Sayur glandir atau lengguk adalah daun yang berasal dari tanaman ketela rambat. Tanaman ini tumbuh sepanjang musim dengan daun berwarna hijau yang pertumbuhannya sangat cepat.
Secara penampilan, daun glandir mirip dengan daun kangkung atau bayam, tetapi tidak sepopuler kedua jenis sayuran tersebut sehingga sering digunakan sebagai pakan untuk hewan ternak.
Lantas, glandir merupakan hasil samping dari tanaman apa? Simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Glandir
Glandir merupakan hasil samping dari tanaman ubi jalar berupa sayuran.
Glandir atau dalam bahasa Jawa disebut lengguk adalah jenis daun yang tumbuh pada musim hujan dan merupakan daun dari tanaman ketela rambat atau ubi jalar. Daun glandir berwarna hijau dan tumbuh dengan cepat.
Meskipun kurang populer daripada daun kangkung dan bayam, glandir memiliki banyak manfaat kesehatan yang jarang diketahui oleh masyarakat.
Glandir juga dikenal sebagai hasil samping dari tanaman ubi dan mengandung berbagai komponen seperti minyak, resin, gula, dan senyawa lainnya.
Kandungan Glandir
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah kandungan dalam glandir:
- Kalori: 47 kkal
- Protein: 2,8 gram
- Karbohidrat: 10,4 gram
- Lemak: 0,4 gram
- Kalsium: 79 miligram
- Fosfor: 66 miligram
- Zat besi: 10 miligram
Manfaat Glandir
Glandir sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati gangguan perut, gigitan serangga, asma, dan luka bakar.
Manfaat daun glandir meliputi kemampuannya untuk mengatasi bengkak dan memar dengan mengkompreskan daun glandir yang sudah dihaluskan, mengobati demam berdarah dengan mengkonsumsi air rebusan daun glandir, dan dapat menjaga kesehatan mata.
Glandir yang berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis, mengurangi stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pencegahan stroke, serangan jantung, dan bahkan penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe II.
Kandungan polifenol dalam daun glandir memiliki potensi untuk menghambat penyakit yang terkait dengan kolesterol dengan cara mencegah oksidasi low density lipoprotein (LDL) yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kandungan asam kafeat dan derivatifnya dalam glandir juga dapat memiliki efek menghambat penyakit HIV dan memiliki sifat antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Sayur glandir juga kaya akan vitamin seperti beta karoten dan lutein yang bermanfaat untuk kesehatan mata, dan mengandung vitamin E yang dapat berperan sebagai anti-penuaan.
Nah, itulah tadi beberapa informasi mengenai glandir. Glandir merupakan hasil samping dari tanaman ubi jalar berupa sayuran yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat!
(inf/inf)