Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan Lengkap dengan Penjelasannya

ADVERTISEMENT

Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan Lengkap dengan Penjelasannya

Baladan Hadza - detikEdu
Kamis, 16 Nov 2023 07:00 WIB
Jaringan pada tumbuhan
Foto: Direktorat SMP Kemdikbud
Jakarta -

Jaringan adalah salah satu konsep mendasar dalam biologi yang membentuk dasar kehidupan di berbagai organisme, baik hewan maupun tumbuhan. Jaringan-jaringan ini terdiri dari berbagai jenis sel yang saling bekerja sama untuk menjalankan fungsi-fungsi kritis dalam tubuh organisme tersebut.

Mengutip dari laman resmi Direktorat SMP Kemendikbud Ristek RI, jaringan adalah kelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Setiap sel dalam organisme memiliki ukuran yang berbeda, dan ukuran sel menunjukkan tugas yang dilakukan oleh sel tersebut.

Pada hewan, jaringan terbagi menjadi beberapa jenis utama, seperti epitel, ikat, otot dan saraf. Sementara itu, pada tumbuhan terdiri dari meristematik, epidermis, pengangkut, parenkim dan kolenkim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, yuk simak ulasan berikut ini sampai akhir!

Jaringan Hewan

Dikutip dari buku e-Modul Biologi yang disusun oleh TIM MGMPS Biologi dan SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, serta Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas XI oleh Saifulah, berikut penjelasan jaringan pada hewan.

ADVERTISEMENT

1. Epitel

Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi luar tubuh, rongga tubuh, atau organ dalam. Fungsi utamanya adalah proteksi, absorpsi, sekresi, reseptor, dan pertukaran zat.

a) Pipih (squamous epithelium)

Epitelium pipih memiliki susunan yang terdiri dari sel-sel berbentuk pipih seperti lembaran dengan inti sel tampak seperti cakram. Berdasarkan jenis dan fungsinya, epitelium pipih dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

- Epitelium pipih selapis yang terdiri dari sel-sel pipih dengan dua jenis, yakni selapis dan berlapis yang berfungsi di permukaan tubuh.

- Epitelium pipih berlapis terdiri dari sel-sel berbentuk kubus dengan dua jenis, yakni selapis dan berlapis yang berfungsi di organ seperti ginjal dan kelenjar.

b) Kubus (kuboid)

Epitelium terdiri dari sel-sel yang berbentuk kubus dengan inti sel berbentuk bulat di tengah. Epitelium kubus terdiri dari dua kategori, yaitu:

- Epitelium kubus selapis terdiri dari selapis sel berbentuk kubus yang berfungsi sebagai proteksi, sekresi, dan absorpsi.

- Epitelium kubus terdiri dari beberapa lapisan sel kubus yang berada di kelenjar minyak dan keringat. Ini berfungsi sebagai proteksi, sekresi, ekskresi, dan absorpsi.

c) Silindris

Epitelium silindris terdiri dari sel-sel yang berbentuk heksagonal memanjang (silinder). Berdasarkan jenisnya, epitelium silindris dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

- Epitelium silindris selapis adalah epitelium yang tersusun dari selapis sel berbentuk silindris

- Epitelium silindris berlapis adalah epitelium yang terdiri atas lebih dari satu lapis sel berbentuk silindris pada permukaannya.

- Epitelium silindris berlapis semu terdiri dari sel-sel dengan inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitelium tersebut terdiri atas banyak lapisan.

d) Transisional

Epitelium transisional terdiri dari sel-sel yang bentuknya dapat berubah-ubah. Bagian basal terdiri atas sel-sel kubus hingga silindris, bagian tengah terdiri atas sel-sel kubus polyhedral, dan bagian permukaan dalam (superfisial) terdiri atas sel-sel berbentuk kubus hingga pipih.

e) Kelenjar

Epitelium kelenjar memiliki susunan yang terdiri dari sel-sel epitelium khusus untuk sekresi zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh. Ada dua macam kelenjar, yaitu.

- Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang berfungsi untuk menyalurkan sekretnya ke permukaan tubuh atau sekresi eksternal.

- Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang berfungsi menyalurkan sekretnya langsung ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limfa atau sekresi internal.

2. Ikat

Fungsi jaringan ikat dapat dilihat berikut ini:

- Mengikat dan menyambung jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.

- Menyokong dan membentuk struktur tubuh, seperti jaringan ikat tulang.

- Menjaga energi, seperti jaringan ikat lemak.

- Mengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti jaringan ikat darah dan jaringan ikat otot.

- Membungkus organ, seperti pleura yang membungkus paru-paru.

- Pertahanan tubuh terhadap bibit penyakit, seperti jaringan ikat darah yang terdiri dari sel-sel darah putih penghasil antibodi.

a) Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar terdiri dari serat kolagen dan elastin sebagai penyusun, dan susunan serat-seratnya longgar dan memiliki banyak substansi dasar.

Jaringan ini berfungsi untuk memberi bentuk pada organ dalam (kelenjar limfa, sumsum tulang, hati), serta menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari berbagai jaringan lain (seperti otot, kulit, jantung, rongga perut, dan organ dalam).

b) Ikat Padat

Jaringan ikat padat tersusun dari serat-serat kolagen yang berimpitan padat, tidak elastis, dan berfungsi menghubungkan organ dengan organ lain. Jaringan ini terdiri dari dua jenis, yakni.

- Jaringan ikat padat teratur dengan serat kolagen berimpitan paralel yang kuat. contoh, seperti tendon, ligamen, dan aponeurosis.

- Jaringan ikat padat tidak teratur dengan serat kolagen yang membentuk anyaman kasar dan kuat serta sedikit serat retikuler dan elastin. Jaringan ini ditemukan di fasia, dermis kulit, periosteum, perikondrium, kapsul organ.

c) Darah

Jaringan ini terdiri dari plasma darah, trombosit, dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan cairan yang memiliki kandungan berbagai macam protein, asam amino, peptida, enzim, hormon, vitamin, dan mineral.

Kemudian trombosit merupakan komponen yang berbentuk lempengan, tidak berinti, dan berperan dalam proses pembekuan darah. Sedangkan sel-sel darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih).

d) Tulang

Jaringan darah terdiri dari plasma darah, trombosit, eritrosit (sel darah merah), dan leukosit (sel darah putih). Plasma darah adalah cairan yang mengandung berbagai protein, asam amino, peptida, enzim, hormon, vitamin, dan mineral, sementara trombosit berperan dalam pembekuan darah.

e) Limfe

Jaringan limfa bertugas untuk mengumpulkan cairan dari berbagai jaringan dan mengembalikannya ke aliran darah.

3. Otot

Jaringan otot memiliki susunan yang terdiri atas sel-sel otot yang berfungsi sebagai alat gerak aktif tubuh. Jaringan otot terdiri dari serat-serat otot yang disebut miofibril.

a) Otot Polos

Otot polos terdiri dari dua unit, yakni:

- Otot polos unit tunggal adalah otot polos yang terdiri dari banyak serabut berkontraksi bersama dalam dinding organ tubuh seperti usus, lambung, dan pembuluh darah.

- Otot polos unit ganda adalah otot polos yang terdiri dari serabut otot berbeda yang bekerja secara independen, seperti otot siliaris mata dan otot piloerektor rambut yang merespons rangsangan saraf.

b) Jantung

Otot jantung berbentuk silinder panjang dengan inti di tengahnya, bercabang, bekerja secara tidak sadar (involunter) atau dipersarafi sistem saraf autonom, dan tidak mudah lelah. Cabang jantung yang disebut sinsitium dan sekat yang disebut diskus interkalar membentuk jantung.

c) Rangka

Otot rangka berbentuk silinder panjang dengan inti sel di tepi, otot ini dikendalikan oleh sistem saraf pusat, dan cenderung cepat lelah ketika bekerja secara sadar (volunter), seperti ketika Anda melakukan gerakan sadar seperti mengangkat benda berat atau berlari.

4. Saraf

Jaringan saraf berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan). Jaringan ini menghantarkan impuls dari alat-alat indra ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ lainnya.

a) Sensorik

Saraf ini berfungsi mengirimkan rangsang ke sistem saraf pusat dari daerah reseptor/indra (penerima rangsang).

b) Interneuron

Saraf ini berfungsi menghubungkan saraf sensorik dengan saraf motorik (adjustor) dan saraf sensorik dengan daerah reseptor/indra (penerima rangsang).

c) Motoris

Saraf ini berfungsi mengirimkan rangsang dari sistem saraf pusat menuju efektor/otot (penanggap rangsang).

Jaringan Tumbuhan

Selain itu, makhluk lain seperti tumbuhan juga memiliki jaringan atau sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsinya. Berikut adalah jaringan-jaringan yang ada pada tumbuhan yang dikutip dari laman resmi Direktorat SMP Kemdikbudristek RI.

1. Jaringan Meristematik

Jaringan Meristematik terdiri sel-sel yang disebut meristem, yang terdapat pada titik-titik pertumbuhan di ujung batang dan akar atau yang dikenal sebagai meristem apikal, di bawah lapisan luar kayu (kambium gabus atau kambium pembuluh, disebut meristem lateral), di sepanjang ruas atau buku batang, serta di pangkal tangkai daun (meristem interkalar).

2. Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian dalam organ tumbuhan, menjaga organ tersebut dari pengaruh lingkungan luar.

Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat saat dilihat dari samping dan teratur. Namun, dalam beberapa kasus, epidermis dapat berubah menjadi sel penutup, penjaga stomata bersama dengan sel tetangga, trikoma (rambut pada daun atau batang), duri, atau rambut kelenjar.

3. Jaringan Pengangkut

Jaringan Pengangkut pada tumbuhan terdiri dari dua jenis utama, yaitu xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem bertanggung jawab untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan, sementara floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan.

4. Jaringan Dasar/Parenkim

Jaringan Dasar atau Parenkim merupakan komponen utama dalam tubuh tumbuhan dan memiliki beragam fungsi tergantung pada lokasi di mana jaringan ini terdapat.

Biasanya, jaringan ini menyusun sebagian besar organ tumbuhan, seperti daging buah, kulit batang, isi umbi, atau rimpang yang menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu.

5. Jaringan Kolenkim

Jaringan Kolenkim berfungsi sebagai struktur penguat atau penyangga pada organ tumbuhan yang masih aktif tumbuh dan berkembang.

6. Jaringan Sklerenkim

Jaringan Sklerenkim juga berfungsi sebagai struktur penguat atau penyangga, namun memiliki dinding sel sekunder yang tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan Sklerenkim ini hanya ditemukan pada organ tumbuhan yang sudah tidak lagi tumbuh dan berkembang.

Nah, itulah ulasan lengkap mengenai jaringan pada hewan dan tumbuhan. Selamat belajar detikers!




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads