Tahukah detikers, masyarakat Romawi Kuno rupanya menggunakan tanah liat sebagai prangko surat. Baru-baru ini, prangko kuno tersebut ditemukan di situs penggalian Doliche, kota Romawi kuno yang terletak dekat Gaziantep di Turki selatan.
Para arkeolog dari Asia Minor Research Center menemukan sekitar 2.000 prangko tanah liat di situs tersebut. Peneliti memperkirakan, prangko tersebut berfungsi sebagai segel atau pengikat dokumen-dokumen penting dan dokumen pemerintah pada masa Romawi kuno.
"Segelnya adalah token tanah liat kecil, yang telah dilipat menjadi tali yang menutup dokumen dan surat hukum. Kemudian segel ditekan ke dalam tanah liat untuk menyegel dokumen tersebut," kata Michael BlΓΆmer pada Live Science, dikutip Senin (27/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prangko Simbol Kepercayaan Masyarakat Romawi
Ukuran prangko tanah liat Romawi kuno tersebut berkisar antara 5 sampai 20 mm. Prangko mini tersebut sedianya akan digunakan untuk mengikat dokumen papirus dan perkamen kulit domba atau kambing.
Simbol di setiap segel menunjukkan berbagai macam gambar dewa atau simbol agama yang berbeda.
"Segel ini menampilkan beragam gambar. Banyak di antaranya menunjukkan gambaran keagamaan seperti dewa dan dewi, yang lain menunjukkan potret, dan beberapa juga menggambarkan prasasti," ungkap BlΓΆmer.
Sebagai dosen arkeologi dari Universitas MΓΌnster yang bekerja dalam proyek penggalian Doliche, Michael BlΓΆmer mengatakan bahwa hasil analisis gambar-gambar tersebut menjadi informasi afiliasi budaya masyarakat yang tinggal di Doliche.
Lebih lanjut, para peneliti berpendapat bahwa simbol dewa pada segel memberi wawasan terkait lingkungan keagamaan masyarakat Doliche. Sedangkan simbol tokoh-tokoh mitos atau potret pribadi langka menunjukkan pengaruh Yunani-Romawi yang kuat.
Jejak Romawi Kuno Abad 2-3 di Turki
Dulunya, situs Doliche merupakan kota pusat keagamaan dari tiga kepercayaan yang berbeda. Doliche menjadi situs suci bagi kepercayaan Duluk selama Periode Kekaisaran Het, lalu Teshup selama Periode Helenisme, kemudian dewa langit dan guntur Jupiter Dolichenus selama Periode Romawi.
Artefak prangko kuno sendiri ditemukan dari dalam reruntuhan bekas gedung arsip Kota Doliche. Peneliti memperkirakannya digunakan pada pertengahan abad 2-3 M.
Pada masa tersebut, pemujaan terhadap Jupiter Dolichenus sedang meluas di kalangan militer Romawi. Perkiraan ini didukung bukti keberadaan bangunan-bangunan keagamaan yang didedikasikan untuk Jupiter Dolichenus, yang mengidentifikasi dia sebagai dewa Commagenians. Namun, buktinya kini hanya berupa beberapa dinding batu kapur.
Dokumen-dokumen yang mulanya tersegel prangko tanah liat juga hancur akibat kebakaran besar. Menurut para arkeolog, kebakaran tersebut kemungkinan terjadi pada tahun 253 Masehi, ketika raja Persia Ε ΔpΕ«r I menghancurkan banyak kota Romawi di Suriah.
"Tidak banyak bangunan arsip kuno yang diketahui, jadi kami berharap penggalian arsip Doliche akan memberikan petunjuk baru tentang tampilan dan pengorganisasian jenis arsitektur publik ini," kata BlΓΆmer.
Ini bukan pertama kalinya BlΓΆmer dan rekan-rekan timnya dalam mendapatkan temuan-temuan menarik di situs arsip Doliche. Selama penggalian sebelumnya, mereka menemukan sekitar 4.000 segel serupa di lokasi tersebut.
"Hal ini menunjukkan arsip tersebut menampung ribuan dokumen," ujarnya.
(twu/twu)