Arkeolog Temukan Artefak Gigi Hiu Zaman Pemburu-Pengumpul di Sulawesi

ADVERTISEMENT

Arkeolog Temukan Artefak Gigi Hiu Zaman Pemburu-Pengumpul di Sulawesi

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 27 Okt 2023 20:00 WIB
penemuan artefak gigi hiu
Foto: Michelle C Langley dkk via Cambridge University Press
Jakarta -

Misi arkeologi gabungan Indonesia dan Australia berhasil menemukan artefak menarik peninggalan masyarakat pemburu-pengumpul Toalean, Sulawesi. Para ahli mendapati dua gigi hiu macan yang dimodifikasi, baru-baru ini di karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

Para arkeolog menggabungkan analisis keausan dan residu dengan data etnografi dan eksperimen untuk untuk memperlihatkan penggunaan dari artefak-artefak tersebut sebagai pisau bertangkai dalam situasi konflik dan ritual.

Melalui hal ini, maka terungkap praktik teknologi dan sosial di antara masyarakat pemburu-pengumpul Toalean.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan Gigi Hiu

Hasilnya, teridentifikasi bahwa artefak-artefak tersebut adalah bukti arkeologi paling awal penggunaan gigi hiu dalam senjata komposit. Namun, pada dasarnya, keberadaan gigi hiu di wilayah Toalean adalah hal yang tidak biasa.

Berdasarkan analisis keausan dan residu serta informasi lainnya, maka ditunjukkan bahwa artefak-artefak tersebut dipakai untuk memotong daging, tapi tidak sesuai untuk penggunaan jangka panjang atau intensif.

ADVERTISEMENT

Penggalian artefak gigi hiu yang pertama dilakukan di leang Panninge, gua karst batu kapur besar yang berlokasi di Kecamatan mallawa pada 2019 lalu.

"Artefak gigi hiu berlubang kedua ditemukan di Leang Bulu' Sipong 1, sebuah gua batu kapur kecil di kawasan karst dataran rendah Pangkep," ungkap para peneliti, dikutip dari Cambridge University Press.

Diperkirakan dari Hiu Sepanjang 2 Meter

Gigi hiu macan mempunyai morfologi yang konsisten pada rahang atas dan bawah. Gigi mereka hanya berbeda ukuran, dengan gigi terbesar berada di bagian anterior dan semakin mengecil di bagian belakang rahang.

Sementara, spesimen arkeologi yang ditemukan di Sulawesi memiliki ukuran yang serupa. Artefak-artefak tersebut diperkirakan masing-masing berasal dari hewan yang panjangnya kira-kira 2 meter.

"Dua artefak gigi hiu Toalean kami, bertanggal c. 7000-5000 cal BP (before present)," tulis peneliti.

"Analisis residu menunjukkan bahwa pengikat gigi berasal dari tumbuhan, sedangkan bahan perekatnya mungkin merupakan campuran komponen mineral, hewani, dan tumbuhan," lanjut mereka.




(nah/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads