.webp)
Para arkeolog dari Pusat Penelitian Asia Kecil dari Universitas Munster, Jerman telah menemukan arsip kota kuno pada masa Romawi di kawasan Turki. Kota kuno tersebut adalah Doliche.
Pada arsip tersebut, arkeolog menemukan lebih dari 2000 cetakan stempel yang biasanya digunakan untuk menyegel dokumen.
Peninggalan Kota Kuno Doliche
Melansir laman Arkeonews, Doliche adalah kota besar pada masa Romawi dan Bizantium di Suriah Utara yang terletak di Turki dekat Gaziantep, Anatolia Tenggara. Letak kota ini lebih tepatnya berada di sekitar 50 kilometer sebelah utara dari Turki-Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota Doliche dikenal sebagai kota penting dan menjadi pusat kegiatan keagamaan, yang saat itu terdapat tiga macam keyakinan yang dianut masyarakatnya.
Tiga keyakinan tersebut adalah Tesup pada masa Kekaisaran Het, Mithraisme, dan Jupiter Dolichenus pada periode Helenistik dan Romawi.
Peninggalan yang ada di kota ini menunjukkan sejarahnya sebagai kota Romawi kuno yang didirikan sebagai situs suci pada keyakinan Jupiter Dolichenus.
Arsip Kuno beserta Stempel
Tim arkeolog yang dipimpin oleh Profesor Dr. Michael Blomer dan Profesor Dr. Engelbert Winter dari Universitas Munster hingga saat ini hanya bisa menemukan sedikit bangunan arsip dari Kekaisaran Romawi yang telah teridentifikasi.
Sedangkan cetakan stempel dengan berbagai motif yang ditemukan masih dalam keadaan yang baik dan memberikan informasi tentang praktik administrasi kuno pada masa lampau.
Cetakan stempel tersebut terbuat dari bahan tanah liat yang dipotong dan dicap dengan ukuran sekitar 5 milimeter hingga 2 sentimeter. Diketahui bahwa stempel ini digunakan untuk menyegel dokumen papirus dan perkamen.
Stempel-stempel memiliki motif atau gambar bermacam-macam. Gambar pada stempel yang resmi memiliki hubungan langsung dengan apa yang diyakini kota tersebut.
Gambar pada stempel biasanya menggambarkan dewa-dewa penting masyarakat, seperti Jupiter Dolichenus, yang menjadi dewa utama mereka.
Gambar dewa pada segel menunjukkan gambaran mengenai aspek spiritual atau keagamaan masyarakat setempat. Menurut Blomer, tokoh mitos yang diyakini mereka merupakan hasil pengaruh dari Yunani-Romawi yang kuat.
Kondisi Bangunan Arsip
Diketahui, dari bangunan arsip yang ditemukan hanya tersisa bagian lapisan bawah pondasi saja yang masih ada. Pondasinya terbuat dari balok batu kapur yang padat.
"Namun mereka mengungkap rangkaian ruangan yang bersatu membentuk kompleks bangunan yang memanjang," jelas Winter.
Sejauh ini dari hasil pengukuran ahli, bangunan arsip tersebut diketahui memiliki ukuran lebar 8 meter dengan panjang 25 meter. Dari lebar bangunan menunjukkan bahwa dulunya bangunan itu bertingkat.
Dokumen arsip yang ditemukan sudah dalam keadaan hancur dan diperkirakan disebabkan oleh kebakaran besar akibat perang antara Kekaisaran Romawi dan Persia.
Masa itu Raja Agung Perisa Shapur I menghancurkan banyak kota di provinsi Romawi Suriah, termasuk kota Doliche pada tahun 253 Masehi.
Setelah kebakarannya, pusat kota yang mencakup kompleks pemandian dan candi monumental dibiarkan rusak tanpa dibangun kembali. Meski begitu keadaannya masih bisa digunakan para arkeologi.
(faz/faz)
