Kota Rungholt yang Hilang Ditemukan Setelah 660 Tahun, Begini Kisahnya

ADVERTISEMENT

Kota Rungholt yang Hilang Ditemukan Setelah 660 Tahun, Begini Kisahnya

ilham fikriansyah - detikEdu
Rabu, 08 Nov 2023 22:45 WIB
Bingkai metal khusus memungkinkan penggalian arkeologi 1 meter persegi di area lumpur dataran pasang surut. Temuan terkait Kota Rungholt digali dan didokumentasikan saat air surut.
Foto: Ruth Blankenfeldt
Jakarta -

Mendengar kata 'kota hilang' pasti yang terbayang di benak detikers adalah Atlantis. Kisah Atlantis memang begitu melegenda, namun masih menjadi misteri dan belum terpecahkan sampai sekarang.

Bukan Atlantis, namun ternyata ada sebuah kota yang hilang sejak ratusan tahun lalu dan baru ditemukan sekarang, yakni Kota Rungholt. Seperti apa kisah Kota Rungholt dan apa saja sisa-sisa yang ditemukan? Simak pembahasannya di bawah ini.

Kisah Kota Rungholt

Ada kisah menarik di balik tenggelamnya Kota Rungholt selama ratusan tahun. Dilansir situs All Thats Interesting, Rungholt merupakan sebuah kota di lepas pantai Jerman Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahulu, Rungholt menjadi salah satu kota yang diprediksi bakal berkembang pesat. Namun pada tahun 1362, kota ini ditelan oleh air laut hanya dalam waktu semalam saja akibat badai besar.

Menurut legenda setempat, di zaman itu Kota Rungholt dipenuhi olah penduduk yang suka melakukan hal-hal negatif, seperti mabuk, berzina, dan pamer kekayaan. Akibat hal tersebut, seluruh penduduk Rungholt mendapat hukuman berat atas dosa-dosa yang diperbuat.

ADVERTISEMENT

Pada malam Natal, ada sekelompok anak muda yang mabuk-mabukan. Pemuda tersebut kemudian memaksa seorang pendeta untuk memberikan babi sakramen terakhir di daerah tersebut.

Setelah kejadian itu, sang pendeta pergi ke gereja. Di sana, ia berdoa dan meminta kepada Tuhan untuk menghukum para pemuda tersebut. Keesokan harinya, pendeta kemudian pergi meninggalkan Kota Rungholt.

Setelah pendeta pergi, tiba-tiba saja datang badai besar yang menghabiskan seluruh Kota Rungholt bersama penduduknya. Sejak saat itu, muncul legenda di abad pertengahan yang mengatakan bahwa lonceng dari menara Rungholt masih bisa terdengar dari kedalaman laut.

Penemuan Kota Rungholt

661 tahun kemudian, tepatnya di tahun 2023, para ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan. Terdapat gundukan sepanjang 1,9 kilometer yang ditemukan di sekitar pulau yang dikenal bernama Sudfall.

Mengutip Daily Mail, penemuan ini dilakukan oleh gabungan para ahli dari Kiel University, Johannes Gutenberg University Mainz, Center for Baltic and Scandinavian Archeology, dan State Archeology Department Schleswig-Holstein Jerman.

Mereka mengatakan kalau gundukan tersebut merupakan bagian dari sisa-sisa Kota Rungholt yang ditelan oleh laut pada tahun 1362. Denis Wilken, ahli geofisika dari Kiel University mengatakan kalau sisa-sisa pemukiman Kota Rungholt tertimbun lumpur.

Untuk menemukan gundukan dan sisa-sisa Kota Rungholt tidaklah mudah. Para peneliti dan arkeolog menggunakan metode geofisika gradiometri magnetik, induksi elektromagnetik, dan seismik.

Sisa-sisa Kota Rungholt: Gereja hingga Drainase

Pada Juni 2023 lalu, peneliti dan arkeolog menemukan salah satu bagian gundukan yang wujudnya seperti fondasi gereja. Setelah diukur, fondasi tersebut ukurannya sekitar 40 m x 15 m.

Bente Sven Majchczack yang merupakan arkeolog dari ROOTS Cluster of Excellence, Kiel University, mengatakan bahwa dari temuan tersebut, gereja di Kota Rungholt ini merupakan bagian dari jajaran gereja terbesar di Frisia Utara.

"Ciri khusus penemuan ini terletak pada signifikansi gereja sebagai pusat struktur pemukiman, yang dalam ukurannya harus ditafsirkan sebagai paroki dengan fungsi yang lebih tinggi," kata Majchczack mengutip All Thats Interesting.

Selain fondasi gereja, para peneliti juga menemukan sisa-sisa peninggalan Kota Rungholt lainnya, seperti sistem drainase sistematis, tanggul laut dengan sistem pasang surut, dua bangunan gereja kecil, dan satu bangunan gereja besar.

Penemuan sisa-sisa Kota Rungholt membuat para peneliti dan arkeolog yakin bahwa kota ini bukanlah sekadar legenda, namun memang benar-benar ada di zaman dahulu. Sayangnya, Kota Rungholt tenggelam oleh air laut.

Hal tersebut semakin diperkuat dengan adanya catatan sejarah yang mengatakan bahwa pernah terjadi badai besar melanda Eropa pada Januari 1362. Badai itu berdampak pada Jerman, Belanda, Denmark, dan Inggris yang mengakibatkan kota-kota di pesisir pantai hancur.

Meski sudah adanya tanda-tanda Kota Rungholt yang hilang, namun para peneliti dan arkeolog harus berpacu dengan waktu. Sebab, bangunan yang tertimbun lumpur pantai membuat sangat mudah terkikis.

"Sisa-sisa pemukiman abad pertengahan ini sudah terkikis parah dan sering kali hanya terdeteksi sebagai jejak negatif," kata Hanna Hadler dari Institut Geografi di Johannes Gutenberg University Mainz.

"Kondisi ini juga sangat jelas terlihat di sekitar lokasi gereja, jadi kami perlu menyelesaikan penelitian secepatnya," ujarnya.

Itu dia pembahasan mengenai Kota Rungholt yang hilang dalam satu malam saja. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.




(ilf/fds)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads