Ingatan Pertama Kita Mungkin Masih Tersimpan dalam Otak, Begini Kata Ilmuwan

ADVERTISEMENT

Ingatan Pertama Kita Mungkin Masih Tersimpan dalam Otak, Begini Kata Ilmuwan

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 02 Des 2023 10:00 WIB
Ilustrasi Bayi Baru Lahir
Ingatan Pertama Masih Tersimpan dalam Otak Kita. (Foto: iStock)
Jakarta -

Manusia mungkin lupa saat pertama kali merangkak, memakan makanan padat, atau pelukan pertama dengan orang tua. Tetapi, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa otak kita masih menyimpan kenangan tersebut.

Studi baru dari Trinity College Dublin itu melibatkan model imunologi gangguan spektrum autisme pada tikus. Hasil penelitian mengungkapkan peran yang dimainkan sistem kekebalan tubuh ibu dalam memasukkan akses kenangan pengalaman hidup paling awal.

Temuan ini tidak hanya membantu manusia memahami momen-momen berharga, tetapi juga menjelaskan mengapa beberapa orang dengan autisme memiliki kemampuan luar biasa untuk mengingat peristiwa-peristiwa dari masa lalu yang terlupakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amnesia pada masa kanak-kanak mungkin merupakan bentuk kehilangan ingatan yang paling umum namun kurang dihargai pada manusia dan mamalia," kata ahli saraf Trinity College Dublin, TomΓ‘s Ryan dalam Science Alert.

"Meskipun relevansinya sangat luas, hanya sedikit yang diketahui tentang kondisi biologis yang mendasari amnesia ini dan pengaruhnya terhadap sel-sel engram yang mengkode setiap memori," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kenangan manusia biasanya dimulai antara ulang tahun kedua dan ketiga. Namun, bukan berarti otak kita tidak mampu memahami dunia sebelum usia ini.

Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa otak sepenuhnya mampu membentuk ingatan dan menyimpannya di perpustakaan neurologis dalam bentuk struktur yang disebut engram. Amnesia ini berhasil dicegah pada tikus melalui penggunaan obat-obatan yang menargetkan neurotransmiter tertentu.

Metode Penelitian

Jadi Ryan dan timnya mengalihkan perhatian mereka pada perubahan lingkungan yang diatur oleh sistem kekebalan tubuh ibu.

Dengan menggunakan tikus muda dan tikus dewasa yang dikondisikan takut terhadap sengatan listrik, para peneliti membandingkan tikus yang lahir dari ibu yang memiliki respons imun pada pertengahan kehamilan.

Ditemukan jika anak tikus jantan tidak hanya menunjukkan tanda-tanda defisit perilaku sosial, mirip dengan penderita autisme, tetapi ada juga bukti bahwa mereka mengingat peristiwa menakutkan jauh lebih lama dibandingkan saudara betina mereka.

Kunci dari proses ini tampaknya adalah protein kekebalan kecil yang disebut sitokin IL-17a. Tikus jantan yang lahir dari ibu yang direkayasa tanpa protein ini masih mengalami amnesia masa kanak-kanak ketika respons imun yang sama dipicu selama kehamilan.

Alasan Otak Mamalia Bisa Lupa Masa Kecil

Alasan mengapa otak mamalia mengembangkan 'tombol lupa' pada saat-saat awal masih belum jelas, namun dengan studi ini, para peneliti selangkah lebih dekat untuk memahami mengapa ingatan tetap dapat diakses oleh beberapa pikiran dan menghilang pada pikiran lain.

"Lintasan perkembangan awal otak kita tampaknya memengaruhi apa yang kita ingat atau lupakan saat kita melewati masa bayi," kata ahli saraf Sarah Power.

"Kami sekarang berharap untuk menyelidiki secara lebih rinci bagaimana perkembangan mempengaruhi penyimpanan dan pengambilan kenangan masa kanak-kanak, yang dapat memiliki sejumlah dampak penting baik dari sudut pandang pendidikan dan medis," sambungnya.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads