E-Commerce Pesat, Profesor UI Sarankan Sistem Logistik Smart City

ADVERTISEMENT

E-Commerce Pesat, Profesor UI Sarankan Sistem Logistik Smart City

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Kamis, 02 Nov 2023 19:00 WIB
Prof Dr Ir Nahry, MT Guru Besar dalam Bidang Ilmu Transportasi Barang, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Foto: (Dokumentasi Fakultas Teknik UI)
Jakarta - E-commerce saat ini pesat di Indonesia. Pergerakan barang semakin cepat. Rantai pasok, logistik hingga transportasinya tak mumpuni dengan metode konvensional. Membangun sistem logistik smart city bisa menjadi solusi.

Solusi ini ditawarkan Prof Dr Ir Nahry, MT dalam orasi ilmiahnya berjudul "Smart City Logistics: Solusi untuk Keberlanjutan Kota dan Sistem Transportasi Kota" saat dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Transportasi Barang, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) pada Rabu (1/11/2023) kemarin dalam rilis yang diterima, Kamis (2/11/2023).

Melalui pidatonya, Prof Nahry menguraikan masalah antara lain pertumbuhan urbanisasi, meningkatnya pendapatan, serta berkembangnya e-commerce mempercepat aktivitas pergerakan barang di Indonesia, yang menimbulkan tekanan pada rantai pasok dan logistik di perkotaan.

Kondisi di atas di lain sisi, tak lagi mumpuni ditangani dengan metode konvensional dalam pengelolaan rantai pasok, logistik, dan transportasi. Sehingga diperlukan pendekatan dan teknologi baru yang dapat memodernisasi logistik kota secara berkelanjutan.

"Berbagai solusi logistik kota telah dikembangkan oleh berbagai kota di dunia, yang dapat dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok kebijakan, yaitu solusi terkait supply management, demand management, infrastruktur, penggunaan Information and Communication Technology (ICT) dan Intelligent Transport System (ITS), kendaraan ramah lingkungan, kolaborasi publik dan swasta, dan reverse logistics. Tujuan dari solusi-solusi tersebut adalah keberlanjutan logistik kota pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial," kata Prof Nahry.

Pertama, yang dikritisi Nahry adalah solusi-solusi transportasi kota yang ada. Menurutnya, pendekatan Jaringan Berbasis Rantai Pasok merupakan pendekatan yang penting diperhatikan di dalam perencanaan logistik kota dan jaringan logistik umumnya melibatkan banyak kota. Oleh karena itu, perencanaan logistik kota memerlukan pendekatan sistem jaringan yang mengintegrasikan semua titik dalam sistem.

"Pendekatan ini memerlukan identifikasi rantai pasok dari setiap komoditas utama serta memetakan titik produksi, konsumsi, dan aktivitas logistik sehingga dapat memperlancar arus barang dari titik asal hingga titik tujuan," jelas dia.

Kedua, sistem logistik seharusnya tak mengandalkan moda jalan raya yang menggunakan truk. Jalan raya, imbuh Nahry, harus berbagi kapasitas dengan angkutan umum. Di sisi lain, kapasitas jalan tak mungkin terus ditambah demi keberlanjutan kota. Solusinya, sistem logistik perlu mengalihkan beban ini ke moda laut dan kereta.

"Oleh sebab itu, perlu diberlakukan shifting moda transportasi barang dari truk ke moda kereta ataupun moda laut. Dalam hal ini, penggunaan moda kereta ataupun moda laut adalah dalam kerangka sistem transportasi intermodal dari sistem rantai pasok jarak jauh," tuturnya.

Ketiga, pemerintah dan badan usaha dalam sistem logistik kota menjadi komponen penting. Melihat situasi di Indonesia, pemerintah kota sebagai fasilitator, regulator dan integrator sistem logistik nasional perlu memberikan perhatian lebih pada penataan sistem logistik kota melalui smart planning dan smart technology.

"Hal ini dapat dilakukan menggunakan berbagai praktik pengelolaan logistik kota seperti layanan parcel lockers, pengiriman menggunakan drone, Internet of Things (IoT) dan crowd logistics," urainya.

Dari sisi badan usaha, manajer logistik di perusahaan swasta sebagai pelaku utama dari operasional transportasi barang kota juga perlu menerapkan green logistics di perusahaan melalui konsep ecodriving bagi pengemudi truk. Menurut Nahry, hal ini dapat memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan lewat penghematan bahan bakar serta pengurangan potensi kecelakaan.

"Untuk meningkatkan motivasi, pemerintah dapat memberikan apresiasi bagi perusahaan yang menerapkan Green Logistics, yang kemudian juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan," imbaunya.

Prof Nahry, penjabat Kepala Divisi Keuangan Unit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Teknik Sipil dan Lingkungan FTUI ini, dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam prosesi yang dipimpin Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD, yang dilaksanakan di Makara Art Center, Kampus UI Depok, pada Rabu (1/11).


(nwk/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads