Seorang pria asal China pernah digugat dan dikenai denda senilai 120.000 yuan atau sekitar Rp 272,8 juta. Penyebabnya, karena pria tersebut melemparkan koin ke pesawat yang dinilai berbahaya.
Pada Februari 2019, seorang pria asal China yang baru pertama naik pesawat ditangkap setelah melemparkan koin ke pesawat. Alasannya, lempar koin dijadikan undian keberuntungan dengan harapan keselamatan perjalanan.
Maskapai penerbangan yang ditumpangi Lu Chao, Lucky Air, menggugat Lu atas ganti rugi tindakannya ketika melempar koin ke mesin pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun tindakan Lu yang terlihat hanya takhayul belaka namun ketika pegawai bandara menemukan koin tersebut akhirnya maskapai membatalkan penerbangan. Hal ini berkaitan dengan pemeriksaan keselamatan.
Koin Kecil Dapat Menyebabkan Kerusakan Internal Mesin
Melansir laman South China Morning Post, pesawat memang dirancang untuk menghadang puing-puing tertentu ketika terbang seperti burung, tetapi pesawat tersebut tidak dirancang untuk menghadang koin.
Seperti dalam analogi mixer misalnya, ketika kita melempar koin ke dalam mixer akan mengganggu kinerja mixer. Alat pengaduk yang diperuntukkan untuk memecah mentega, gula, tepung, atau pun susu tidak dapat berfungsi ketika dihadapkan dengan logam, tembaga, seng, ataupun nikel.
Meskipun pesawat telah dirancang untuk menghadapi benda keras dan tak terduga seperti hujan es yang berkekuatan tinggi. Namun, tidak termasuk dengan koin. Koin jelas berukuran kecil, tetapi dapat menjadi proyektil berbahaya jika dimuntahkan ke bagian belakang mesin.
Berdasarkan rumus impuls = massa x kecepatan. Dapat diketahui impuls menunjukkan perubahan momentum koin. Mesin pesawat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Hal tersebut menghasilkan dorongan yang mampu merubah massa koin menjadi senjata jika ada kemungkinan tersangkut di mesin.
"Meskipun benda tersebut sangat kecil, melemparkan benda ke dalam mesin pesawat yang sedang beroperasi, mengingat kecepatannya saja, dapat menyebabkan kejadian drastis," kata Javid Bayandor, pendiri dan direktur Lab Crashworthiness for Aerospace Structures and Hybrids (CRASH) di Departemen Teknik Mesin dan Dirgantara di Universitas Buffalo, dikutip dari Popular Mechanics.
Perbaikan Mesin Bisa Memakan Waktu Lama
Dia mencatat, koin yang berhasil menembus mesin mungkin jarang terjadi. Akan tetapi, jika koin berhasil masuk dan tetap berada di dalam mesin, koin tersebut akan terus menyebabkan kerusakan struktural internal yang lebih lanjut.
Bayandor mengatakan pembukaan dan perbaikan mesin adalah proses yang sangat rumit dan bisa memakan waktu berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan untuk menyelesaikannya. Hal ini tergantung pada tingkat kerusakannya.
"Melemparkan segala jenis puing, terutama benda seperti koin adalah hal yang bodoh dan sangat berbahaya. Ini membahayakan pesawat dan orang-orang di dalamnya," tutur Bayandor.
(faz/faz)