Berbagai sistem ekonomi telah muncul dan berkembang di berbagai negara dunia. Fungsinya tentu untuk mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi sumber daya dari suatu negara tersebut.
Setiap sistem ekonomi akan melahirkan tindakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi yang dialami oleh suatu negara.
Sistem ekonomi tersebut dapat dibedakan menjadi lima, yaitu sistem ekonomi pasar kapitalisme (liberal), sistem ekonomi komando terpimpin (sosialis), sistem ekonomi campuran, sistem ekonomi Pancasila, dan sistem ekonomi syariah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam artikel ini kita akan kupas tuntas sistem ekonomi komando atau dikenal juga sistem ekonomi sosialis dan terpimpin.
Pengertian Sistem Ekonomi Komando
Dalam buku ajar karya Dr M. Suparmoko yang berjudul "Ekonomi SMA Kelas X" sistem ekonomi komando didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang seluruh kebijakan perekonomian diatur dan ditentukan oleh pemerintah. Dalam sistem ekonomi komando, pemerintah merupakan unit pembuat keputusan tunggal.
Pemerintah menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki kewenangan untuk memutuskan faktor-faktor produksi, kebutuhan masyarakat, dan keinginan masyarakat yang harus dipenuhi. Sehingga dalam negara dengan sistem ekonomi ini, pemenuhan akan kebutuhan barang dan jasa didasarkan atas keputusan bersama.
Selain itu, pada sistem ekonomi ini pemerintah memiliki dan menguasai semua sarana produksi (tanah atau modal). Sekaligus mengatur secara langsung semua operasi perusahaan di berbagai sektor industri.
Pemerintah menentukan komposisi barang yang harus diproduksi dan pendistribusiannya kepada seluruh warga negara
Para pemimpin pemerintahan selaku pengambil keputusan tersentralisasi dan menetapkan rencana yang rinci serta kompleks untuk komando ekonomi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga di bawahnya atau langsung pada warga negara.
Oleh karena itu, sistem ekonomi komando disebut juga dengan sistem ekonomi terpimpin dan terencana secara netral. Dan dapat dikatakan bahwa sistem perekonomian komando (berencana) menghendaki adanya keadilan dan pemerataan.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komando
Dari buku Membuka Cakrawala Ekonomi karya Imamul Arifin terdapat beberapa karakteristik atau ciri-ciri sistem ekonomi komando yakni:
- Semua alat produksi dikuasai oleh negara dan penguasaan atas aset ekonomi seperti SDA merupakan kepemilikan bersama
- Peranan pasar sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi digantikan dengan cara pengesahan kebijakan (rationing)
- Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat
- Peranan perencanaan ekonomi oleh negara menjadi sangat penting
- Inisiatif dan hak milik perorangan atau swasta dibatasi
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komando
Selain memiliki ciri-ciri, praktik dari adanya sistem ekonomi komando dalam suatu negara menimbulkan beberapa kelebihan dan kekurangan. Mengutip dari buku Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi karya Prof Dr Josef Papilaya dkk, berikut kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi komando:
Kelebihan Sistem Ekonomi Komando
- Kesenjangan ekonomi relatif minim sehingga tidak begitu terlihat jurang pemisah antara orang kaya dan orang miskin
- Hasil produksi dapat dinikmati secara merata karena negara bertanggung jawab penuh atas kegiatan perekonomian
- Mudah melakukan pengendalian harga dan pengawasan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
Kekurangan Sistem Ekonomi Komando
- Sering terjadi monopoli oleh pemerintah yang merugikan masyarakat
- Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan
- Potensi dan daya kreasi tidak berkembang karena inisiatif rakyat dibatasi
- Tidak terdapat kebebasan individu dalam memanfaatkan sumber daya secara langsung tanpa seizin pemerintah
Contoh dan Tokoh Sistem Ekonomi Komando
Menurut Dr Nihyatul Masykuroh, MSi dalam artikel jurnal berjudul Perbandingan Sistem Ekonomi menyatakan bahwa sistem ekonomi komando disebut juga dengan sistem ekonomi sosialis.
Hal ini dikarenakan dasar pemikiran yang digunakan dalam sistem ekonomi ini adalah pemikiran Karl Marx (1818-1883) yang melihat adanya perbedaan kelas sosial.
Namun sebelum itu, sosialisme pertama kali diperdebatkan di Eropa pada tahun 1808 oleh pendeta Italia bernama Guailani. Saat itu, sosialisme masih disamakan sebagai paham sosial dengan arti 'katholicisme' yaitu lawan dari 'protestanisme'.
Di Inggris pengikut-pengikut Robert Owen, pertama kali menggunakan perkataan itu. Sedangkan di Prancis pertama kali yang memakainya ialah Vinet. Dengan paham sosialisme tersebut, muncullah sebuah kewenangan pengaturan kegiatan ekonomi yang terpusat sehingga meminimalisir bentuk-bentuk ketimpangan pemanfaatan sumber daya ekonomi.
Sistem ekonomi komando cenderung digunakan oleh negara-negara yang menganut ideologi sosialis dan komunis. Seperti China pada masa Mao Zedong, Uni Soviet (saat ini telah bubar), Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, dan negara-negara Eropa Timur.
Namun, saat ini pada kenyataannya tidak ada satupun negara di dunia yang menganut sistem ekonomi komando secara murni.
(pal/pal)