Mengapa Daun Berubah Warna Saat Musim Gugur? Ini Penyebabnya

ADVERTISEMENT

Mengapa Daun Berubah Warna Saat Musim Gugur? Ini Penyebabnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 13 Nov 2023 16:00 WIB
NEW YORK, NY - OCTOBER 27: People enjoy Brooklyns Prospect Park as trees near their peak autumn foliage on October 27, 2022 in New York City. New Yorks foliage, especially trees upstate, are reaching their full fall colors in the coming days. The season for fall foliage this year is later as a result of the drier weather over the summer as opposed to last year. (Photo by Spencer Platt/Getty Images)
Pohon ketika musim gugur. Foto: Getty Images/Spencer Platt
Jakarta -

Pada setiap musim gugur, daun-daun dari sebuah pohon biasanya berubah warna. Dari warna hijau berubah menjadi warna merah, kuning atau oranye. Mengapa hal tersebut terjadi?

Daun dari pohon yang gugur secara musiman hanya dapat ditemui di hutan beriklim sedang. Pohon-pohon yang gugur secara musiman tersebut sering disebut tumbuhan gugur.

Pengawas kehutanan di Dinas Kehutanan Negara Colorado, Adam Moore, setiap pohon akan mendapatkan sinyal di saat mereka akan menemui musim gugur atau musim dingin. Pada musim gugur, cuaca akan semakin dingin dan durasi siang menjadi berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurangnya Sinar Matahari

Klorofil dalam sebuah daun digunakan untuk menangkap cahaya merah dan biru. Oleh karena itu, klorofil menjadikan sebuah daun terlihat berwarna hijau.

Namun, jika klorofil semakin berkurang, maka pigmen dasarnya akan semakin terlihat. Inilah sebab mengapa daun terlihat merah saat musim gugur. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pasokan sinar matahari yang seharusnya membuat daun berwarna hijau.

ADVERTISEMENT

"Mereka menghasilkan oksigen untuk kita dan energi untuk diri mereka sendiri, dan tanpa sinar matahari, mereka mulai menutup toko untuk musim ini," ujar Adam yang mengibaratkan tumbuhan sebagai toko (penghasil), dikutip dari Live Science.

Pengaruh Pigmen

Kristina Bezanson, ahli arborikultur di Universitas Massachusetts Amherst menuturkan bahwa warna merah dan ungu berasal dari pigmen sekunder yang disebut antosianin, sedangkan karotenoid dan xanthophyll masing-masing menghasilkan warna oranye dan kuning.

Hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa pohon seperti maple. Pohon tersebut mempunyai pigmen tersendiri yang membuat daunnya yang berwarna akan berubah menjadi merah cerah di musim gugur.

"Ingatlah bahwa pohon bersifat autotrof; mereka membuat makanannya sendiri melalui fotosintesis, dan daun sering disebut sebagai 'pabrik makanan' bagi pohon," kata Bezanson.

Faktor Genetika

Selain pengaruh dari pigmen dan lingkungan, warna pada daun menurut Bezanson juga dipengaruhi oleh faktor genetika. Sebuah studi oleh peneliti menemukan bahwa ada puluhan ribu gen yang memiliki gambaran berbeda selama perubahan musim.

Misalnya pada kayu asam, mereka akan berubah warna pada akhir musim panas. Di sisi lain, ada juga pohon yang menggugurkan daunnya setelah pohon lain gundul.

Selain itu, para peneliti juga mencatat bahwa spesies yang hidup pada garis lintang yang sama akan berubah warna pada saat yang sama meskipun berada di ketinggian yang berbeda.

"Menumpahkan daun setiap tahun membantu membangun tanah dengan membuat mulsa, menyelimuti tanah di atas akar selama musim dingin agar tetap hangat," kata Bezanson.

(cyu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads