Arkeolog temukan sejumlah reruntuhan ribat, lembaga pendidikan para sufi pada era Islam klasik, di Portugal. Reruntuhan bangunanan kuno ini berasal dari abad 11 dan 12.
Uniknya, tempat tersebut berbagi ruangan dengan tempat suci Romawi yang didedikasikan untuk matahari dan samudra. Berdasarkan pernyataan pemerintah kota, seperti dikutip dari The Portugal News, reruntuhan ini sebelumnya merupakan tempat untuk berdoa dan mengawasi pantai terhadap risiko serangan, khususnya oleh pasukan Kristen. Ribat ini banyak menggunakan kembali elemen epigrafi dan arsitektur tempat suci tersebut, misalkan bahan konstruksinya.
Menurut informasi yang dapat diakses oleh kantor berita LUSA, Portugal, penemuan ini menegaskan pentingnya ribat bagi orang Islam masa itu. Tempat tersebut merekam jenis arsitektur yang diketahui hanya ada dua lainnya di seluruh Semenanjung Iberia, yakni di Aljezur dan di dekat Alicante Spanyol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penemuan yang Kedua
Reruntuhan ribat yang baru saja ditemukan adalah yang kedua kalinya ditemukan di tempat ini. Bangunan Islam klasik berupa ribat yang pertama diidentifikasi sebelumnya, memiliki ciri khas berupa ceruknya yang menghadap kota Mekah dan adanya bangunan tanpa adanya ruang pidato.
"Penemuan baru ini tidak hanya memperkaya pemahaman kami tentang Sintra tetapi juga memperkuat komitmen kami terhadap pelestarian dan peningkatan warisan budaya kota ini," ujar Walikota Sintra, Basilio Horta.
Dewan Kota Sintra sekarang ini sedang mempromosikan proyek untuk menyempurnakan dan memuseumkan sisa-sisa yang sudah ditemukan. Proyek tersebut diharapkan terus berlanjut di Alto da Vigia melalui pengembangan proyek penelitian yang baru.
Sementara, pekerjaan tim di Museum Arkeologi SΓ£o Miguel de Odrinhas (MASMO) adalah kolaborasi relawan dan mahasiswa arkeologi di Faculty of Arts, University of Lisbon dan Faculty of Social and Human Sciences, Universidade Nova de Lisboa.
(nah/pal)