Permukaan es di Greenland mencair kian cepat selama beberapa puluh tahun terakhir. Sebaliknya, pencairan es di Antartika justru melambat. Kok bisa?
Temuan yang bertolak belakang ini dilaporkan tim peneliti asal Universitas California (UC) Irvine, AS dan Universitas Utrecht, Belanda di jurnal Geophysical Research Letters.
Peneliti mendapati, permukaan es di Greenland makin cepat cair akibat embusan angin lereng yang membawa udara hangat dan kering pada puncak gletser. Sementara itu, lubang ozon stratosfer Antartika yang ditemukan pada tahun 1980-an terus pulih. Kondisi ini sementara waktu bantu melindungi permukaan es Antartika dari mencair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angin Hangat Bikin Es Greenland Mencair
Peneliti mendapati, pencairan lapisan es Greenland akibat angin meningkat lebih dari 10% dalam 20 tahun terakhir. Sementara itu, dampak angin terhadap lapisan es Antartika berkurang 32%.
Kondisi di atas salah satunya membuat es di Greenland lebih cepat cair ketimbang es di Antartika.
"Kami menggunakan simulasi model iklim regional untuk mempelajari lapisan es di Greenland dan Antartika. Hasilnya menunjukkan bahwa angin di lereng bawah bertanggung jawab atas sejumlah besar pencairan permukaan lapisan es di kedua wilayah tersebut," terang Charlie Zender, dosen ilmu sistem kebumian di UC Irvine dalam laman Phys.org.
"Pencairan permukaan menyebabkan limpasan dan retakan lapisan es yang meningkatkan aliran air tawar ke lautan. Ini menyebabkan kenaikan permukaan laut," imbuh Zender.
Pengaruh Pemanasan Global
Zender menambahkan, pencairan permukaan es di Greenland diperparah sinar Matahari yang kian hangat di pulau tersebut. Kombinasi angin hangat dan suhu hangat mengakibatkan pencairan es di permukaan Greenland meningkat sampai 34% .
"Sinar matahari saja (tanpa angin) sudah cukup untuk mencairkannya," kata Zender.
Menurutnya, kondisi hangat di Greenland dipengaruhi pemanasan global terhadap Osilasi Atlantik Utara (NAO), sebuah indeks perbedaan tekanan permukaan laut. Pergeseran NAO ke fase positif menyebabkan tekanan di bawah normal di lintang tinggi. Akibatnya, udara jadi hangat di Greenland dan wilayah Arktik lainnya.
Pencairan Es di Antartika Menurun
Sementara itu, total pencairan permukaan Antartika menurun sekitar 15 % sejak 2000. Namun, kabar buruknya, penurunan tingkat pencairan ini juga salah satunya akibat dua bongkahan es di Semenanjung Antartika sudah keburu runtuh sebelumnya.
Untuk itu, menurut Zender, manusia beruntung karena lubang ozon stratosfer Antartika yang ditemukan pada 1980-an saat ini pulih. Setidaknya, sementara ini, permukaan es Antartika terlindungi dari pencairan lebih lanjut.
Zender menekankan, lapisan es di Greenland dan Antartika punya peran penting dalam menahan lebih dari 60 meter keluar dari lautan. Alhasil, pencairan es di dua wilayah ini menaikkan permukaan laut global sekitar 3,75 inci (9,5 cm) sejak 1992.
"Jadi, penting untuk memantau dan membuat model pencairan es ketika kedua lapisan es memburuk, termasuk cara-caranya. Perubahan iklim mengubah hubungan antara angin dan es," pungkasnya.
(twu/pal)