi yang kemudian mengeras, menyebabkan penyatuan tulang pada sendi yang menghambat gerakan.
- Osteoartritis, merupakan penipisan tulang rawan yang menghubungkan persendian.
- Gout Artritis, gangguan gerak yang disebabkan oleh gangguan metabolisme asam urat, yang mengakibatkan penumpukan asam urat di persendian.
Kelainan dan Gangguan pada Sistem Otot
Kelainan dan gangguan pada sistem otot manusia ada 11 jenis, yakni:
1. Kram
Kram disebabkan oleh kejang otot. Otot tiba-tiba berkontraksi sangat kuat sehingga sakit. Kram bisa terjadi saat cuaca dingin atau aktivitas otot terlalu berat. Kram bisa juga merupakan gejala ketidakseimbangan air dan ion di dalam tubuh.
2. Nyeri otot
Umumnya dialami oleh orang lanjut usia dan disebabkan oleh pembengkakan jaringan penghubung otot. Pembengkakan ini dapat menekan ujung saraf dan pembuluh darah, menghambat aliran darah dan menyebabkan rasa nyeri..
3. Polio
Polio disebabkan oleh infeksi virus pada saraf yang mengontrol gerakan otot rangka. Penderita polio dapat mengalami kelumpuhan, tetapi penyakit ini dapat dicegah melalui imunisasi pada bayi.
4. Sawan
Sawan adalah kontraksi tidak terkoordinasi pada beberapa kelompok otot, yang dapat disebabkan oleh gangguan pada otak.
5. Keseleo
Keseleo terjadi pada daerah sendi dan ligamen sendi akibat tarikan tiba-tiba dan kuat, dapat mengakibatkan putusnya otot atau tendon.
6. Kejang otot
Kejang otot terjadi saat otot terus-menerus aktif hingga kehabisan energi dan tidak dapat berkontraksi lagi.
7. Tetanus
Tetanus adalah kondisi dimana otot mengalami ketegangan terus-menerus akibat infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin.
8. Atrofi
Atrofi atau miastenia gravis adalah kondisi di mana otot mengecil sehingga kehilangan kemampuan untuk berkontraksi, menyebabkan kelumpuhan pada otot.
9. Hipertrofi
Hipertrofi adalah kondisi di mana volume otot membesar karena latihan yang berlebihan setiap hari.
10. Hernia abdominalis
Ini adalah keadaan saat otot dinding perut melemah dan terkoyak sehingga usus menonjol.
11. Stiff
Stiff atau kaku leher adalah kondisi di mana otot leher mengalami peradangan akibat gerakan atau benturan yang salah, menyebabkan kekakuan pada leher.
(faz/faz)