6. Lumba-Lumba Tanpa Sirip Sungai Yangtze
Lumba-lumba ini merupakan salah satu porpoises unik karena menjadi mamalia yang hidup di air tawar. Mamalia air ini saat ini hidup di Sungai Yangtze di Tiongkok dan terdaftar sebagai spesies yang terancam punah. Pada tahun 2018, jumlahnya sekitar 1.000 ekor dan di alam liar.
Namun, karena degradasi lingkungan, penangkapan ikan berlebihan, dan polusi air yang terjadi di Sungai Yangtze memegang peran penting dalam fungsi ekosistem mereka. Selama bertahun-tahun wilayah tersebut berdampak buruk pada spesies yang tinggal di sungai tersebut.
7. Badak Hitam
Pada tahun antara 1960 dan 1995, populasi badak hitam mengalami penurunan yang drastis akibat perburuan liar dalam skala yang besar. Dalam 10 tahun terakhir, hampir 10.000 badak Afrika telah dibunuh untuk memasok perdagangan cula badak ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam daftar IUCN, badak hitam tercatat memiliki jumlah populasi sebanyak 5.630 ekor di alam liar. Badak hitam mempunyai empat sub-spesies, dengan tiga subspesies nya bertahan. Sedangkan satu sub-spesies dinyatakan punah pada tahun 2011, yaitu badak hitam barat. Sebanyak 95% badak hitam dapat ditemukan di Kenya, Namibia, Afrika Selatan, atau Zimbabwe.
8. Gajah Hutan Afrika
Salah satu sub-spesies gajah afrika ini dapat ditemukan di hutan yang lebat dan lembab di wilayah Afrika Barat dan Tengah. Selama 31 tahun terakhir, jumlah gajah ini menurun 86%. Alasan utama dibalik penurunan ini adalah perburuan liar yang sering, meluas, dan intensif, terutama di Afrika Tengah.
Selain perburuan gajah, hilangnya habitat dan perubahan lahan hutan untuk pertanian mengakibatkan fragmentasi habitat sehingga sering muncul konflik manusia-gajah. Saat ini, gajah hutan Afrika dapat ditemukan secara menyebar di 20 negara Afrika khususnya Gabon dan Republik Kongo.
9. Orang utan Sumatera
Sesuai namanya, orang utan ini hanya dapat ditemukan di Pulau Sumatera. Khususnya di ekosistem Leuser, sebuah lanskap yang mencakup hutan hujan tropis dataran rendah dan rawa lahan gambut beruap.
Orang utan sumatera terdaftar sebagai hewan yang sangat terancam punah oleh IUCN, dengan populasi kurang dari 14.000 individu di alam liar. Hal ini disebabkan oleh penebangan kayu, perkebunan pertanian, dan perluasan pembangunan infrastruktur yang menyebabkan mereka kehilangan habitat serta perdagangan hewan peliharaan ilegal.
10. Penyu Sisik
Penyu sisik merupakan salah satu dari tujuh spesies penyu laut. Mereka dapat ditemukan di perairan tropis dan subtropis dekat pantai Atlantik, Hindia, dan Samudera Pasifik. Jumlah mereka diyakini antara 20.000 dan 23.000 penyu yang bersarang. Jumlah populasi mereka termasuk sulit diperkirakan karena penyu ini merupakan pengembara laut.
Dalam 30 tahun terakhir, populasi penyu sisik di seluruh dunia telah berkurang setidaknya 80%. Hal ini dikarenakan tindakan penangkapan ikan, degradasi habitat persarangan, kerusakan terumbu karang, dan perdagangan ilegal cangkang penyu sisik. Belum lagi, ancaman sampah plastik dan perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan spesies ini.
Itulah 10 hewan dengan status terancam punah menurut daftar IUCN, banyak di antaranya karena kehilangan habitat. Dengan demikian, kita perlu lebih sadar dengan keadaan lingkungan ya detikers.
Simak Video "Video: MA Anulir Vonis Bebas Pembeli Cula Badak Jawa!"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)