Porifera adalah hewan spons yang namanya berasal dari bahasa Latin, yakni "porifera", yang terdiri dari kata "porus" yang berarti pori, dan "fer" artinya membawa. Porifera kerap disebut sebagai spons laut, bunga karang atau hewan berpori.
Secara sederhana, hewan porifera didefinisikan sebagai jenis hewan multiselular yang paling sederhana dan bersifat sessile, atau hidup melekat pada substrat.
Dikutip dari buku "Mudah dan Aktif Belajar Biologi" oleh Rikky Firmansyah dkk, hewan spons memiliki variasi dalam ukuran, mulai dari 1 cm hingga 2 m. Berdasarkan tempat hidupnya, dari 9.000 spesies, hanya 100 yang hidup di air tawar dan sisanya di laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun disebut hewan berpori, karena porifera memiliki pori yang membentuk saluran air ke rongga tubuh (spongocoel) dengan lubang besar (oskulum) di ujungnya. Tubuhnya juga terdiri dari lapisan luar (sel pinakosit) dan lapisan dalam (sel koanosit).
Untuk makanannya, porifera mengonsumsi plankton yang masuk ke spongocoel (rongga yang berfungsi sebagai kloaka), sedangkan oksigen diserap oleh sel koanosit.
Kemudian, sisa makanan dibuang melalui oskulum (lubang keluarnya air). Sel koanosit juga mentransfer sebagian oksigen dan makanan ke sel bergerak (sel amoebosit).
Ciri-ciri Porifera
Berikut adalah ciri-ciri dari porifera yang dikutip dari buku "Cara Mudah Belajar IPA (Biologi) untuk Siswa Kelas 1 SMP" oleh Imam Khoiri.
1. Memiliki sel yang banyak
2. Bentuknya seperti tabung dengan terdapat pori-pori
3. Habitatnya adalah di air tawar dan air laut
4. Perkembangbiakannya dilakukan dengan vegetatif (membentuk tunas) dan generatif (peleburan sel kelamin).
3 Tipe Saluran Porifera
Mengutip buku "Big Pelajaran SMA: Full Tips & Trik Materi dan Penyelesaian Soal Ala Tentor" yang disusun oleh Tim Tentor Indonesia, berikut adalah 3 tipe porifera.
1. Asconoid: lubang masuknya air yang berhubungan dengan spongocoel
2. Syconoid: lubang masuknya air yang dihubungkan dengan saluran bercabang, lalu dihubungkan ke spongocoel
3. Leuconoid: lubang masuknya air yang dihubungkan dengan rongga-rongga yang tidak berhubungan dengan spongocoel
3 Bentuk Klasifikasi Porifera
Dikutip dari "Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas X" oleh Amalia, porifera terbagi menjadi 3 klasifikasi berdasarkan bentuk dan kandungannya.
1. Calcarea
Calcarea memiliki spikula berbahan kalsium karbonat dengan bentuk monaxon dan triakson, banyak ditemukan di laut dangkal.
Contohnya seperti Scypa sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., dan Clathrina sp.
2. Hexactinellida
Hexactinellida memiliki spikula berbahan benang silikat dengan bentuk triakson dan enam cabang, membuat hewan-hewannya mirip gelas sehingga disebut sponggelas.
Contohnya seperti Euplec tella sp., Pheronema sp., dan Hyalonema sp.
3. Demospongia
Demospongia memiliki hewan dengan tubuh lunak karena tidak memiliki rangka. Namun, jika ada rangka, biasanya tersusun dari serabut-serabut sponging dengan spikula berbahan zat silikat yang ada dalam bentuk Monaxonatau tetraxon.
Contohnya, seperti Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia sp., dan Spongia sp.
Cara Porifera Berkembang Biak
Pada umumnya, porifera berkembang biak dengan dua cara, yakni aseksual dan seksual. Di mana perkembangbiakan aseksual terjadi ketika kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan secara seksual, sehingga proses ini dilakukan dengan pembentukan gemmulae (plasma bening) oleh arkeosit dan pembentukan kuncup tunas di bagian luar.
Manfaat Porifera bagi Manusia
Beberapa jenis porifera dinilai bermanfaat bagi manusia, di mana sisa-sisa sponsnya bisa jadi penggosok badan dan pembersih kaca, seperti Spongia sp.
Kemudian jenis lainnya juga membantu dalam menciptakan keragaman hayati di dasar laut. Selain itu, porifera juga bisa berhubungan dengan bakteri yang menghasilkan zat aktif biologis. Zat ini bisa digunakan sebagai bahan baku obat-obatan.
Nah, begitulah ulasan terkait hewan porifera beserta ciri-ciri, klasifikasi dan contohnya. Selamat belajar!
(faz/faz)