Bangunan raksasa tersebut terletak di dekat tempat yang sekarang merupakan Berlin. Tempat ini dibangun antara abad ke-10 dan ke-9 SM selama zaman Perunggu Nordik (2200-500 SM), menurut sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Live Science.
"Kami kagum dengan betapa besarnya bangunan ini," kata Immo Heske, seorang arkeolog di Universitas Georg-August GΓΆttingen di Jerman yang menemukan aula tersebut pada bulan Maret bersama timnya.
Pernah Berfungsi sebagai Ruang Pertemuan Raja
Para peneliti berpendapat bahwa bangunan itu pernah berfungsi sebagai ruang pertemuan Raja Hinz, yang dianggap sebagai penguasa Prignitz. Saat ini tempat itu merupakan sebuah distrik di Jerman utara.
Raja Hinz diduga dikuburkan dalam peti mati emas, menurut sebuah artikel yang diterjemahkan di Spiegel Science. Namun, belum banyak literatur yang menulis tentang sang raja, yang kisahnya masih menjadi misteri hingga saat ini.
Ada Perapian hingga Miniatur Kapal
Analisis lebih lanjut terhadap aula tersebut mengungkapkan bahwa dinding bangunan dibuat menggunakan teknik dengan cara menempelkan bahan lengket, seperti tanah basah dan tanah liat, di antara anyaman kisi-kisi kayu dan diselesaikan dengan plester tanah liat. Atap dari bangunan ini, menurut pernyataan tersebut, ditutupi jerami.
Disebabkan tinggi bangunan yang berukuran 23 kaki atau sekitar 7 meter, para peneliti memperkirakan struktur tersebut mungkin memiliki banyak lantai.
Selain aula yang tersisa, para arkeolog juga menemukan perapian yang terletak di tengah dan sebuah miniatur kapal yang mungkin digunakan untuk ritual.
Bangunan ini terletak di area yang sama dengan kuburan yang ditemukan oleh para pekerja konstruksi secara kebetulan pada tahun 1899 selama proyek pembangunan jalan. Hanya dua bangunan lain sebesar ini yang ditemukan di antara Jerman dan Denmark.
(nah/faz)