Apakah detikers termasuk orang yang memasang alarm untuk bangun tidur? ternyata, jika alarm sudah bunyi dan kamu menekan tombol tunda, itu dapat meningkatkan fungsi otak. Kok bisa ya?
Sebuah penelitian baru, telah menunjukkan keterkaitan antara menunda alarm yang berbunyi dengan kinerja kognitif saat pertama kali bangun.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research, melibatkan lebih dari 1.700 orang dewasa dari berbagai belahan dunia. Hasilnya, 69% dari peserta menyatakan mereka sering menekan tombol "tunda" saat alarm berbunyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, saat alarm berbunyi pada gadget, biasanya akan ada tombol 'tunda' atau 'matikan'. Nah, penelitian ini fokus menganalisa peserta yang terbiasa memencet tombol tunda pada alarm mereka.
Menekan Tombol 'Tunda' Alarm Bisa Meningkatkan Kognitif Otak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menekan tombol "tunda" dapat meningkatkan kinerja kognisi beberapa individu dalam tes kognisi yang dilakukan pada pagi hari.
Namun, hal ini tidak berdampak pada suasana hati, tingkat kantuk di pagi hari, atau peningkatan hormon stres kortisol yang biasanya terjadi dalam satu jam pertama setelah bangun tidur.
Perlu diketahui, bahwa hormon kortisol ini membantu tubuh mempersiapkan diri untuk aktivitas sehari-hari.
Peneliti utama studi dan seorang psikolog di Universitas Stockholm di Swedia, Tina Sundelin, mengatakan bahwa menunda (alarm) selama 30 menit di pagi hari tidak memiliki efek negatif yang besar pada tidur malam harinya.
Hal ini juga tidak berpengaruh pada seberapa lelah yang dirasakan seseorang saat bangun tidur. Penelitian menunjukkan bahwa mereka mungkin sebenarnya lebih waspada secara obyektif.
"Yang berarti bahwa mereka melakukan tes kognitif lebih baik setelah tidur siang, bahkan jika mereka tidak merasa lebih atau kurang mengantuk," katanya dikutip dari Live Science.
Apa Penyebab Orang Menekan 'Tunda' pada Alarm?
Diketahui, beberapa orang menekan tombol "tunda" pada alarm karena alasan kekurangan waktu tidur. Oleh karena itu mereka ingin mengatasi kantuk pagi atau mendapatkan lebih banyak tidur. Namun, kebiasaan ini memiliki efek kesehatan yang belum diketahui.
Untuk mengetahui lebih lanjut, peneliti kemudian melibatkan lebih dari 1.732 orang dewasa dalam penelitian untuk menceritakan cara mereka bangun tidur.
Hasilnya, ternyata setelah alarm pertama berbunyi, orang biasanya tidur (lagi) sekitar selama 22 menit setelah menekan tombol "tunda".
Dibandingkan dengan orang yang tidak menekan tombol "tunda", mereka cenderung lebih muda sekitar enam tahun dan mereka cenderung tidur larut malam (tidur lebih singkat di malam hari dan merasa lebih lelah di pagi hari).
Selanjutnya, terdapat 31 orang yang bangun dan sering menekan tombol "tunda" untuk 30 menit tambahan tidur. Kebiasaan ini tidak memengaruhi kinerja mereka pada tes kognitif yang mereka selesaikan saat bangun tidur, dibandingkan dengan saat mereka tidak diizinkan untuk tidur sebentar.
Adapun tes ini mencakup soal aritmatika dasar, menghafal daftar kata, dan mengenali kata-kata baru termasuk dalam ujian ini.
Orang yang Bangun Tiba-tiba Cenderung Lebih 'Grogi'
Sementara itu, ketika peserta diizinkan untuk tidur sebentar, mereka cenderung tetap dalam fase tidur yang lebih dalam atau "tidur gelombang lambat" dan tidak terbangun dengan cepat seperti saat harus segera bangun.
Ini mengakibatkan perasaan gugup atau "inersia tidur" yang terjadi saat tubuh berpindah dari kondisi tidur ke kondisi bangun, dan ini dapat membuat seseorang merasa grogi.
Dengan kata lain, ketika seseorang terbangun secara tiba-tiba dari fase tidur yang dalam, mereka cenderung merasa lebih grogi daripada jika mereka terbangun secara lembut dari fase tidur yang lebih ringan.
Namun, penting untuk diingat juga bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan karena ukuran sampel yang kecil dan sebagian besar data didasarkan pada laporan pribadi mengenai kebiasaan tidur dan bangun tidur.
Meskipun ada keterbatasan tersebut, tim peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini akan mendorong penelitian lebih lanjut di masa depan mengenai kebiasaan bangun tidur masyarakat. Termasuk berbagai metode yang mungkin digunakan oleh orang-orang yang tidur sebentar untuk bangun.
"Mungkin sesuatu seperti alarm cahaya (jenis alarm yang secara perlahan membuat ruangan menjadi lebih terang) akan bekerja dengan cara yang sama tetapi tanpa beberapa kali bangun secara tiba-tiba. Tim juga ingin mengeksplorasi potensi efek jangka panjang dari menunda tidur dan mempelajari extreme snoozers, yang menunda tidur hingga dua jam setiap pagi," tutup Sundelin.
(faz/faz)