Mengenal Kebudayaan Nonbenda dan Contohnya dari Berbagai Daerah

ADVERTISEMENT

Mengenal Kebudayaan Nonbenda dan Contohnya dari Berbagai Daerah

Baladan Hadza - detikEdu
Kamis, 09 Nov 2023 15:30 WIB
Sejumlah umat Hindu menyaksikan kesenian tari Jatilan sebelum prosesi Upacara Melasti di Gunungkidul, DI Yogyakarta, Minggu (12/3). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/17.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/Ilustrasi Kebudayaan Nonbenda
Jakarta -

Indonesia memiliki ragam budaya yang tersebar di berbagai daerah. Bentuk dari kebudayaan itu bermacam-macam, mulai dari kebudayaan benda seperti senjata tradisional, rumah, hingga bangunan lain. Lantas bagaimana dengan kebudayaan nonbenda?

Kebudayaan nonbenda adalah kebudayaan yang mengacu pada hasil karya yang sifatnya abstrak, bukan dalam bentuk benda. Mulai dari tarian tradisional, lagu, puisi, pantun, cerita rakyat, upacara adat, festival, keahlian khusus, teknik melukis, dan lainnya adalah beberapa contoh kebudayaan tak benda atau nonbenda, sebagaimana dikutip dari 'Modul Pembelajaran SMA: Prakarya dan Kewirausahaan' oleh Nurfiani Sri Hattari.

Beberapa contoh kebudayaan nonbenda di Indonesia antara lain sebagai berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Kebudayaan Nonbenda di Indonesia:

Jathilan Yogyakarta - DI Yogyakarta

Mengutip laman Kemdikbud, Seni Jathilan adalah bentuk seni tradisional yang menampilkan tarian dengan penari yang menggenggam anyaman bambu atau kulit berbentuk kuda. Tarian ini meniru gerakan kuda atau penunggangnya.

Jathilan sangat terkait dengan kuda, dan kuda memberikan inspirasi untuk gerakan dan makna di balik tarian ini.

ADVERTISEMENT

Asal-usul istilah "jathilan" berasal dari kata Jawa "njathil," yang berarti meloncat-loncat menyerupai gerak-gerik kuda. Awalnya gerakan ini bebas dan tak teratur, namun kemudian diatur sedemikian rupa menjadi tarian yang menggambarkan gerakan kuda yang berjingkrak-jingkrak.

Kebudayaan nonbenda satu ini telah lama berkembang di pedesaan dan dikenal sebagai seni kerakyatan.

Lagu Ampar-ampar Pisang - Kalimantan Selatan

Kebudayaan nonbenda asal Kalimantan Selatan salah satunya berwujud sebuah lagu yakni Ampar-ampar Pisang. Berikut ini lirik lagunya:

Ampar-ampar Pisang

Ampar-ampar pisang

Pisangku belum masak

Masak sabigi dihurung bari-bari

Masak sabigi dihurung bari-bari

Mangga lepak mangga lepok

Patah kayu bengkok

Bengkok dimakan api, apinya canculupan

Bengkok dimakan api, apinya canculupan

Nang mana batis kutung dikitip bidawang

Nang mana batis kutung dikitip bidawang

Dalam penelitian milik Benny Mahendra yang berjudul "Kajian Analisis Lagu Ampar-ampar Pisang Berdasarkan Teori Estetika Paradoks" menjelaskan makna dari lagu tersebut. Berikut arti liriknya dalam bahasa Indonesia.

Susun-susun pisang

Pisang saya belum matang

Matang sebutir dikerumuni bari-bari Bari-bari (hewan kecil bersayap yang suka mengerumuni buah yang sudah matang)

Jika dimaknai, penggalan lirik tersebut menggambarkan prinsip bahwa individu yang unggul pasti akan menarik perhatian banyak orang. Lirik ini mencerminkan hubungan dualistik sebab akibat, di mana kebaikan selalu dicari oleh banyak orang.

Selanjutnya, terdapat lirik "Mangga lepak mangga lepok" yang mengisyaratkan bunyi kayu yang patah.

Kayu yang bengkok bengkok dilalap api

Apinya menyala kesana kemari

Penggalan lirik tersebut diartikan juga sebagai nasihat. Di mana sesuatu yang bengkong (jelek) pasti akan terdengar keras.

Seperti anak-anak yang mencuri pisang, bahkan jika mereka berbohong untuk menutupinya, itu tidak akan bertahan lama. "Mereka akan habis terlalapapi. Ini juga berfokus pada pola sebab akibat.

Peresean - Nusa Tenggara Barat

Peresean adalah seni bela diri dan olahraga tradisional yang menggabungkan ilmu kebatinan, ilmu kesaktian, dan ilmu bela diri untuk mencapai kedewasaan dan jati diri sebagai laki-laki sejati.

Pertarungan dalam Peresean adalah duel satu lawan satu, menggunakan alat pemukul dari batang rotan yang disebut penyalin, dan alat penangkis dari kulit kerbau, sapi, atau rusa yang disebut ende.

Ini adalah perpaduan unik antara permainan tradisional, olahraga tradisional, seni, dan tradisi masyarakat yang menekankan ketangkasan fisik, keindahan, dan sportivitas.

Caci - Nusa Tenggara Timur

Caci adalah kesenian tradisional di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang melibatkan pertandingan satu lawan satu yang terdiri dari dua kelompok, yakni penangkis dan pemukul.

Tujuan utamanya adalah melukai wajah lawan. Tidak diizinkan untuk memukul bagian tubuh bawah atau bagian lain.

Saat caci berlangsung, para tetua adat menari dan bernyanyi dalam lingkaran selama pertandingan caci. Caci merupakan permainan untuk memperkuat ikatan keluarga, masyarakat Manggarai pun sering melakukan caci sebagai cara untuk menunjukkan rasa syukur mereka dan dilakukan selama berbagai upacara, seperti perkawinan, pentahbisan imam, penyambutan tamu kehormatan, dan peringatan hari kemerdekaan.

Sebelum kompetisi, ada upacara untuk memanggil roh leluhur, yang melibatkan penyembelihan ayam. Untuk keselamatan pemain caci dan semua orang yang hadir, darah ayam ini diteteskan di depan rumah adat.

Tari Jappin Lambut - Kalimantan Barat

Tari Jappin Lambut (Jepin Lambut) merupakan tari tradisional Melayu yang berasal dari daerah Sambas dan berkembang di daerah Kalimantan Barat.

Tarian ini ditampilkan oleh dua orang laki-laki penari dengan iringan musik perkusi dan lantunan syair-syair Islami. Alat musik yang digunakan adalah gambus, gendang, dan ketipung yang dimainkan dengan irama padang pasir.

Masyarakat Kalimantan Barat percaya bahwa tari Jappin Lambut berasal dan berkembang di Kerajaan Sambas. Diketahui, tarian ini muncul setelah Kerajaan Sambas memperoleh pengaruh dari ajaran Islam dan berubah menjadi Kesultanan Sambas.

Jappin lambut dipertunjukan pada siang atau malam hari ketika diadakan kegiatan seperti pesta kawin (pada malam mulang-mulangkan atau bemajang), acara pindah rumah baru, hajatan kawula Kerajaan, dan lain seterusnya.

Biasanya, tempat penampilan berada di ruang tamu (serambi), di tarub khusus, atau di tempat lain yang dianggap Jappin dapat tampil secara layak.

Nah, itulah penjelasan mengenai kebudayaan nonbenda dan contohnya di Indonesia. Semoga menambah wawasan detikers ya!




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads