5 Tumbuhan yang Mampu Memengaruhi Otak dan Mental Manusia, Hati-hati!

ADVERTISEMENT

5 Tumbuhan yang Mampu Memengaruhi Otak dan Mental Manusia, Hati-hati!

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 16 Okt 2023 11:30 WIB
Taliban dilaporkan melarang warga Afghanistan membudidayakan tanaman poppy. Pasalnya tanaman itu kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan opium dan heroin.
Foto: AP Photo
Jakarta -

Tak hanya manusia, tumbuhan kini telah berevolusi demi terus bertahan hidup. Salah satunya adalah dengan menghasilkan berbagai senyawa kimia menakjubkan yang dikenal sebagai metabolit sekunder.

Bahan kimia ini memiliki banyak fungsi, seperti melindungi tumbuhan terhadap patogen dan lingkungan sekitar dan mampu mengurangi dampak radiasi. Menariknya, bahan kimia ini juga bereaksi dengan tubuh manusia dengan cara tertentu.

Ada tumbuhan yang mampu memiliki efek kegagalan organ dan kematian, tetapi ada juga yang digunakan sebagai obat-obatan yang mampu menyelamatkan nyawa. Untuk itu yuk simak 5 tumbuhan yang mampu mempengaruhi otak dan kondisi mental manusia dikutip dari Ensiklopedia Britannica.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Tumbuhan yang Memiliki Metabolit Sekunder

1. Opium Poppy (Papaver somniferum)

Opium poppy adalah tanaman dengan bunga cantik yang berasal dari Turki. Meski berasal dari Turki, tanaman ini kerap hadir di taman Amerika Serikat.

Tak hanya bunga yang cantik, opium memiliki biji yang jika dipotong saat masih mentah akan mengeluarkan getah seperti susu. Getah ini dapat diolah menjadi morfin, kodein, hingga heroin.

ADVERTISEMENT

Tumbuhan ini juga dikenal sebagai opiat, sebuah obat yang mampu memberikan efek pada otak dan sumsum tulang belakang. Meskipun, tujuan utamanya adalah menghilangkan atau menekan rasa sakit, obat ini juga mampu mengurangi kecemasan, merelaksasi, dan bisa menimbulkan keadaan euforia atau peningkatan suasana hati.

Opiat juga memiliki efek fisiologis yang penting yakni memperlambat detak jantung dan pernapasan, menekan refleks batuk, dan mengendurkan otot polos di saluran pencernaan.

Mereka yang memiliki penyakit kronis berhubungan dengan efek tersebut memerlukan dosis yang semakin besar agar manfaat yang ditimbulkan juga sama. Namun, bila seseorang overdosis heroin dan morfin, akan dapat mengakibatkan kematian.

2. Ganja (Ganja sativa)

Ganja atau marijuana mungkin merupakan tanaman yang paling tersebar luas dengan sifat psikoaktif. Namun, satu fakta menarik adalah tanaman ini digunakan dalam praktik keagamaan di India dan Afrika.


Beberapa negara menerapkan tumbuhan ini bersifat ilegal, meskipun status hukumnya berubah di banyak tempat. Ganja memiliki bahan aktif tetrahydrocannabinol (THC) yang paling banyak hadir di pucuk bunga betina.

Tunas tumbuhan ini biasanya dikeringkan dan dihaluskan untuk dibentuk menjadi rokok. Beberapa di antaranya juga ditambahkan pada makanan dan minuman.


Efek psikologis cenderung mendominasi timbul dari tanaman ini. Mereka yang mengonsumsinya mampu mengalami euforia ringan dan perubahan yang mengakibatkan distorsi ruang dan waktu.

Keracunan yang akut kadang-kadang menyebabkan halusinasi visual, kecemasan, depresi, reaksi paranoid, dan psikis yang berlangsung empat hingga enam jam. Efek fisik yang paling terlihat bagi pengguna ganja adalah mata memerah, mulut dan tenggorokan kering, detak jantung meningkat, dan dada terasa sesak.

3. Ayahuasca (Banisteriopsis caapi)

Ayahuasca adalah tanaman merambat Amerika Selatan yang merupakan bahan utama minuman psikoaktif. Secara budaya, sejumlah masyarakat Amazon penting untuk meminum minuman ini.


Tanaman ini dikaitkan dapat menghasilkan wahyu spiritual yang intens hingga penggunanya bisa merasa sensasi "terlahir kembali" dengan pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan alam semesta.

Namun, beberapa pengguna lain mengalami tekanan psikologis yang signifikan di bawah pengaruh obat tersebut dengan diikuti muntah/diare. Sejumlah kasus kematian terkait tumbuhan ini juga telah dilaporkan.

4. Tembakau (Nicotiana tabacum)

Tanaman tembakau memiliki daun besar khas yang merupakan sumber nikotin terkonsentrasi. Nikotin adalah bahan aktif utama yang digunakan dalam rokok dan cerutu yang mampu membuat seseorang ketagihan.

Nikotin memiliki efek psikoaktif bifasik yang unik, di mana ketika dihirup dalam waktu singkat zat akan bertindak sebagai stimulan. Namun, ketika diisap lebih dalam obat akan lebih memberikan efek penenang.

Inilah sebabnya mengapa merokok dapat terasa menyegarkan dan tampak menghalangi rangsangan stres di saat lain. Namun, ketika tertelan dalam dosis yang lebih besar nikotin adalah racun yang sangat beracun.

Racun ini menyebabkan muntah dan mual, sakit kepala, sakit perut, dan dalam kasus yang parah bisa menyebabkan kejang, kelumpuhan, dan kematian. Tembakau juga bisa menyebabkan masalah kesehatan termasuk kanker yang menyebabkan kematian sekitar lebih dari lima juta per tahun.

5. Kokain (Erythroxylum coca)

Kokain adalah semak tropis yang berasal dari Peru, Bolivia, dan Ekuador. Daunnya mengandung alkaloid dan telah dikunyah selama berabad-abad oleh orang India, Peru dan Bolivia sebagai penambah semangat, menahan lapar dan kehausan.

Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedikit, kokain menghasilkan perasaan sejahtera dan euforia disertai penurunan nafsu makan, menghilangkan rasa lelah, dan meningkatkan kewaspadaan mental.

Namun, kokain bisa menimbulkan kecanduan bila dikonsumsi dalam jumlah banyak, jangka panjang, dan berulang-ulang. Selain itu, kokain bisa membuat penggunanya depresi, mudah cemas, mudah tersinggung, mengalami masalah tidur, kelelahan kronis, kebingungan mental, dan kejang-kejang.

Selain itu, psikosis toksik dapat berkembang dengan melibatkan delusi paranoid dan halusinasi sentuhan yang mengganggu. Pengguna bisa merasakan serangga merayap di bawah kulit mereka.




(det/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads