Teori Belajar Kognitif Menurut Ahli Beserta Dampak Penerapannya

ADVERTISEMENT

Teori Belajar Kognitif Menurut Ahli Beserta Dampak Penerapannya

Baladan Hadza - detikEdu
Selasa, 28 Nov 2023 13:00 WIB
Ilustrasi belajar fisika rumus torsi.
Foto: Getty Images/sefa ozel/Ilustrasi belajar
Jakarta -

Teori belajar kognitif kerap dipandang sebagai pembelajaran yang lebih bermakna karena mementingkan bagaimana proses berpikir dibanding hasil. Teori ini, salah satunya dijelaskan oleh David Paul Ausubel, seorang ahli psikologi pendidikan yang terkenal karena menekankan ide tentang belajar bermakna.

Ausubel memainkan peran penting dalam pembentukan teori belajar kognitif yang menekankan pada pemahaman mendalam dan signifikan tentang apa yang dipelajari.

Pemikiran Ausubel sangat membantu dalam meningkatkan potensi peserta didik melalui pendekatan pembelajaran yang lebih bermakna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teori Belajar Kognitif oleh Ausubel

Melansir dari laman LMS-SPADA Kemdikbud RI, struktur organisasional yang ada dalam ingatan seseorang disebut struktur kognitif. Struktur ini menggabungkan komponen pengetahuan yang berbeda ke dalam unit konseptual.

Teori kognitif yang dikemukakan oleh Ausubel menekankan bahwa struktur kognitif peserta didik atau siswa memainkan peran penting dalam memperoleh dan mempertahankan pengetahuan baru.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Ausubel mengemukakan gagasan advance organizer sebagai teori belajar bermakna. Advance organizer adalah informasi yang diberikan sebelum pembelajaran untuk membantu siswa mengorganisir dan memahami informasi baru, sebagaimana dikutip dari buku "Teori Belajar Dan Pembelajaran: Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif" karya Muhammad Soleh Hapudin.

Menurutnya, kemampuan belajar peserta didik akan berpengaruh secara positif jika isi pelajaran didefinisikan sebelumnya dan disajikan dengan baik oleh advance organizer.

Advance organizer sendiri berperan sebagai konsep atau informasi umum yang mengelompokkan seluruh materi pembelajaran. Adapun advance organizer memiliki tiga fungsi utama, yakni.

1. Sebagai kerangka konseptual

2. Sebagai penghubung antara ilmu yang dipelajari dengan ilmu yang sudah dimiliki peserta didik

3. Sebagai alat bantu untuk mempermudah guru dalam memberikan fasilitas belajar peserta didik.

Ausubel menyatakan bahwa agar peserta didik dapat belajar dengan baik, guru harus dengan jelas mendefinisikan dan menyajikan isi pelajaran sebelumnya melalui advance organizers.

Guru Harus Memahami Materi Pembelajaran

Menurut Ausubel, guru harus memahami materi pembelajaran sehingga mereka dapat menyajikan informasi yang abstrak, umum, dan inklusif dengan tepat.

Selain itu, guru juga harus memberikan ikhtisar tentang apa yang akan dipelajari siswa, seperti pengantar singkat dan ringkasan konsep-konsep dasar, untuk membantu siswa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah mereka pahami sebelumnya.

Dampak Teori Belajar Kognitif Ausubel

Teori belajar kognitif berfokus pada cara otak memproses informasi dan bagaimana peserta didik belajar dari pengalaman. Berikut adalah beberapa prinsip penting terkait teori ini.

1. Tidak menganggap peserta didik sebagai orang dewasa yang mudah berpikir.

2. Peserta didik harus aktif dalam proses pembelajaran.

3. Untuk meningkatkan minat dan retensi belajar, peserta didik perlu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki.

4. Pemahaman dan retensi akan lebih baik jika materi disusun dari yang sederhana ke kompleks atau dari yang mudah ke sulit.

5. Informasi baru harus disesuaikan dan dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik.

Kelebihan Teori Belajar Kognitif Ausubel

1. Pendekatan kognitif memungkinkan guru untuk mengenal struktur kognitif individu peserta didik dan membantu perkembangan kemampuan berpikir mereka.

2. Meningkatkan perkembangan kognitif manusia dari bayi hingga dewasa, yang memudahkan guru dalam memilih materi yang sesuai dengan usia peserta didik.

3. Mengarahkan guru untuk memberikan dasar materi, sementara peserta didik diberi kesempatan untuk memahami materi secara mandiri.

4. Menekankan pada kemampuan daya ingat peserta didik, memungkinkan mereka untuk lebih efektif mengingat materi pembelajaran.

5. Memungkinkan peserta didik berkreasi dengan menekankan pada pengembangan kemampuan kognitif yang mendorong perkembangan kreativitas peserta didik.

Kekurangan Teori Belajar Kognitif Ausubel

1. Teori ini menganggap bahwa setiap peserta didik memiliki kemampuan daya ingat yang sama, padahal sebenarnya kemampuan ini berbeda-beda.

2. Teori ini cenderung membatasi bagaimana siswa mengeksplorasi dan mengembangkan pengetahuan karena fokus pada kemampuan individu, yang mengakibatkan variasi dalam cara belajar.

3. Hanya mengandalkan metode kognitif dapat menyebabkan kurangnya pemahaman, karena pemahaman materi seringkali datang dari pengulangan dan praktik, yang kurang diperhatikan dalam teori ini.

4. Teori ini kurang sesuai untuk sekolah vokasi yang menekankan keterampilan fisik karena lebih fokus pada aspek kognitif.

5. Implementasi pembelajaran kognitif perlu memperhatikan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan materi, sehingga tidak semua siswa dapat memanfaatkannya dengan baik.

Nah, itulah ulasan terkait teori belajar kognitif oleh ahli bernama Ausubel. Semoga menambah wawasan detikers, ya!




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads