Prototipe Pelontar Pesawat Perang Dunia II Ditemukan, buat Uji Coba Pengeboman

ADVERTISEMENT

Prototipe Pelontar Pesawat Perang Dunia II Ditemukan, buat Uji Coba Pengeboman

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 17 Okt 2023 10:00 WIB
Bird view prototipe pelontar pesawat pengebom
Penggalian di desa Inggris mendapati prototipe pelontar pesawat pengebom untuk Perang Dunia II. Namun, inovasi ini gagal. Foto: MOLA
Jakarta - Peneliti dari Museum Arkeologi London (MOLA) baru-baru ini melaporkan temuan pelontar pesawat pengebom eksperimental Perang Dunia II di Harwell, sebuah desa di Inggris. Prototipe pelontar itu sedianya bernama Royal Aircraft Building (RAE) Mark III Catapult.

Dikutip dari laman resmi MOLA, perangkat bersejarah tersebut rupanya dikembangkan untuk melontarkan pesawat pengebom ke udara. Fiturnya mulai dari meluncurkan pesawat dengan landasan pacu lebih pendek sampai bisa memuat lebih banyak bahan bakar.

Di dekat pelontar, peneliti juga menemukan landasan pacu, lampu besar landasan pacu berukuran 1 m persegi, dan tempat senjata. Fungsinya untuk melindungi landasan pacu dari serangan.

Cara Melontarkan Pesawat Pengebom ke Angkasa

Pelontar pesawat pengebom tersebut semula didesain selama tiga tahun. Prototipenya kemudian dibangun pada 1938-1940 di Harwell, Oxfordshire, Inggris.

Pelontar zaman Perang Dunia II itu terdiri dari meja putar besar yang mengarahkan pesawat menuju landasan pacu beton sepanjang 82 meter. Pesawat dipasang pada ram pneumatik bawah tanah menggunakan kait penarik untuk meluncurkannya.

Sebanyak 12 mesin aero Rolls-Royce Kestrel berada di bawah meja putar. Fungsinya untuk mengompresi udara hingga 2.000 psi, sehingga ram bisa bergerak. Udara bertekanan tinggi tersebut lalu dipaksa masuk ke dalam ram pneumatik, dengan cepat meluas hingga sepanjang jalur, sehingga melontarkan pesawat pengebom besar ke angkasa.

"Penggalian ini, yang dilakukan atas nama Carter Jonas dan Bidwells, akan membantu kita memahami dan menyoroti sejarah," bunyi pernyataan resmi MOLA.

Misi Gagal

Rencananya, pelontar ini akan jadi inovasi pengeboman dari udara untuk Perang Dunia II. Namun, inovasi ini gagal.

Prototipe RAE Mark III Catapult rupanya mengalami kendala desain hingga mesin. Di antaranya yakni akibat mesin rusak dan desain pelontar tidak sesuai pesawat pengebom yang direncanakan.

Alhasil, pelontar ini tidak pernah benar-benar meluncurkan pesawat pengebom. Proyek pelontar pesawat ini pun ditinggalkan.

Mekanisme pelontarnya lalu diisi, kemudian landasan pacu normal dibangun di ujung lengan selatan pada 1941. Pada akhirnya, muncul desain peluncuran lain, yaitu sistem CAM di awal Perang Dunia II yang kelak dipakai untuk melindungi kapal dagang.

Sisa-sisa pelontar pesawat ini terkubur sejak 1940-an. Tim arkeolog MOLA menuturkan, keberadaan pelontar ini sebelumnya sudah diketahui dalam catatan sejarah, tetapi bukti fisik bantu peneliti mencatatnya lebih rinci.

"Struktur menarik ini mengingatkan kita akan eksperimen dan inovasi yang cepat pada tahun-tahun antara perang dan Perang Dunia II. Yang terpenting, dengan mencatat lokasi dan tampilan setiap incinya, berarti pelontar tersebut terpelihara dengan baik untuk generasi mendatang," kata Susan Porter, Project Officer MOLA.

Para peneliti mengumpulkan ratusan foto dan ribuan titik data. Mereka lalu membuat replika digital 3D dari sisa-sisa tersebut pelontar tersebut. Harapannya, warga umum dan peneliti masa depan bisa mengakses kenampakan Catapult Mark III, bahkan dari rumah.

Saat ini, pelontar tersebut dibongkar untuk melanjutkan pekerjaan konstruksi. Sementara itu, informasi dan temuan masih ditelusuri untuk diarsipkan. Rencananya, temuan ini akan dicatat dalam catatan permanen dan rinci tentang sejarah awal Perang Dunia II.


(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads