Kalimat pada umumnya memiliki pola tertentu yang disusun sedemikian rupa. Begitu pula terdapat salah satu jenis kalimat yang susunannya terbalik antara subjek dan predikatnya. Kalimat tersebut adalah kalimat inversi yang berpola predikat mendahului subjek.
Kalimat inversi dapat digunakan untuk tujuan tertentu dan memiliki ciri kalimat yang membedakannya dengan kalimat lain. Maka, bagaimana contoh kalimat inversi itu? Sebelum itu baca dahulu pengertiannya berikut.
Apa Itu Kalimat Inversi?
Kalimat dalam bahasa Indonesia biasanya secara umum memiliki pola yang terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Namun pola tersebut dapat berubah susunannya tergantung pada jenis kalimat, seperti pada kalimat inversi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia 3, inversi adalah pembalikan susunan bagian-bagian kalimat yang berbeda dari susunan kalimat biasanya. Sehingga dapat dipahami bahwa kalimat inversi merupakan kalimat yang penyusunannya mendahulukan unsur predikat sebelum subjek.
Kalimat inversi lazim digunakan pada kalimat intransitif dan kalimat transitif pasif serta tidak dapat digunakan pada kalimat transitif aktif, sebagaimana dikutip dari buku Bahasa Indonesia: SMP Kelas IX.
Selain itu, dikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi oleh Alfian Rokhmansyah dkk, dalam kalimat inversi ini memiliki pola predikat mendahului subjek atau P-S. Hal tersebut dapat memberi penekanan atau penegasan makna tertentu, sehingga kata atau frase pertama yang muncul dalam kalimat bisa menjadi kata kunci yang mempengaruhi makna.
Ciri-Ciri Kalimat Inversi
Dengan mengetahui pengertian kalimat inversi sebelumnya, maka dapat dijabarkan ciri-ciri kalimat inversi adalah:
- Kalimat inversi berpola Predikat (P) - Subjek (S)
- Penambahan imbuhan -lah atau -kah untuk merubah subjek menjadi predikat
- Memiliki sifat seperti kalimat pasif
- Verba ada dan adalah dapat digunakan untuk mengawali kalimat
- Dapat ditambahkan jenis kata lainnya seperti Keterangan atau Pelengkap secara opsional
- Dapat tersusun dengan pola P-S, P-O-S, P-O-Pel-S, P-S-Ket, Ket-P-S, dan sebagainya dengan catatan Predikat selalu mendahului Subjek.
Contoh Kalimat Inversi
Setelah mengetahui ciri kalimatnya, maka detikers juga perlu mengetahui bagaimana contoh kalimat inversi tersebut. Oleh karena itu, simak baik-baik daftar contoh kalimat inversi di bawah ini agar kalian bisa lebih paham.
- Ada seseorang di halaman, Bu
- Ada pengemis di teras
- Terdapat kesalahan ejaan dalam kalimat itu
- Menangislah anak itu
- Tidak salah orang itu
- Ada buku di atas meja
- Ada uang di dalam laci
- Pak Joko lah pembimbing saya
- Bacalah buku ini!
- Patuhilah peraturan lalu lintas
- Kerjakanlah tugas ini dengan sebaik-baiknya
- Perbanyaklah amal ibadahmu
- Tidak berani melawan dia
- Ada gula, ada semut
- Adalah wajar tuntutan mereka itu
- Bangun pagi-pagi saya
- Dibacanya buku itu
- Pulanglah wisatawan itu ke negerinya
- Ada penjahat di rumah itu
- Ada sebuah kisah tentang bidadari
- Ada perbedaan penilaian antara Amir dengan Anton
- Dibukanya pintu itu tanpa diketuk dahulu
- Budilah yang selalu membantu saya
- Matikan televisi itu
- Tidak terkabul permintaannya
- Tutuplah pintu itu
- Ada banyak buku di dalam lemariku
- Berangkatlah Marimin ke kampus
- Dalam sidang pengadilan itu telah dinyatakan putusan hakim
- Pada hari ini berhadapan dengan saya seorang notaris
- Panas hatiku ini
- Membaca buku Astria
- Bertubuh raksasa lelaki itu
- Memberikan bingkisan lebaran untuk dia
- Ramai sekali mereka malam itu.
Demikian contoh kalimat inversi yang disertai dengan pengertian dan ciri-ciri kalimatnya. Cukup mudah bukan mempelajari kalimat tersebut?
(pal/pal)