Ilmuwan NASA Ungkap Unsur Penyusun Asteroid, Ternyata Ini Isinya

ADVERTISEMENT

Ilmuwan NASA Ungkap Unsur Penyusun Asteroid, Ternyata Ini Isinya

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 17 Okt 2023 09:30 WIB
Asteroid Bennu
Sampel asteroid Bennu. Foto: BBC
Jakarta -

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA berhasil mengungkap kandungan yang terdapat pada sampel asteroid Bennu. Sampel tersebut ditunjukkan di dalam auditorium Johnson Space Center NASA, Houston.

"Sampel OSIRIS-REx adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah dikirimkan ke Bumi dan akan membantu para ilmuwan menyelidiki asal usul kehidupan di planet kita untuk generasi mendatang," kata Bill Nelson, Administrator NASA, dilansir laman NASA, Sabtu (14/10/2023).

Batu asteroid tersebut didapatkan NASA pada September 2023 lalu dan diambil lewat misi wahana antariksa Osiris-Rex. Diperkirakan sampel asteroid Bennu tersebut mempunyai usia sekitar 4,5 miliar tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kaya Akan Karbon dan Mineral

Penelitian terhadap sampel asteroid Bennu ini dilakukan selama tiga hari oleh pakar Natural History Museum (NHM) dan lima orang lainnya dalam tim "Quick Look". Setelah diteliti, sampel mengandung karbon dan air yang tinggi.

Analisis terhadap asteroid Bennu ini dilakukan lewat pengumpulan gambar dari mikroskop elektron pemindaian, pengukuran inframerah, difraksi sinar-X, dan analisis unsur kimia. Untuk menghasilkan model komputer 3D dari partikel, para ilmuwan menggunakan tomografi komputer sinar-X.

ADVERTISEMENT

Dr Ashley King, ilmuwan yang termasuk ke dalam kelompok pengamatan sampel asteroid Bennu mengatakan apa yang terkandung di dalam batu tersebut indah. Penemuan ini menunjukkan bahwa bahan penyusun kehidupan di Bumi terdapat dalam batu tersebut.

"Ini sungguh indah, sungguh indah -tentu saja apa yang telah kita lihat sejauh ini," katanya, dikutip BBC.

Para ilmuwan berpendapat kandungan-kandungan tersebut menunjukkan bagaimana Bumi pada masa lalu mendapatkan air di lautan dan beberapa senyawa penting tersebut yang kini diperlukan mahluk hidup.

"Kita mencoba mencari tahu siapa kita, siapa kita, dari mana kita berasal. Di manakah tempat kita di alam semesta yang sangat luas ini?" ungkap Nelson.

Tentang Misi OSIRIS-REx

Nelson mengatakan tujuan dari misi OSIRIS-REx adalah untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang asteroid yang dapat mengancam Bumi. Selain itu, penelitian terhadap sampel tersebut dapat memberikan gambaran tentang kehidupan di luar angkasa.

"Sampelnya telah kembali ke Bumi, namun masih banyak ilmu pengetahuan yang akan datang, ilmu pengetahuan yang belum pernah kita lihat sebelumnya," tuturnya.

OSIRIS-REx adalah misi ketiga dalam Program New Frontiers NASA, yang dikelola oleh Marshall Space Flight Center NASA di Huntsville, Alabama, untuk Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA di Washington.




(cyu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads