Guru besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI), Prof. Gunawan Wibisono mengungkapkan bahwa teknologi 5G berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Guru Besar Bidang Ilmu Divais Sistem Telekomunikasi itu menyatakan bahwa pertumbuhan ini akan terlihat pada 2024.
PDB Indonesia diperkirakan sebesar Rp 2,802 triliun pada tahun 2030 dengan kontribusi 5G sebesar 9,3%. PDB Indonesia pada 2035 diprediksi akan mencapai Rp 3,533 triliun.
Gunawan memaparkan, sektor yang akan meningkat berkat penggunaan teknologi 5G antara lain sektor jasa, sektor manufaktur, serta teknologi digital yang akan membuka 20-40 juta lapangan pekerjaan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, agar memberikan hasil yang baik, perlu ada perlindungan bagi konsumen pengguna teknologi yang meliputi proteksi data pribadi, keamanan user, dan kerahasiaan data," ujar Gunawan dalam keterangan resminya, Jumat (3/11/2023).
Singgung IoT
Lulusan Keio University ini berpendapat, potensi 5G juga tak lepas dari Internet of Things (IoT). IoT adalah konsep yang menghubungkan semua perangkat ke internet dan memungkinkan perangkat IoT berkomunikasi satu sama lain melalui internet.
Saat ini, teknologi IoT telah dikembangkan untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah fishery untuk mengatur pemberian pakan pada ikan, Covid-19 detection untuk memantau pergerakan pasien Covid-19, alat monitor bagi petugas jaga Covid-19, serta Elder People Detection untuk mendeteksi keberadaan pasien orang tua yang tinggal sendirian.
Berdasarkan riset McKinsley Global Institute pada 2020, nilai ekonomi yang dapat dibuka oleh IoT sangat besar dan terus berkembang. McKinsey memperkirakan bahwa pada tahun 2030, IoT secara global dapat menghasilkan nilai $5,5 triliun hingga $12,6 triliun, termasuk nilai yang ditangkap oleh konsumen dan pelanggan produk dan layanan IoT.
Indonesia diestimasikan akan mendapatkan nilai total produktivitas hingga $120 miliar (Rp 1,8 kuadriliun) pada 2025. Sektor pendapatan mayoritas dari manufaktur, ritel, transportasi, tambang, agrikultur, telekomunikasi dan media, serta kesehatan, dengan jumlah koneksi device IoT mencapai hingga 678 miliar perangkat.
(nir/nir)