Salah satu bentuk kerja sama dalam sudut pandang sosiologi adalah kooptasi (cooptation).
Seperti diketahui, proses sosial merupakan bentuk interaksi yang terjadi antar individu atau kelompok yang saling bertemu dan menentukan bentuk sistem hubungan tersebut.
Dalam studi sosiologi, proses sosial asosiatif merupakan proses sosial yang mengarah pada kesatuan dan keutuhan masyarakat, contohnya kerja sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernahkah detikers mengamati panitia lomba 17 agustus di lingkungan rumah kalian? Mereka akan bekerja sama dalam menyusun konsep acara hingga selesai melaksanakan acara lomba.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu contoh kerja sama. Menurut Charles H. Cooley, kerja sama timbul jika orang menyadari adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan mempunyai cukup kontrol diri atas kepentingan tersebut.
Bentuk usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama ini dapat dilakukan dengan berbagai bentuk kerja sama di mana salah satunya adalah kooptasi.
Pengertian Kooptasi
Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Kelas X karya Sri Uji Partiwi, kooptasi adalah penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi.
Hal ini bertujuan untuk menghindari konflik yang bisa mengguncang organisasi. Selain itu, dengan melakukan kooptasi diharapkan organisasi tersebut lebih mendapatkan dukungan dari kelompok yang mulanya menjadi oposisi.
Menurut Aras Solong dan Asri Yadi dalam Kajian Teori Organisasi Dan Birokrasi Dalam Pelayanan Publik, kooptasi adalah usaha untuk mengadopsi seseorang yang dianggap penting dari suatu lingkungan, untuk menjadi anggota organisasi.
Sedangkan menurut Stephen P Robbins dan Timothy A. Judge dalam buku Organizational Behavior, kooptasi merupakan bentuk manipulasi sekaligus partisipasi. Melalui kooptasi, para pemimpin kelompok resisten akan diberi peran kunci dalam keputusan perubahan.
Dengan melakukan hal tersebut, penerimaan unsur pemimpin yang baru atau berbeda ini bukan ditujukan untuk memberi pertimbangan keputusan melainkan untuk mendapat dukungan dari kelompok mereka.
Dengan demikian, kooptasi adalah upaya penerimaan unsur baru dan pemberian peran penting pada pemimpin baru sehingga pelaksanaan politik organisasi akan terjaga stabilitasnya.
Contoh Kooptasi dalam Sosiologi
Kooptasi adalah bentuk proses sosial asosiatif yang dapat terjadi dimana saja. Dalam lingkup sosiologi, kooptasi dapat terjadi mulai dari level organisasi terkecil bahkan skala organisasi besar seperti pemerintahan suatu negara.
Dikutip dari buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat karya Bagja Waluya dan beberapa sumber lain, berikut DetikEdu rangkum contoh kooptasi:
1. Amandemen atau perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) suatu organisasi untuk menyesuaikan masuknya unsur-unsur baru.
2. Pejabat pemerintahan yang juga menjabat sebagai komisaris perusahaan swasta diharapkan mampu menjadi jembatan kepentingan perusahaan dalam kepengurusan birokrasi pemerintahan.
3. Sebuah partai politik yang mengalami penurunan popularitas dapat mencoba mengkooptasi tokoh-tokoh dari luar partai untuk membangun kembali citra mereka.
4. Dalam dunia bisnis, perusahaan besar dapat mencoba mengkooptasi startup yang berkembang pesat dengan cara mengakuisisi mereka.
5. Beberapa brand besar mengambil elemen budaya tertentu, seperti genre musik atau tren fashion untuk memasarkan produk dan menciptakan citra brand yang menarik bagi konsumen.
6. Dalam hubungan internasional, negara-negara besar mencoba mengkooptasi negara-negara kecil dengan memberikan bantuan ekonomi atau dukungan politik sebagai cara untuk memperkuat pengaruh mereka di panggung internasional.
7. Dalam konteks gerakan sosial, pemerintah atau lembaga dapat mencoba mengkooptasi kelompok aktivis atau pemimpin gerakan dengan memberikan pengakuan atau dukungan finansial.
Itulah beberapa contoh kooptasi yang dapat ditemukan dalam dinamika sosial.
(pal/pal)