Jaringan Epidermis: Fungsi, Ciri-ciri dan Perubahannya

ADVERTISEMENT

Jaringan Epidermis: Fungsi, Ciri-ciri dan Perubahannya

Baladan Hadza Firosya - detikEdu
Jumat, 03 Nov 2023 11:30 WIB
Ilustrasi baiat Ridwan di bawah pohon rindang.
Apa saja ciri dari jaringan epidermis tumbuhan? Foto: Getty Images/iStockphoto/AdShooter
Jakarta -

Tumbuhan adalah organisme yang memiliki beragam struktur untuk menjalani kehidupannya. Salah satunya adalah lapisan luar pada tumbuhan yang memiliki peran penting dalam melindungi dan mengatur pertukaran zat dengan lingkungan eksternal, yakni jaringan epidermis.

Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Tubuh tumbuhan ini ditutupi untuk melindunginya dari hewan atau manusia.

Mengutip dari buku Biologi SMA/MA Kls XI (Diknas) oleh Gunawan Susilowarno dkk, jaringan epidermis sendiri berasal dari kata epi yang berarti terluar, dan dermis berarti kulit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat menggunakan mikroskop, sel ini biasanya berbentuk balok, sangat rapat, tidak memiliki rongga antar sel, dan biasanya tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup stomata dan epidermis tumbuhan paku.

Jaringan epidermis juga memiliki struktur sel yang sangat beragam dengan dinding sel tipis. Biasanya, lapisan kutikula atau lilin menutupi permukaan jaringan epidermis.

ADVERTISEMENT

Fungsi Jaringan Epidermis

Seperti yang telah disebutkan di awal, jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Berdasarkan buku Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI karya Diah Aryulina dkk, jaringan epidermis memiliki fungsi khusus untuk melindungi air dari penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat makanan.

Berdasarkan Modul Pembelajaran SMA : Biologi untuk Kelas XI oleh Saifullah, selain sebagai pelindung, fungsi lain dari jaringan epidermis adalah:

  1. Melindungi tubuh tumbuhan dari cedera, penyakit, dan kehilangan air serta nutrisi.
  2. Mengeluarkan getah, terutama pada tumbuhan insektivora seperti kantong semar.
  3. Mengurangi penguapan pada tumbuhan. Hal ini dilakukan oleh stomata dan trikoma dalam lapisan epidermis.
  4. Menyimpan cadangan air dalam sel-sel epidermis yang memiliki protoplasma pipih dan besar.
  5. Menyerap air dan nutrisi, terutama oleh sel-sel epidermis yang telah mengalami modifikasi menjadi bulu akar.
  6. Memfasilitasi pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Ini dilakukan oleh stomata yang merupakan sel-sel epidermis daun yang telah mengalami modifikasi.

Ciri-ciri Jaringan Epidermis

Dikutip dari buku karya Diah Aryulina, ciri-ciri jaringan epidermis adalah:

  1. Terdiri dari sel-sel hidup
  2. Berbentuk persegi panjang
  3. Sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang antar-sel
  4. Tidak memiliki klorofil.
  5. Meskipun dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tipis, dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan
  6. Mampu membentuk derivat jaringan epidermis.

Derivat Jaringan Epidermis

Sel-sel epidermis dapat berubah menjadi struktur yang memiliki fungsi berbeda. Berikut ini adalah hasil perubahan atau derivasi dari sel-sel epidermis yang dikutip kembali dari karya Saifullah.

1. Stomata (Mulut Daun)

Stomata adalah celah atau lubang yang dikelilingi oleh sepasang sel penjaga. Ini adalah hasil dari perubahan dari sel-sel epidermis pada daun. Stomata memiliki bentuk seperti ginjal pada tumbuhan dikotil atau seperti halter pada tumbuhan monokotil.

Fungsinya adalah untuk pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) dan melepaskan karbon dioksida (CO2) selama proses respirasi, serta berperan dalam proses fotosintesis. Selain itu, stomata juga berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan uap air selama proses transpirasi.

2. Trikomata (Rambut-rambut)

Trikoma adalah rambut-rambut yang tumbuh dari epidermis dan dapat terdiri dari satu sel atau banyak sel yang dapat ditemukan di berbagai bagian tumbuhan, seperti daun, batang, akar, bunga, buah, dan biji. Terdapat dua jenis trikoma berdasarkan fungsi sekresinya:

a) Trikoma nonglanduler

Nonglanduler adalah trikoma yang tidak menghasilkan zat sekresi. Mereka dapat berbentuk rambut tunggal atau banyak sel, serta berbagai bentuk lainnya. Misalnya, mereka dapat ditemukan pada bagian bawah daun durian.

b) Trikoma glanduler

Glanduler adalah trikoma yang menghasilkan zat sekresi. Jenis ini dapat termasuk trikoma hidatoda, trikoma yang mengeluarkan garam, trikoma yang mengeluarkan nektar, dan rambut sengat.

Trikoma glanduler juga memiliki berbagai fungsi, termasuk mengurangi penguapan, meneruskan rangsangan, melindungi tumbuhan dari hewan herbivora, membantu penyebaran biji, mendukung penyerbukan bunga, menyerap air dan garam mineral dari tanah, serta memfasilitasi perambatan bagi tumbuhan yang merambat.

3. Bulliform (Sel Kipas)

Sel kipas, juga dikenal sebagai bulliform, adalah struktur tambahan yang terdapat di epidermis atas daun tumbuhan dari famili Cyperaceae dan Poaceae. Sel kipas terdiri dari sel-sel besar dengan vakuola besar dan dinding tipis, dan bentuknya menyerupai kipas. Fungsi utama sel kipas adalah menyimpan air dan mengurangi penguapan dari permukaan daun tumbuhan.

4. Emergensia

Emergensia adalah tonjolan yang muncul pada permukaan organ, seperti pada mawar dan buah rambutan.

5. Spina (Duri)

Spina atau duri adalah tonjolan pada permukaan batang yang terbentuk dari jaringan di bawah kulit batang, seperti yang terlihat pada bunga bougenville.

6. Sel

Sel kersik adalah bagian epidermis yang memiliki bentuk bulat, elips, halter, atau pelana dan berisi kristal kersik (SiO2), yang membuat batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya dapat ditemui pada batang tumbuhan dari famili Poaceae seperti tebu, Cyperaceae, dan Equisetaceae. Sel kersik bertujuan untuk memperkuat batang.

7. Velamen

Velamen adalah bagian dari epidermis yang terdapat pada akar tumbuhan epifitik, seperti anggrek. Velamen tersusun dari sel-sel mati dan memiliki peran dalam menyerap dan menyimpan air serta mengikat oksigen.

8. Litokis

Litokis adalah sel yang berasal dari epidermis normal dengan pertumbuhan khusus ke arah dalam. Litokis berisi kristal kalsium karbonat yang disebut sistolit.

9. Sel Silika (Sel Kersik) dan Sel Gabus

Sel silika dan sel gabus adalah pasangan sel yang sering ditemukan pada tulang daun tanaman Poaceae, seperti padi. Sel silika mengandung kristal silika, sementara sel gabus mengandung endapan suberin.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads