Revolusi Bumi menjadi fenomena alam yang memiliki dampak besar terhadap kehidupan kita. Fenomena ini sebenarnya mengacu pada bagaimana pergerakan Bumi saat mengelilingi Matahari. Lantas apa akibatnya bagi kehidupan di Bumi?
Revolusi Bumi adalah peristiwa pergerakan Bumi mengelilingi Matahari yang dipicu oleh gaya gravitasi. Revolusi ini terjadi dalam lintasan yang tidak berbentuk lingkaran sempurna, melainkan agak lonjong, sebagaimana dikutip dari Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Geografi SMA oleh Kemdikbud.
Proses Revolusi Bumi merupakan siklus peredaran planet ini mengelilingi Matahari, sehingga sering kali disebut juga sebagai gerak edar atau gerak orbit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proses ini, Bumi menempuh satu putaran penuh dengan mengelilingi Matahari dalam waktu 365 ΒΌ hari, yang dikenal sebagai tahun surya atau kala revolusi Bumi.
Pada saat yang sama, poros Bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika (garis datar lintasan Bumi mengelilingi Matahari) melainkan dalam posisi miring dengan arah yang sama dengan membentuk sudut sebesar 23,5 derajat terhadap Matahari.
Pengukuran sudut ini berdasarkan dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, yang dikenal sebagai sumbu rotasi Bumi. Miringnya poros Bumi memainkan peran penting dalam menentukan musim dan variasi iklim di berbagai wilayah di seluruh planet.
Lantas apa akibat dari revolusi Bumi? Simak ulasannya berikut ini.
5 Akibat Revolusi Bumi:
Berikut adalah beberapa akibat dari revolusi yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Geografi untuk Kelas X karya Fitri Sekar Lestari.
1. Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari yang muncul setiap pagi bergerak secara bertahap daripada tetap di tempat yang sama. Ini bergerak dari atas garis khatulistiwa menuju garis balik utara dan selatan. Pergeseran ini terjadi dari atas garis khatulistiwa menuju garis balik utara dan selatan.
Perjalanan Matahari ini mengikuti jalur tertentu, dimulai dari khatulistiwa, berlanjut ke garis balik utara, kemudian ke garis balik selatan, dan kembali lagi ke khatulistiwa. Dinamika pergeseran ini berlangsung sepanjang setahun.
Selain itu, perubahan posisi matahari yang terjadi dari belahan Bumi utara ke selatan (21 Juni - 21 Desember) dan sebaliknya (22 Desember - 21 Juni) disebut gerak semu harian matahari. Meskipun di sini menggunakan istilah "gerak", sebenarnya Matahari tidak berpindah tempat secara fisik.
Fenomena ini terjadi karena revolusi Bumi seiring dengan sumbu rotasinya yang miring. Dengan demikian, perubahan sengaja disebut sebagai "gerak semu" karena Matahari tetap berada pada posisinya di pusat tata surya, dan perubahan posisi tampaknya hanya disebabkan oleh pergerakan Bumi mengelilingi Matahari dengan sumbu rotasi yang condong.
2. Perubahan Musim
Terjadinya perubahan musim disebabkan oleh pergeseran garis edar Matahari yang tidak hanya memengaruhi durasi siang dan malam, namun juga menciptakan variasi dalam iklim.
Daerah tropis umumnya mengalami dua musim, yakni musim kemarau yang kering dan musim penghujan yang basah.
Sementara itu, di daerah subtropis, terdapat empat musim yang dapat dibedakan, meliputi musim semi, musim hujan, musim panas, dan musim gugur. Kondisi musiman ini, baik dalam daerah tropis maupun subtropis, berulang setiap tahun.
Berikut adalah kondisi musiman pada belahan Utara dan Selatan.
a) Musim di Bumi belahan utara
- Musim semi, terjadi dari 21 Maret hingga 21 Juni
- Musim panas, terjadi dari 21 Juni hingga 23 September
- Musim gugur, terjadi dari 23 September hingga 22 Desember
- Musim dingin, terjadi dari 22 Desember hingga 21 Maret
b) Musim di Bumi belahan selatan
- Musim semi, terjadi dari 23 September hingga 22 Desember
- Musim panas, terjadi terjadi 22 Desember hingga 21 Maret
- Musim gugur, terjadi dari 21 Maret hingga 22 Juni
- Musim dingin, terjadi dari 21 Juni hingga 23 September
3. Perbedaan Siang dan Malam
Revolusi Bumi dan kemiringan sumbu Bumi terhadap bidang ekliptika menghasilkan sejumlah gejala alam yang terjadi secara periodik setiap tahunnya.
a) Antara tanggal 21 Maret hingga 23 September
- Kutub utara mendekati Matahari, sementara kutub selatan menjauh dari Matahari.
- Belahan Bumi utara menerima lebih banyak sinar Matahari dibandingkan dengan belahan Bumi selatan.
- Di belahan Bumi utara durasi siang lebih lama daripada di belahan Bumi selatan.
- Beberapa daerah di sekitar kutub utara mengalami siang 24 jam, sementara daerah di sekitar kutub selatan mengalami malam 24 jam.
- Dilihat dari khatulistiwa, Matahari tampak bergerak ke utara.
- Kutub utara paling dekat dengan Matahari pada tanggal 21 Juni, dengan pengamat di khatulistiwa melihat Matahari bergeser 23,5 derajat ke utara.
b) Antara tanggal 23 September hingga 21 September
- Kutub selatan mendekati Matahari, sedangkan kutub utara menjauh dari Matahari.
- Belahan Bumi selatan menerima lebih banyak sinar Matahari dibandingkan dengan belahan Bumi utara.
- Di belahan Bumi selatan, panjang siang lebih lama daripada di belahan Bumi utara.
- Beberapa daerah di sekitar kutub utara mengalami malam 24 jam, sementara daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
- Dilihat dari khatulistiwa, matahari tampak bergerak ke selatan.
- Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan Matahari pada tanggal 22 Desember, dengan pengamat di khatulistiwa melihat Matahari bergeser 23,5 derajat ke selatan.
c) Pada tanggal 21 Maret dan 21 Desember
- Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama jauhnya dari Matahari.
- Belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan menerima sinar Matahari dengan jumlah yang sama.
- Panjang siang dan malam memiliki durasi yang sama di seluruh belahan Bumi.
- Di daerah khatulistiwa, Matahari tampak melintas tepat di atas kepala.
4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang terlihat dari bumi membentuk pola tertentu. Meskipun bintang-bintang dalam rasi tersebut sebenarnya tidak berdekatan karena jarak yang sangat jauh, namun terlihat seperti mereka berdekatan dari Bumi.
Revolusi Bumi mengubah posisi melihat kita sehingga menyebabkan perubahan rasi bintang yang terlihat. Saat Bumi di sebelah timur Matahari, hanya bintang di sebelah timur yang terlihat.
Maka sebaiknya, di sebelah utara matahari, hanya bintang di sebelah utara yang terlihat. Paralaks bintang juga terjadi karena revolusi Bumi, mengubah posisi bintang saat dilihat dari berbagai tempat.
5. Penentuan Kalender Masehi
Revolusi Bumi berdampak signifikan pada penetapan kalender Masehi. Di mana pembagian bujur menjadi batas penanggalan internasional pada bujur 180 derajat menghasilkan perbedaan tanggal antara belahan timur dan barat.
Sebagai contoh, jika tanggal 14 berada di bujur 180 derajat timur, tetapi tanggal 13 berada di bujur 180 derajat barat, perbedaan tampak seperti satu hari melompat.
Agar penanggalan lebih akurat, tahun kabisat biasanya dibagi empat. Seperti tahun 1984 dan 2000, untuk menambah satu hari lagi setiap empat tahun untuk menyesuaikan durasi revolusi Bumi yang sekitar 365 1β4 hari.
Ini menjadi cara yang bagus untuk mengatur kalender sesuai dengan pergerakan Bumi sepanjang waktu.
(faz/faz)