Ketimpangan sosial merupakan salah satu permasalahan sosial yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Satu kelompok hidup bergelimang kemewahan sementara sisi lain ada kelompok yang susah payah untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Mengutip dari buku Kesehatan Reproduksi Medis Sosial Psikologi oleh Anita Lontaan dkk. Ketimpangan sosial adalah ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok. Ketimpangan juga menunjukkan situasi di tengah masyarakat menunjukkan adanya ketidakmerataan dan ketidakadilan.
Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Para Ahli
Mengutip dari buku Sosiologi: Aktif dan Kreatif Belajar Ilmu Sosiologi oleh Mir'atul Farkhah, beberapa ahli juga turut memberikan definisi terkait ketimpangan sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jennie Naidoo dan Jane Wills, ketimpangan sosial adalah perbedaan dalam pemasukan (income) sumber daya (resource), kekuasaan atau power dan status di dalam masyarakat.
2. Budi Winarno mengatakan bahwa ketimpangan sosial adalah kegagalan pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga.
3. Soerjono Soekanto menyebut ketimpangan sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur budaya atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
4. Jonathan Houghton, menurutnya ketimpangan sosial adalah sebagai bentuk ketidakadilan yang merupakan dampak dari proses pembangunan.
5. Roichatul Aswidah berpendapat, bahwa ketimpangan sosial adalah sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.
6. William Ogburn berpendapat, bahwa ketimpangan sosial adalah sebagai perubahan sosial yang melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat yang saling berhubungan antara satu dan lainnya.
7. Andrinof A. Chaniago juga turut mendefinisikan ketimpangan sosial sebagai buah dari pembangunan yang berfokus pada ekonomi dan melupakan aspek sosial.
Β
Contoh Ketimpangan Sosial
Adapun contoh dari ketimpangan sosial, dapat dilihat berikut ini.
1. Ketimpangan Pengembangan Diri Manusia
Ketimpangan ini terjadi ketika seseorang tidak memiliki akses yang cukup ke pendidikan. Akibatnya, pikiran mereka tidak berkembang dengan baik dan mungkin cenderung tradisional.
2. Ketimpangan antara Desa dan Kota
Ini terlihat dari perbedaan pembangunan di desa dan kota. Kota biasanya lebih cepat berkembang dengan gedung-gedung tinggi, sementara desa tidak. Karena itu, banyak orang dari desa pindah ke kota untuk kehidupan yang lebih baik.
Perbedaan ini juga berlaku untuk pendidikan, dengan akses dan kualitas pendidikan yang lebih baik di kota daripada di desa.
3. Ketimpangan antar Wilayah dan Sub-wilayah
Perbedaan wilayah ini mencakup ketidaksetaraan akses dan fasilitas antara daerah pusat dan sub-wilayah. Pembangunan infrastruktur lebih banyak terpusat di wilayah pusat.
4. Ketimpangan antar Golongan Sosial Ekonomi
Ketimpangan ini disebabkan oleh perbedaan kelas sosial dan lapisan masyarakat. Sebagai contoh, perbedaan pelayanan kesehatan antara orang kaya dan miskin sangat mencolok, dengan mereka yang kaya mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.
5. Ketimpangan Penyebaran Aset
Ketimpangan ini terjadi karena aset hanya terkonsentrasi di kota besar dan tidak mencapai desa. Misalnya, pembangunan jalan tol lebih banyak terjadi di kota besar daripada di daerah pedesaan.
6. Ketimpangan antar Sektor Ekonomi
Ketimpangan antara ekonomi dapat dilihat dari perbedaan lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat, sektor budaya dan pariwisata dan lain-lain.
Faktor yang Memengaruhi Ketimpangan Sosial
1. Faktor Internal
Ini adalah masalah yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti pendidikan rendah, kesehatan yang buruk, atau hambatan budaya. Contohnya, ketika seseorang tidak memiliki pendidikan yang baik, itu bisa menyebabkan ketimpangan.
2. Faktor Eksternal
Ini adalah masalah yang datang dari luar individu, seperti sistem yang membatasi kesempatan pekerjaan. Ini berarti seseorang mungkin tidak malas, tetapi sistemnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti.
1. Kondisi Demografis
Ini berhubungan dengan perbedaan jumlah dan jenis orang di berbagai wilayah. Misalnya, jika satu wilayah memiliki lebih orang produktif daripada yang lain, itu bisa menyebabkan ketimpangan.
2. Kondisi Pendidikan
Jika pendidikan tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan, itu bisa membuat ketimpangan. Orang di daerah yang kurang berkembang mungkin kesulitan mendapatkan pendidikan yang baik.
3. Kondisi Ekonomi
Ketidaksetaraan ekonomi terjadi ketika pembangunan ekonomi tidak merata. Beberapa wilayah mungkin lebih maju daripada yang lain, dan ini bisa menyebabkan perbedaan pendapatan.
4. Kondisi Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang tidak merata dan layanan kesehatan yang buruk dapat menyebabkan ketimpangan sosial.
5. Kemiskinan
Kemiskinan bisa disebabkan oleh faktor internal (seperti kurangnya keterampilan) dan faktor eksternal (seperti peraturan yang menghambat pekerjaan). Kemiskinan ini dapat memengaruhi banyak orang.
6. Kurangnya Lapangan Pekerjaan
Ketika lapangan pekerjaan langka, orang akan mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Ini juga bisa menyebabkan ketimpangan sosial.
7. Perbedaan Status Sosial Masyarakat
Masyarakat sering memiliki pelapisan sosial berdasarkan faktor seperti kesehatan, pendidikan, atau kekayaan. Ini menciptakan ketimpangan antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
8. Letak Geografis
Lokasi geografis, seperti pulau-pulau di Indonesia, dapat memengaruhi ketimpangan. Pulau-pulau yang lebih kecil mungkin tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah, sehingga mereka tertinggal dibandingkan dengan pulau-pulau yang lebih besar.
(pal/pal)