.webp)
Prof Jatna Supriatna, guru besar biologi konservasi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia menerima penghargaan Medali Bosscha dari Universitas Leiden, Delft, Erasmus.
Ia berhasil meraih penghargaan berkat komitmennya terhadap konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia. Selain itu, ia juga aktif melakukan penelitian dan kolaborasi serta knowledge sharing terkait topik lingkungan tersebut.
"Saya berterima kasih atas pemberian Medali Bosscha dan penghargaan yang diberikan atas karya saya. Saya juga ingin menyampaikan penghargaan saya kepada rekan-rekan di Universitas Leiden, Delft dan Erasmus," ujar Jatna dalam keterangan tertulis, Selasa (24/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keunggulan Ilmiah dan Komitmen Sosial
Menurut Profesor Wim van den Doel, Dekan Aliansi Universitas Leiden, Universitas Teknologi Delft dan Universitas Erasmus Rotterdam, dedikasi Jatna telah melahirkan agenda politik Indonesia yang mempunyai dampak terhadap perubahan iklim serta perubahan tata guna lahan serta konservasi alam itu sendiri.
"Komite seleksi melihat Profesor Supriatna sebagai contoh yang sangat penting tentang bagaimana keunggulan ilmiah dan pendidikan dapat dikombinasikan dengan komitmen sosial," tutur Doel..
Selaras dengan pendapat Doel, Profesor Peter van Bodegom, Profesor Biologi Lingkungan di Universitas Leiden menambahkan bahwa kontribusi Jatna tentang primata khususnya telah terlihat baik secara nasional maupun internasional.
"Supriatna juga senang mentransfer pengetahuan tersebut kepada para mahasiswa. Beliau adalah pengajar yang sangat berkomitmen, yang juga terlihat jelas saat kami mengajar mata kuliah biologi dan keberlanjutan bersama dengan Universitas Indonesia," tambahnya.
Tentang Medali Bosscha
Medali Bosscha adalah penghargaan yang diberikan Aliansi Universitas Leiden-Delf-Erasmus terhadap para ilmuwan dan cendekiawan yang memiliki kontribusi besar terhadap kerja sama penelitian secara internasional.
Nama penghargaan ini sendiri diambil dari nama seorang insinyur Belanda alumnus TU Delft yakni Karel Bosscha. Ia telah memiliki peran besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia.
Kontribusi Bosscha terlihat dari pendirian ITB, Observatorium Bosscha, Gedung Merdeka, dan Pusat Kanker Bandung. Adanya Medali Bosscha ini menjadi bentuk apresiasi bagi para ilmuwan hebat yang mempunyai pemikiran dan riset luar biasa.
Pemberian anugerah Medali Bosscha dilakukan dalam acara Akademi BRIN-Leiden Delft Erasmus Universities (disingkat LDE). cara tersebut merupakan lokakarya yang bertujuan untuk mengkaji solusi berkelanjutan bagi kota-kota besar, pembuat kebijakan, hingga penduduk.
Lewat lokakarya BRIN-LDE tersebut para peserta mengirimkan makalah penelitian, studi kasus hingga perspektif teoritis tentang kecerdasan buatan dan ekonomi digital, hubungan manusia dan lingkungan di kota, dan warisan budaya dan politik bahasa.
Peserta merupakan profesor, peneliti muda, dan kandidat doktoral dari universitas-universitas Leiden, Delft, dan Erasmus. Dalam acara tersebut mereka saling berdiskusi tentang penyusunan proposal, penulisan akademik, hingga berkunjung ke lokasi terurbanisasi di sekitar Jakarta.
(cyu/faz)
