Ikan tangan (handfish) dinyatakan punah di Primrose Sands, Tasmania, Australia setelah tidak tampak selama 20 tahun. Namun baru-baru ini, pelari Kerri Yare menemukannya terdampar di pantai Primrose Sands.
Sayangnya, ikan langka tersebut ditemukan dalam keadaan mati. Dikutip dari Popular Science, ikan tangan tutul temuan Yare merupakan satu dari tujuh spesies asli Tasmania, dan satu dari 14 spesies ikan tangan di dunia.
Ikan tangan menjadi spesies istimewa karena rupanya yang unik. Siripnya yang serupa tangan membantunya berjalan di dasar laut alih-alih berenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum punah, ikan tangan lazim dijumpai di kawasan tersebut. Kini, ikan tangan dinyatakan sebagai ikan langka yang terancam punah secara global.
Hanya sekitar 2.000 ekor ikan tangan yang diperkirakan masih hidup di alam, seperti di estuaria Sungai Derwent bawah, dan Teluk Frederick Henry di Australia tenggara, berdasarkan catatan teknisi riset Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) Carlie Devine.
Ancaman Hidup Ikan Tangan
Ikan langka ini melindungi telur-telurnya dengan bantuan selimut dari organisme sea squirts. Sayangnya, bintang laut Pasifik Utara yang agresif kerap memakan sea squirts sehingga telur handfish terancam kena paparan mangsa.
Di samping itu, perahu nelayan yang mengeruk laut untuk mencari scallop merusak habitat ikan tangan. Tidak jarang, ikan tangan juga ikut terkeruk. Ancaman di habitatnya ini membuat ikan tangan masuk Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN.
Handfish Ditemukan dalam Keadaan Mati
Sayangnya, penemuan handfish yang langka tidak menjamin keselamatannya dari ancaman kepunahan. Salah satu buktinya tampak dari handfish tutul temuan Yare sudah dalam keadaan mati.
Devine mengatakan, temuan ini memantik pihak CSIRO untuk kembali mencari keberadaan ikan langka ini dan melestarikannya dari kepunahan.
"Hingga penemuan akhir pekan lalu, kami mengira populasi ikan tangan tutul di Primrose Sands telah punah secara lokal, dan sudah punah sejak sebelum tahun 2005," kata Devine
"Kami juga mencari beberapa tahun yang lalu, tetapi kami tidak menemukan satupun ikan. Hal ini membuat kami ingin mencarinya lagi," imbuhnya.
Upaya Konservasi Ikan Tangan
Para ilmuwan CSIRO berupanya menciptakan lingkungan pemijahan buatan dan melakukan pembiakan ikan tangan di laboratorium. Mereka juga menjalankan "populasi asuransi", yakni memelihara ikan tangan liar di akuarium komersial.
Langkah-langkah di atas diharapkan dapat menjaga spesies ikan langka ini tetap ada, bertambah banyak, tumbuh sampai dewasa, dan dapat kembali lewat sungai. Pengembalian ikan tangan ke habitatnya saat dewasa diharapkan bisa meningkatkan populasinya lagi di alam.
(twu/twu)