Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan langit Yogyakarta yang 'bolong' di citra radar cuaca. Dalam unggahan di media sosial X, nampak terdapat awan hujan kecuali di atas Jogja dengan bentuk lingkaran.
Menanggapi hal tersebut, tak sedikit warganet yang mengaitkannya dengan hal mistis. Pasalnya, dalam citra radar hanya di wilayah Yogyakarta yang tidak terdapat awan hujan.
Mengenai kejadian ini, Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Warjono, mengatakan ada penjelasan ilmiah terkait peristiwa itu. Menurutnya, meski dalam foto citra radar tampak ada lokasi yang terlihat bolong, tetapi kondisi sesungguhnya yakni seluruh wilayah Yogyakarta tertutup awan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab fenomena ini adalah bright band echo dan keterbatasan alat.
Penyebab Langit Jogja 'Bolong'
Warjono mengatakan, saat itu terdapat fenomena bright band echo sehingga awan tidak tertangkap citra radar.
"Ini adalah bright band echo dari radar cuaca Baron Melati, secara riil awan tersebut ada di seluruh wilayah Jogja termasuk yang bolong," kata Warjono dalam detikJogja, dikutip Selasa (7/11/2023).
Lebih lanjut, fenomena bright band echo terjadi jika ada butiran air atau awan di lapisan icing dan biasanya hujan tidak sampai ke bawah atau hanya hujan ringan.
Selain itu, ditemukan keterbatasan alat yang mengakibatkan citra radar nampak bolong.
"Tapi karena terbatasnya kemampuan radar tidak bisa sampai tegak lurus sehingga citra radar nampak bolong," ujarnya.
Curah Hujan Jogja Mulai Meningkat
Warjono menjelaskan bahwa curah hujan di wilayah Yogyakarta sudah mulai meningkat. Pihaknya memprakirakan, di dasarian 2 bulan November, hujan sudah mulai merata di seluruh wilayah Jogja.
"(Curah hujan) baru mulai naik. Merata dasarian 2 November," pungkasnya.
(nir/twu)