×
Ad

Mengenal Teori Piaget, Konsep Perkembangan Kognitif

Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 15 Nov 2023 07:00 WIB
Ilustrasi belajar Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Teori Piaget merupakan salah satu konsep perkembangan kognitif. Seperti diketahui, kemampuan kognitif konsep penting yang berperan dalam pemahaman informasi manusia terhadap lingkungannya.

Secara sederhana, melalui kemampuan kognitifnya seorang individu mampu mengaitkan, menilai, dan memberi pertimbangan terhadap suatu kejadian.

Pengetahuan dalam kemampuan kognitif diyakini sebagai sesuatu yang tidak dapat ditransfer dari guru pada seorang individu tanpa melibatkan individu tersebut dalam pengelolaan dan pembentukan pengetahuannya sendiri.

Begitulah yang diungkapkan Jean Piaget melalui teori perkembangan kognitifnya. Jean Piaget merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan asal Swiss.

Apa yang dimaksud dengan teori perkembangan kognitif? Yuk simak penjelasan teori Piaget berikut ini.

Konsep Teori Piaget

Teori Piaget adalah teori belajar yang berlandaskan pada perkembangan anak yang akan mengalami pembangunan struktur kognitif atau peta mental yang diistilahkan dengan kata skema (jamak: skemata).

Dikutip dari buku Teori Belajar Dan Pembelajaran: Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Efektif karya Dr H Muhammad Soleh Hapudin, MSi konsep skema atau jejaring ini berguna memahami dan menanggapi pengalaman fisik individu dengan lingkungannya.

Menurut Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya. Oleh karena itu, dalam proses belajar terjadi dua proses utama yaitu proses organisasi informasi dan adaptasi penerimaan informasi.

Dengan demikian, pada proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik mengharuskan pemberian makna dan arti atas apa yang sudah diajarkan kemudian akan melewati tahap penyesuaian terhadap pengalaman terdahulu.

Setelah itu barulah konstruksi pengetahuan terjadi dengan pengetahuan yang telah peserta didik miliki sebelumnya.

Dalam proses konstruksi pengetahuan, individu akan melalui proses asimilasi dan akomodasi sehingga sampai pada tahap ekuilibrium. Belajar sendiri sebenarnya terdiri atas empat proses yaitu skema, asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi.

Pertama individu akan membentuk skema yang diadaptasi dan diubah sesuai dengan koordinasi pengetahuan/ informasi tersebut dengan lingkungan individu.

Kedua, proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada. Tahap ini dikenal sebagai tahap asimilasi karena individu mengintegrasikan persepsi, konsep, dan pengalaman baru mereka.

Ketiga, proses penyesuaian struktur kognitif dalam situasi baru akan membangun atau mengubah pemahaman yang telah diketahui sebelumnya. Hal ini memungkinkan terjadi perkembangan kognitif individu.

Keempat, tahap ekuilibrium akan mengatur diri secara mekanis untuk mencapai keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi pengetahuan.

Dengan demikian, konsep teori Piaget menerangkan bahwa perkembangan kognitif merupakan proses mengolah hingga membangun pemahamannya sendiri.

Tahapan Perkembangan Kognitif

Lebih lanjut, Piaget menyatakan bahwa struktur kognitif anak akan mengalami peningkatan sesuai dengan perkembangan usianya.

Hal ini akan berdampak pada proses belajar yang mengikuti pola tahap perkembangan anak yang sesuai dengan umur mereka.

Dikutip dari buku Biopsikologi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi karya Dr Hasanuddin, MSi, berikut tahap perkembangan kognitif anak:

1. Tahap Sensori-Motorik (Usia 0 sampai 2 tahun)

Bayi pada tahap ini membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensori dengan tindakan fisik. Dalam tahap ini, penting untuk melakukan tindakan langsung dan bukan tindakan imajiner.

2. Tahap Pra-Operasional (Usia 2 sampai 7 tahun)

Anak akan mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dari berbagai gambar/ visual yang mereka dapatkan. Kata dan gambar menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dengan lingkup fisik.

3. Tahap Konkret-Operasional (Usia 7 sampai 11 tahun)

Anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkrit dan mengklasifikasikan benda-benda di sekitarnya ke dalam bentuk yang berbeda. Namun, kekurangannya jika anak dihadapkan pada masalah verbal bukan konkret belum mampu menyelesaikan masalah dengan baik.

4. Tahap Operasional Formal (Usia 11 tahun ke atas)

Di tahap ini, remaja berpikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan idealistik. Pada tahap ini mencakup dua hal meliputi sifat deduktif-hipotesis dan cara berpikir kombinatoris. Dengan demikian, individu tersebut memiliki tingkah laku problem solving.

Mengenal Teori Piaget, Konsep Perkembangan Kognitif

Mengutip dari buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan dari Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan UPI, implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran akan berdampak berikut:

  • Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa, sehingga hendaknya seorang guru menggunakan bahasa yang sesuai dengan kemampuan pemahaman siswanya.
  • Anak-anak mampu belajar lebih baik jika dapat menghadapi lingkungan dengan baik.
  • Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru agar tidak asing.
  • Memberi peluang belajar pada anak untuk sesuai dengan peringkat kemampuannya.
  • Dalam proses belajar, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berdiskusi dengan temannya guna menambah input dalam perkembangan pengetahuan.

Itulah penjelasan terkait teori Piaget yang merujuk pada konsep yang meyakini perkembangan kognitif sebagai proses mengolah hingga membangun pemahaman individu.



Simak Video "Video: Psikolog Sebut Durasi Belajar Anak Tak Bisa Disamaratakan"

(pal/pal)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork